TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Cara Bank Syariah Indonesia Gapai Misi Top 10 Global Bank Syariah

Saat ini posisi ke tujuh bank syariah merujuk aset dimiliki

Bank Syariah Indonesia dan Jurnalis Ekonomi Syariah (JES) Palembang menggelar webinar literasi keuangan syariah, Selasa (9/11/2021). (tangkapan layar).

Bandar Lampung, IDN Times – PT Bank Syariah Indonesia (BSI) Tbk bertekad menjadi Top 10 global bank syariah. Saat ini BSI berada posisi ke tujuh bank syariah merujuk aset dimiliki.

Agar misi tercapai dan menjadi kekuatan ekonomi baru, perlu hadir hingga pelosok daerah yang menjangkau nasabah lebih luas lagi. Hal penting lainnya adalah meningkatkan pemahaman literasi keuangan dan ekonomi syariah.

Hal itu disampaikan Funding & Transaction Business Deputy BSI, Ichsan Mahyudi saat webinar literasi keuangan syariah, Selasa (9/11/2021).

Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi Triwulan III Lampung 3,05 Persen, BI Soroti Ini

1. Berharap semakin banyak masyarakat bertransaksi di perbankan syariah

Bank Syariah Indonesia (ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto)

Ichsan menjelaskan, peningkatan literasi keuangan dan ekonomi Syariah penting dilakukan agar masyarakat semakin paham manfaat keuangan syariah dan semakin banyak masyarakat bertransaksi di perbankan syariah.

"Kita bersatu dalam hasanah, menbawa faedah dan membawa berkah. Kami juga menilai penting menggandeng JES (Jurnalis Ekonomi Syariah) Palembang melalui webinar literasi keuangan syariah untuk meningkatkan literasi keuangan syariah agar lebih dikenal luas masyarakat,” paparnya.

Ichsan menambahkan, kehadiran BSI saat ini yang sudah sepenuhnya beroperasi secara single system membangkitkan kekurangan ekonomi syariah secara nasional dan global.

2. Dihadiri narasumber mumpuni

Bank Syariah Indonesia dan Jurnalis Ekonomi Syariah (JES) Palembang menggelar webinar literasi keuangan syariah, Selasa (9/11/2021). (tangkapan layar).

Webinar ini mengusung tema "Babak baru perbankan syariah, potensi dan tantangan perbankan syariah di Indonesia. Kegiatan ini diikuti 60 jurnalis dari berbagai provinsi di Sumatera yakni dari Lampung, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Sumatera Barat dan Bangka Belitung.

Webinar menghadirkan pembicara kompeten di bidangnya masing-masing yakni Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Raden Fatah Palembang Dr Heri Junaidi. Ia membahas potensi dan peluang ekonomi syariah secara nasional dan regional dari kacamata akademik.

Hadir juga pembicara Direktur Pengawasan OJK KR 7 Sumbagsel, Iwan M Ridwan. Iwan memaparkan kondisi perbankan syariah di Sumbagsel saat ini serta posisi perbankan syariah secara global.

Chief Economist, Banjaran Surya Indrastomo juga hadir. Ia memaparkan perkembangan perbankan syariah khususnya kinerja BSI selama pandemik dan upaya apa saja dihadapi agar BSI bisa menjadi top Ten bank syariah secara global sesuai dengan visi misi dibentuknya merger BSI.

3. Siap buka kantor representatif di Dubai

dubai-photography.com

Dubai International Financial Center (DIFC) menyerahkan letter of incorporation (akta pendirian) kepada BSI. BSI menerima letter of incorporation terkait operasional di Dubai.

Akta pendirian tersebut, BSI resmi menjadi bagian dari DIFC. Hal itu membuat BSI selangkah lebih dekat untuk mencapai tujuannya menjadi pemain kunci dalam industri perbankan syariah global dan dapat membuka pasar di wilayah Timur Tengah.

Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan, saat ini BSI pun sedang tahap akhir untuk memperoleh izin dari Dubai Financial Service Authority (DFSA) terkait pembukaan kantor representatif di Dubai.

“Sebagai bank syariah terbesar, kami berharap dapat meraih potensi pasar syariah di dunia yang selama ini belum tersentuh secara optimal. Kami ingin menjadi pelaku utama dalam mendorong dan menumbuhkan ekonomi syariah Indonesia. Sehingga Indonesia bisa menjadi tokoh utama dalam ekonomi syariah dunia,” ujarnya dalam keterangan tertulis.

Baca Juga: Cara Unik OJK Lampung Tingkatkan Inklusi Keuangan ke Masyarakat

Berita Terkini Lainnya