BPS Catat Inflasi Lampung Periode Maret 2024 Tembus 3,45 Persen

Beras menyumbang inflasi tertinggi

Intinya Sih...

  • Inflasi Maret 2024 di Lampung mencapai 3,45%, lebih tinggi dari inflasi nasional sebesar 3,05%. Lampung Timur memiliki inflasi tertinggi 4,83%, sedangkan Kota Bandar Lampung terendah 2,72%.
  • Kelompok makanan, minuman, dan tembakau menyumbang inflasi tertinggi sebesar 2,64%. Beras menjadi penyumbang inflasi year-on-year tertinggi dengan andil 1,01%, diikuti oleh bawang putih dan daging ayam ras.
  • Nilai Tukar Petani (NTP) mengalami penurunan sebesar 1,35% sejak Februari 2024. Harga gabah kering giling turun 6,62% menjadi Rp7.959 per

Bandar Lampung, IDN Times - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung mencatat inflasi Maret 2024 secara year-on-year (yoy) mencapai 3,45 persen. Angka ini lebih tinggi dibandingkan inflasi nasional sebesar 3,05 persen. Kepala BPS Provinsi Lampung, Atas Parlindungan Lubis mengatakan, inflasi tertinggi terjadi di Lampung Timur sebesar 4,83 persen, sedangkan Kota Bandar Lampung memiliki tingkat inflasi terendah yaitu 2,72 persen.

“Secara month-to-month (m-to-m), inflasi pada bulan Maret 2024 terhadap Februari 2024 sebesar 0,36 persen. Angka ini lebih rendah dibandingkan inflasi bulan sebelumnya yang sebesar 0,39 persen,” kata Atas melalui keterangan resmi diterima IDN Times Selasa (2/4/2024).

Baca Juga: KPPU: Bahan Pokok Jelang Idul Fitri 2024 di Lampung Tren Harga Stabil

1. Beras menyumbang inflasi tertinggi

BPS Catat Inflasi Lampung Periode Maret 2024 Tembus 3,45 PersenIlustrasi beras. (Dok. Istimewa)

Atas menyampaikan, kelompok pengeluaran yang memiliki andil inflasi tertinggi adalah makanan, minuman, dan tembakau, yaitu sebesar  2,64 persen. Kemudian, komoditas beras menjadi penyumbang inflasi year-on-year tertinggi dengan andil 1,01 persen, diikuti oleh bawang putih 0,22 persen, daging ayam ras 0,17 persen, cabai merah 0,15 persen, dan kopi bubuk 0,13 persen.

"Kelompok makanan, minuman, dan tembakau memiliki kontribusi yang signifikan terhadap tingkat inflasi secara keseluruhan,” jelasnya.

Lebih lanjut Atas menjelaskan, kelompok pengeluaran berikutnya yakni pakaian dan alas kaki sebesar 0,24 persen , perumahan, Air, Listrik, dan bahan Bakar Rumah Tangga: 0,1 persen Perlengkapan, Peralatan, dan Pemeliharaan Rutin Rumah Tangga: 0,02 persen. 

Kemudian pada kelompok kesehatan sebesar 0,03 persen Transportasi: 0,03 persen, Rekreasi, Olahraga, dan Budaya: 0,02 persen, Pendidikan 0,18 persen, Penyediaan Makanan dan Minuman/Restoran 0,08 persen, dan Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya 0,12 persen.

Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan tingkat inflasi pada kelompok pengeluaran Informasi, Komunikasi, dan Jasa Keuangan yang mengalami deflasi sebesar -0,18 persen dengan andil sebesar -0,01 persen.

2. Nilai tukar petani turun 1,35 persen

BPS Catat Inflasi Lampung Periode Maret 2024 Tembus 3,45 Persenilustrasi gabah. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Selanjutnya terkait Nilai Tukar Petani (NTP), Atas mengatakan pada Maret 2024 mengalami penurunan sebesar 1,35 persen sejak Februari 2024, dengan nilai indeks sebesar 120,37 poin. Kendati demikian menurutnya, nilai ini masih lebih besar dari NTP nasional tercatat 119,39 poin.

“Beberapa sub sektor mengalami penurunan di antaranya, sub sektor tanaman pangan, hortikultura, perikanan tangkap dan budidaya. Rinciannya, perikanan tangkap turun 0,28 persen, budidaya 0,93 persen,” jelasnya.

Sedangkan sub sektor yang mengalami peningkatan adalah peternakan naik 1,66 persen dan tanaman Perkebunan rakyat naik 2,68 persen. Sehingga secara keseluruhan NTP Lampung di bulan Maret 2024 sedikit mengalami penurunan yaitu sebesar 1,35 persen.

3. Harga gabah tingkat petani turun 6,62 persen

BPS Catat Inflasi Lampung Periode Maret 2024 Tembus 3,45 PersenIlustrasi panen padi (Dok.IDN Times/Istimewa)

BPS Lampung juga merilis perkembangan harga gabah pada Maret 2024, untuk gabah kering giling nilai rata-rata di tingkat petani mengalami penurunan 6,62 persen dari harga Rp8.523,00 per kg menjadi Rp7.959,00 per kg. Harga tertinggi untuk gabah kering giling di tingkat petani mencapai Rp8.600,00 per kg untuk orentasi ecerean di daerahLampung Selatan. Sedangkan harga terendah gabah kering giling sebesar Rp7.000 untuk orentasi eceran di Lampung Tengah.

Lalu, untuk perkembangan harga beras di penggilingan, beras premium pada Maret 2024 beras premium Rp14.750,00 per kg. Harga tersebut mengalami kenaikan 0,72 persen dibanding februari 2024. Sedang harga beras medium Rp13.677,78 per kg tidak mengalami perubahan harga dibanding bulan lalu.

Baca Juga: Polda Lampung Bongkar Prostitusi Indekos, Korban 5 Anak di Bawah Umur

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya