TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Rektor UBL: Pertanian Penahan Perekonomian Lampung Selama Pandemik

Rektor UBL optimis ekonomi tumbuh progresif

Panen padi kelompok tani mitra binaan PTPN VII digelar di Desa Bumi Jaya, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lampung Selatan, Selasa (18/5/2021). (IDN Times/Martin L Tobing).

Bandar Lampung, IDN Times - Pandemik COVID-19 menghantam hampir seluruh sektor kehidupan manusia paling vital. Seperti kesehatan, mobilitas dan ekonomi.

Namun, menurut Rektor Universitas Bandar Lampung (UBL), Yusuf Sulfarano Barusman, kelompok masyarakat menengah ke atas, relatif tidak terdampak pandemik COVID-19. Menurutnya, beberapa dari mereka mendapat peluang keuntungan seperti investasi.

Sedangkan kelompok masyarakat menengah ke bawah sangat terdampak saat kebijakan pembatasan mobilitas masyarakat ditetapkan. Itu lantaran kegiatan ekonomi masyarakat berhenti.

"Tapi Lampung ada sektor menjadi penahan, yaitu sektor pertanian. Secara proposional 30 persen Lampung itu ditopang pertanian. Kemudian ekspor dan industri lahan bisa cover 70 persen. Bahkan 2020 lalu saat ekonomi minus, pertanian masih bisa plus," katanya saat diwawancarai IDN Times, Sabtu (6/11/2021).

Baca Juga: Mantap! Neraca Perdagangan Lampung Surplus 167,1 Juta Dolar

1. Pertumbuhan ekonomi Lampung tertingi se-Sumatera

idntimes.com

Yusuf mengatakan, pada kuartal III 2021, Lampung menduduki pertumbuhan ekonomi tertinggi se-Sumatera. itu didominasi dan didukung sektor pertanian. Menurutnya, beberapa komoditi diuntungkan adalah karet, karena harganya meningkat.

"Sehingga masyarakat bergerak dibidang perkebunan relatif diuntungkan. Kemudian produksi padi di Lampung juga tertinggi se-Indonesia. Karena kita ada ekspansi lahan," ujar guru besar bidang manajemen itu.

2. Sumber krisis sudah diketahui

Ilustrasi ekonomi terdampak pandemik COVID-19 (IDN Times/Arief Rahmat)

Yusuf memrediksi, krisis ekonomi saat ini tak akan berlangsung terus menerus. Pada 2021-2022 pihaknya optimis, pertumbuhan ekonomi akan meningkat. Sebab sudah diketahui sumber krisis berasal dari pandemik COVID-19.

"Kita perlu pergerakan masyarakat, kalau itu udah bisa kita handle, ekonomi akan tumbuh bahkan progresif. Ke depan saya prediksi akan lebih lagi. Dan 2022 kalau kita melihat harga komoditas pertanian akan tinggi karena kita lakukan ekspor ke negara Amerika, Eropa dan Asia," terangnya.

3. UMKM jadi penopang ekonomi

Rektor UBL Yusuf S Barusman. (IDN Times/Rehia Sebayang).

Yusuf mengatakan, pada pembahasan RPMJMD, Lampung sedang fokus mengembangkan UMKM dan IKM menjadi penopang ekonomi Lampung ke depan. Sebab jumlahnya sangat banyak.

"Jadi, tinggal bagaimana kita kembangkan secara terstruktur dan sistematis. Artinya harus jelas dulu market yang kita tuju apa, kebutuhan apa dan kita punyanya apa," tuturnya.

Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi Triwulan III Lampung 3,05 Persen, BI Soroti Ini

Berita Terkini Lainnya