Pengguna QRIS di Lampung Meningkat, Terbanyak di Bandar Lampung

UMKM mikro lebih banyak menerapkan QRIS

Intinya Sih...

  • Volume transaksi QRIS tumbuh 160% (yoy) dengan 48,12 juta pengguna dan 31,6 juta merchant.
  • Nominal transaksi ATM/debit turun 3,80%, uang elektronik naik 41,70%, kartu kredit naik 7,71%, dan digital banking tumbuh positif.
  • Penerapan UMKM mikro pada QRIS mencapai 61%, karena model bisnisnya mudah dan murah.

Bandar Lampung, IDN Times -Perkembangan teknologi digital saat ini semakin memudahkan masyarakat, salah satunya dalam melakukan transaksi pembayaran. Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), volume transaksi menggunakan QRIS tumbuh akseleratif 160 persen (yoy), didukung jumlah pengguna mencapai 48,12 juta dan jumlah merchant 31,6 juta.

Sementara nominal transaksi pembayaran menggunakan kartu ATM atau debit turun sebesar 3,80 persen (yoy) sehingga mencapai Rp1.831,77 triliun. Kemudian, nominal dan volume transaksi uang elektronik juga meningkat 41,70 persen  (yoy) dan 40 persen (yoy). uang kartal yang Diedarkan (UYD) juga meningkat sebesar 13,15 persen. (yoy)

Sedangkan nominal kartu kredit masih meningkat 7,71 persen (yoy) mencapai Rp105,13 triliun. Lalu, nominal dan volume transaksi digital banking tumbuh positif sebesar 16,15 persen (yoy) dan 39 persen (yoy) didorong transaksi transfer melalui mobile banking.

Namun, transaksi sistem secara nasional pada triwulan I 2024 tumbuh lebih kuat. Nominal transaksi BI-RTGS meningkat 6,62 persen (yoy) mencapai Rp42.005,48 triliun.

Baca Juga: Gelombang Panas Sampai Lampung, Suhu Mencapai 38 Celcius!

1. Jumlah merchant QRIS terbanyak di Provinsi Lampung

Pengguna QRIS di Lampung Meningkat, Terbanyak di Bandar LampungIlustrasi transfer QRIS BCA ke rekening lain (Freepik.com/rawpixel.com)

Kepala Perwakilan Bi Lampung, Junanto Herdiawan menjelaskan, perkembangan pengguna QRIS di Lampung sebanyak 1.188 ribu +14.312 atau tumbuh 3,43 persen (y) dibanding Desember 2023. Nominal transaksi QRIS Maret 2024 meningkat 168,3 persen (yoy) dan merchant tumbuh 531 ribu +24.202 atau tm 4,77 persen (ytd) dibanding Desember 2023.

Bank Indonesia juga mencatat, jumlah merchant QRIS terbanyak di Provinsi Lampung terpusat di Kota Bandar Lampung yakni sebesar 49 persen. Diikuti  Lampung Tengah (10 persen), Lampung Selatan (9 persen), dan Kota Metro (6 persen).

Berdasarkan kategori UMKM, penerapan UMKM paling besar berada pada kategori UMKM mikro dengan pangsa sebesar 61 persen dikarenakan model bisnis pembayaran QRIS yang relatif mudah dan murah dari segi penggunaan maupun pemeliharaan.

2. Bank Indonesia perkuat sistem pembayaran

Pengguna QRIS di Lampung Meningkat, Terbanyak di Bandar LampungIllustrasi perencanaan pembayaran (Unsplash.com/rupixen)

Disampaikan Junanto, untuk menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di tengah peningkatan ketidakpastian pasar keuangan global, Bank Indonesia terus memperkuat bauran kebijakan salah satunya adalah sistem pembayaran.

Menurutnya, kebijakan sistem pembayaran diarahkan untuk memperkuat keandalan infrastruktur dan struktur industri sistem pembayaran, serta memperluas akseptasi digitalisasi sistem pembayaran.

"Penguatan literasi digital dan manajemen risiko penyelenggara dan masyarakat pengguna sistem pembayaran, termasuk berbagai inovasi yang mendukung inisiatif tersebut, guna memperkuat stabilitas sistem pembayaran dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," jelasnya, Kamis (9/5/2024)

3. Bank Indonesia pastikan ketersediaan uang rupiah dalam jumlah cukup

Pengguna QRIS di Lampung Meningkat, Terbanyak di Bandar Lampungpixabay.com/Iqbal Nuril

Lebih lanjut pihaknya menjelaskan, Bank Indonesia terus memastikan ketersediaan uang rupiah dalam jumlah cukup dengan kualitas yang layak edar di seluruh wilayah NKRI.

"Nilai inflow triwulan-1 2024 Lampung: Rp4.478,39 miliar dan nilai outflow triwulan-1 2024 Lampung Rp4.553,22 miliar," ujarnya.

Menurutnya, kebijakan sistem pembayaran Indonesia diarahkan kepada pro-stability guna mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Itu diwujudkan melalui memperkuat stabilitas infrastruktur sistem pembayaran, mendorong stabilitas infrastruktur dan mendorong konsolidasi struktur industri Sistem Pembayaran dan memperkuat digitalisasi Sistem pembayaran dan perluasan ekosistem EKD.

Baca Juga: Gubernur Lampung Arinal Djunaidi akan Akhiri Masa Jabatan 12 Juni 2024

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya