TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

ITERA Luncurkan Sistem Petanian Cerdas, Monitoring dari Jarak Jauh 

Gunakan sensor controlling dan monitoring terhubung internet

Inovasi Smart farming system dibuat oleh tim dosen diketuai dosen Teknik Biosistem ITERA (Dok. Humas ITERA)

Lampung Selatan, IDN Times - Tim dosen Institut Teknologi Sumatera (ITERA) meluncurkan inovasi sistem pertanian cerdas berbasis internet of things dan kecerdasan buatan atau artificial  intelligence (AI). Tujuannya, untuk melakukan efisiensi pemupukan hingga pengendalian lingkungan secara otimatis.

Inovasi di bidang pertanian tersebut hasil kolaborasi ITERA bersama mitra industri yakni PT Kharisma Agri Wisata dan PT East West Seed Indonesia (Ewindo), melalui program matching fund Kedaireka Kemdikbudristek.

Inovasi Smart farming system dibuat oleh tim dosen diketuai dosen Teknik Biosistem ITERA, Zunanik Mufidah ini diterapkan pada sistem pertanian green house seluas 20×30 meter persergi berisi 400 bibit melon varietas Golden Alisha. Green house tersebut dibangun di Kawasan Kebun Raya dilengkapi seperangkat teknologi mulai dari kamera, pompa nutrisi, kipas angin dan kipas pendingin, hingga sistem penyiraman otomatis melalui irigasi tetes.

Baca Juga: Kisah Dosen ITERA Buat Tenun dari Limbah Plastik, Juara Satu Nasional

1. Monitoring pertanian dari jarak jauh

Inovasi Smart farming system dibuat oleh tim dosen diketuai dosen Teknik Biosistem ITERA (Dok. Humas ITERA)

Lebih lanjut Zunanik menjelaskan, semua sistem tersebut dikendalikan secara otomatis menggunakan sensor controlling dan monitoring yang terhubung ke internet. Sehingga petani cukup memantau hingga memberikan perlakukan, seperti pemupukan, dengan mengoperasikan sistem melalui komputer.

“Sistem pertanian cerdas ini juga dapat kami monitoring secara jarak jauh, untuk melihat kelembaban udara, suhu lingkungan hingga nutrisi tanaman. Jadi kalau saya sedang ke luar kota, saya tetap bisa memantau kondisi pertanian hanya lewat handphone,” ujar Zunanik, di sela kegiatan launching, Rabu (14/12/2022).

Menurutnya, dengan sistem yang sudah terintegrasi, ketika kamera menangkap gambar tanaman seperti foto daun tampak menguning, maka sistem akan menginstruksikan untuk dilakukan penambahan nutrisi tanaman secara otomatis. Pemanfaatan teknologi dinilai dapat menjadi solusi permasalahan minimnya SDM pertanian.

2. Libatkan dosen dan mahasiswa

Inovasi Smart farming system dibuat oleh tim dosen diketuai dosen Teknik Biosistem ITERA (Dok. Humas ITERA)

Zunanik juga mengapresiasi 10 dosen dan 20 mahasiswa terlibat dalam pengembangan inovasi tersebut. Dari pengembangan sistem pertanian cerdas tersebut, tim ITERA juga telah menghasilkan 5 modul, 4 hak cipta dan 1 hak paten yang sedang dalam proses.

Kegiatan launching smart farming system secara simbolis dilakukan dengan pemotongan pita oleh Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Prof. Khairurrijal di Kawasan Kebun Raya ITERA. Setelah itu, kegiatan dilanjutkan dengan mendemonstrasikan penggunaan smart farming system melalui sebuah website di dalam green house. 

Baca Juga: ITERA Bentuk Satgas Aku Peduli, Edukasi Mahasiswa Berperilaku Positif

Berita Terkini Lainnya