Teknologi LNG sebagai Bahan Bakar Kereta Diklaim Efisiensi Biaya
PGN Uji dinamis sistem diesel dual fuel
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
PT PGN Tbk selaku Subholding Gas Pertamina dan PT KAI melakukan Uji Dinamis Teknologi LNG sebagai bahan bakar pada satu kereta yang akan dipakai untuk melayani penumpang trayek Jakarta–Surabaya. Uji Dinamis merupakan salah satu rangkaian dari Pilot Project guna mengurangi penggunaan solar bersubsidi.
Konversi bahan bakar minyak ke bahan bakar LNG ini menggunakan sistem Diesel Dual Fuel (DDF). Kereta yang awalnya berbahan bakar solar menjadi beroperasi dengan campuran dua bahan bakar (gas dan solar).
Gas digunakan sebagai bahan bakar utama. Sedangkan solar sebagai pemantik api dan membantu dalam lubrikasi serta pendingin ruang bakar.
Baca Juga: LNG Hub Arun Berperan Monetisasi Gas Bumi ke Mancanegara dan Domestik
1. Uji Statis kereta pembangkit saat mesin dalam keadaan diam
Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN, Heru Setiawan menjelaskan, sebelum dilaksanakannya Uji Dinamis, telah dilaksanakan Uji Statis pada kereta pembangkit saat mesin dalam keadaan diam. Hasil dari Uji Statis menunjukkan adanya efisiensi kinerja mesin yang lebih baik jika dibandingkan dengan penggunaan bahan bakar solar.
“Keberhasilan uji coba statis akan didukung dengan pelaksanaan uji coba dinamis, dimana operasional mesin di-test pada kondisi yang sebenarnya. Tujuannya untuk mengkofirmasi hasil dari uji statis dan menguji ketahanan system DDF di kondisi operasional,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (18/12/2021).
Baca Juga: Hotel dan Restoran Bandar Lampung Ternyata Ada Pakai Gaslink C-Cyl