Apa Benar Cabai Jawa asal Lampung Disebut Punya Peluang Ekspor Tinggi?
Tanaman herbal paling dicari, banyak manfaat senyawa
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandar Lampung, IDN Times - Komoditas pertanian jenis cabai jawa atau piper retrofractum asal Provinsi Lampung disebut-sebut memiliki peluang ekspor cukup tinggi guna memenuhi kebutuhan pasar di berbagai mancanegara.
Berdasarkan data program Iqfast (Indonesia Quarantine Full Automation System) Badan Karantina Pertanian di Karantina Pertanian Lampung, tercatat frekuensi ekspor cabai Jawa di Provinsi Lampung 2019, 2020, dan 2021 berturut-turut 9, 33, dan 6 kali. Sedangkan untuk volume ekspor, untuk 2019 sebesar 48,312 ton, 2020 sebanyak 459,034 ton, dan 2021 berjumlah 50,170 ton.
"Jika dilihat dari data program Iqfast, khususnya pada 2020 cabai Jawa asal Lampung mampu menembus pasar ekspor di sebelas negara. Berarti ada banyak negara bisa menjadi tujuan ekspor cabai jawa asal Lampung ini," ujar Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas I Bandar Lampung, Muh. Jumadh, Selasa (15/3/2022).
Baca Juga: Harga Cabai di Pasar Bandar Lampung Kian 'Pedas', Sabar Ya Emak-emak
1. Manfaat kandungan senyawa cabai jawa
Lebih lanjut Jumadh menjelaskan, Provinsi Lampung merupakan salah satu daerah cocok sebagai lahan pertanian, karena memiliki banyak gunung berapi sehingga punya tanah subur yang subur. Selain itu, daerah perbukitan merupakan sambungan dari jalur Bukit Barisan di Pulau Sumatera mampu menjadi daerah tepat ditanami rempah dan tanaman herbal seperti cabai Jawa.
Menurutnya, cabai Jawa adalah salah satu tanaman herbal juga paling dicari karena memiliki khasiat untuk kesehatan. Kandungan senyawa di dalamnya mampu mengatasi gangguan lambung, sakit gigi, batuk, asam urat, darah rendah, serta mampu menghangatkan dan mengurangi rasa sakit pada tubuh.
"Kandung senyawa pada cabai Jawa ini berupa piperin, asam palmitik, asam tetrahidropiperik, piperidin, minyak atsiri, dan sesamin, sehingga banyak mengandung khasiat," terangnya.
Baca Juga: UMKM Bandar Lampung Perlu Bimbingan Menuju Pasar Online