Rekomendasi 6 Kuliner Bandar Lampung Favorit Warga Lokal, Legend Abis!

Pindang merupakan salah satu makanan khas dari Lampung. Untuk mencicipi panganan satu ini, Warung makan di Jalan Yos Sudarso Nomor 13, Pidada, Kecamatan Panjang, Kota Bandar Lampung ini selalu jadi favorit warga lokal.

Warung Makan Pindang Dea hampir selalu dipenuhi pengunjung baik dari dalam kota maupun luar daerah Lampung. Warung ini buka tiap Senin hingga Sabtu pukul 10.00-16.00 WIB.

Selain pindang, makanan khas Lampung Seruit Way Kanan juga menjadi salah satu signature food di warung makan sederhana ini. Lalu ada berbagai menu pepes seperti pepes patin, baung, hingga tempoyak.

Untuk menu paket pindang/pepes lengkap dengan sambal, lalapan, tahu, tempe, perkedel, dan minuman dingin hanya dibanderol Rp80.000 saja. Kamu bisa memilih bagian ikannya seperti kepala atau buntut.

Jika bertandang ke Lampung tak lengkap rasanya jika tak mencoba bakso satu ini. Nama Bakso Sony memang sangat populer di Lampung, cabangnya sudah puluhan tersebar diberbagai kabupaten kota dan luar Lampung.

Di Bandar Lampung kamu bisa dengan mudah menemukannya, karena mereka sudah membuka 18 cabang di hampir setiap kecamatannya. Harga per porsinya dijual Rp20.000 saja.

Bakso yang sudah ada sekitar sejak 40 tahun lalu ini terkenal dengan teksturnya berdaging padat dan hampir tidak bisa merasakan tepung dalam baksonya. Kuahnya gurih dan berkaldu juga membuat bakso ini jadi pilihan favorit warga lokal.

Bakso Sony kedai pertama berada di Jalan Woltermonginsidi, Kecamatan Tanjung Karang Pusat, Bandar Lampung. Mereka buka tiap Senin-Sabtu mulai pukul 10.00-20.00 WIB kecuali Jumat buka pukul 13.00-20.00 WIB.

Makanan legendaris favorit warga lokal selanjutnya adalah Nasi Uduk Toha. Meski menjual nasi uduk, warung ini mulai berjualan dari pukul 16.00-02.00 WIB saja.

Buka tiap Senin hingga Sabtu, warung makan ini memiliki tiga cabang di Bandar Lampung yakni di Jalan Antasari, Jalan RA Kartini, dan Jalan Diponegoro.

Untuk harga nasi uduknya saja Rp8.000, kemudian lauk pauknya dijual terpisah. Mulai dari ayam goreng/bakar, ati ampela, paru goreng, tempe tahu goreng, telor asin hingga rendang dibanderol mulai Rp7.000, sedangkan lalapan, jengkol/petai goreng, dan emping mulai dari Rp3.000.

Mie Khodon adalah mie tebal dimasak menggunakan bumbu khas, sayuran, dan potongan ayam. Mie ini termasuk makanan legendaris di Bandar Lampung karena berdiri sejak 1963 dan resepnya diturunkan secara turun temurun hingga kini ke generasi ketiga.

Meski telah menjamur warung-warung Mie Khodon lainnya, Mie Khodon di Jalan Ikan Bawal, Kelurahan Pesawahan, Kecamatan Teluk Betung Selatan, Bandar Lampung, tetap menjadi terfavorit warga lokal.

Kedainya buka tiap hari mulai pukul 13.00 sampai 19.00 WIB atau sampai dagangan habis. Suparno, sang pemilik mengaku, Mie Khodonnya paling sering habis pada pukul 17.30 WIB. Jadi jangan sampai kehabisan ya!

Kemudian ada Seruit Buk Lin. Seruit atau Sekhuit merupakan makanan khas Lampung berupa ikan, sambal, terung bakar, dan tempoyak cara makannya dicampur menjadi satu lalu dimakan bersama lalapan mentah.

Tidak seperti di beberapa warung makan, di Seruit Buk Lin kamu bisa meracik seruitmu sendiri. Mereka akan menyajikan menu seruit secara terpisah, lalu memberikan satu leyeh besar dengan sambal. Di leyeh itu lah kamu akan mencampur sendiri seruitmu.

Rumah makan ini berlokasi di Jalan Ir. H. Juanda Nomor 8, Pahoman, Enggal, Bandar Lampung. Mereka buka tiap Selasa-Minggu pukul 10.00 sampai 21.00 WIB.

Terakhir ada Sate Luwes. Warung makan sate ini telah memiliki 10 cabang di Bandar Lampung salah satunya di Jalan KH. Mas Mansyur Nomor 1, Rawa Laut, Enggal.

Sate Luwes terkenal karena rasa satenya enak dan lembut, serta potongan dagingnya besar disetiap tusuk satainya.

Selain sate, di sini juga ada gulai, tongseng, dan sop. Untuk harganya, per porsi dibanderol mulai Rp35.000, sedangkan untuk minumannya mulai dari Rp6.500 saja.

Itulah 6 kuliner legendaris rekomendasi warga lokal wajib kamu coba ketika berkunjung ke Bandar Lampung.