TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

BI: Ekonomi Indonesia Tumbuh dan Bertahan Meski Banyak Tantangan

Ada tiga pelajaran penting ekonomi Indonesia di tahun 2023

Ilustrasi investasi (Pixabay.com)

Intinya Sih...

  • Perekonomian Indonesia 2023 tetap berdaya tahan dan tumbuh baik di tengah tantangan gejolak perekonomian dunia
  • Ada tiga pelajaran penting pada tahun 2023: sinergi kebijakan ekonomi nasional, konsistensi Bank Indonesia mengawal perekonomian, inovasi dalam merumuskan respons bauran kebijakan
  • Sinergi respons kebijakan 2024 akan diarahkan utuk memitigasi dampak negatif rambatan global dan menjaga momentum pemulihan ekonomi nasional

Bandar Lampung, IDN Times - Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyampaikan, perekonomian Indonesia 2023 tetap berdaya tahan dan tumbuh baik di tengah tantangan gejolak perekonomian dunia. Hal itu disampaikan saat Peluncuran Laporan Perkonomian Indonesia (LPI) 2023 digelar secara hybrid di DKI Jakarta, Rabu (31/1/2024).

Kegiatan tersebut bertajuk “Sinergi Memperkuat Ketahanan dan Kebangkitan Nasional”, diselenggarakan dalam rangka mewujudkan transparansi pelaksanaan kebijakan Bank Indonesia kepada publik. LPI 2023 mengangkat tema dan mengulas mengenai evaluasi pelaksanaan kebijakan Bank Indonesia pada tahun 2023, serta arah kebijakan dan sasaran yang ingin dicapai pada 2024.

Acara tersebut juga membahas terkait pelajaran penting di tahun 2023 serta strategi menghadapi tantangan ke depan. Berikut IDN Times rangkum penjelasan lengkapnya.

Baca Juga: Faktor Penjualan Eceran Bandar Lampung Meningkat Desember 2023 

1. Tiga pelajaran penting di tahun 2023

IDN Times/Aditya Pratama

Perry Warjiyo mengatakan, ada tiga pelajaran penting pada tahun 2023. Pertama, perekonomian nasional tetap berdaya tahan tidak terlepas dari kuatnya sinergi bauran kebijakan ekonomi nasional antara Pemerintah dan Bank Indonesia. Kedua, konsistensi Bank Indonesia mengawal perekonomian dan terakhir, inovasi dalam merumuskan respons bauran kebijakan.

“Mencermati tantangan perekonomian ke depan, maka sinergi kebijakan 2024 akan diarahkan utuk memitigasi dampak negatif rambatan global dan menjaga momentum pemulihan ekonomi nasional,” kata Perry.

2. Strategi menjawab tantangan ekonomi

ilustrasi kebijakan ekonomi (Pixabay.com)

Menurutnya, untuk menjawab tantangan tersebut, terdapat lima arah sinergi respons kebijakan. Pertama, penguatan koordinasi kebijakan fiskal pemerintah dengan kebijakan moneter dan makroprudensial. Kedua, penguatan kebijakan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK)  untuk menjaga stabilitas sistem keuangan.

Ketiga, sinergi kebijakan akselerasi digitalisasi untuk mempercepat inklusi ekonomi dan keuangan. Keempat, sinergi kebijakan untuk perluasan hilirisasi minerba ke sektor pertanian, perkebunan dan perikanan. Kelima, kebijakan perluasan perdagangan dan investasi ke negara sumber pertumbuhan ekonomi dunia ke depan.

Berita Terkini Lainnya