Hotel dan Restoran Bandar Lampung Ternyata Ada Pakai Gaslink C-Cyl

Tabung kapasitas 20-25 M3 atau setara 20 Kg

Bandar Lampung, IDN Times – Area Head PGN Lampung Ahmad Abrar mencatat, beberapa hotel dan kafe di Bandar Lampung sudah menggunakan tabung teknologi Gaslink C-Cyl. Di antaranya, Unsilent Café, Hotel Grande, dan Hotel Astoria.

Gaslink C-cyl adalah Compressed Natural Gas (CNG) untuk pelanggan sektor industri dan komersial yang disalurkan menggunakan tabung kapasitas 20-25 M3 atau setara 20 kilogram (Kg).

Abrar menambahkan, lini bisnis lainnya di Bandar Lampung sedang tahapan untuk pemasangan Gaslink C-Cyl di antaranya, Swiss-Belhotel, Delotuz Resto, dan Khuai Lok Resto.

1. Memperluas pemanfaatan gas bumi

Hotel dan Restoran Bandar Lampung Ternyata Ada Pakai Gaslink C-CylGaslink C-cyl saat ini  ditampilkan kemasan lebih praktis dan menarik bagi pelanggan. (IDN Times/Istimewa).

Diketahui, salah satu afiliasi Subholding Gas Pertamina, yaitu PT Gagas Energi Indonesia (Gagas) memperkenalkan kembali Gaslink C-Cyl dengan kemasan yang lebih fresh, Selasa (14/12/2021).

Direktur Sales dan Operasi PGN, Faris Aziz menjelaskan kehadiran Gaslink C-cyl akan semakin memperluas pemanfaatan gas bumi. Khususnya bagi pelanggan yang masih belum terjangkau oleh gas pipa, baik untuk sektor industri, komersial termasuk UMKM sehingga dapat merasakan manfaat dan keunggulan gas bumi. “Untuk itu, kami menyediakan Gaslink dan Gaslink C-cyl yang dioperasikan oleh Gagas,” jelasnya.

2. Kemasan lebih praktis dan menarik bagi pelanggan

Hotel dan Restoran Bandar Lampung Ternyata Ada Pakai Gaslink C-CylGaslink C-cyl saat ini  ditampilkan kemasan lebih praktis dan menarik bagi pelanggan. (IDN Times/Istimewa).

Faris menjelaskan, Gaslink C-cyl saat ini juga ditampilkan dengan kemasan lebih praktis dan menarik bagi pelanggan. Selain berbentuk tabung, terdapat juga Gaslink C-cyl berbentuk kotak dengan kapasitas lebih besar sekitar 50 M3. Per November 2021, Gagas telah menyalurkan sekitar 4.84 BBTUD untuk 161 pelanggan Gaslink.

Gaslink C-cyl telah diperkenalkan oleh Gagas sejak awal tahun 2021 sebagai alternatif penyaluran Gaslink, khususnya untuk pelanggan yang memiliki keterbatasan lahan dan kebutuhan pemakaian gas bumi yang relative masih kecil (sekitar 300 M3 per bulan). Untuk skema penyaluran Gaslink regular, Gagas akan menyalurkan gas bumi melalui Gas Transport Module (GTM) yang membawa gas bumi dari SPBG langsung ke lokasi pelanggan.

Sejak awal diperkenalkan Gaslink C-cyl telah mendapatkan antusiasme yang cukup baik dari pelanggan. Sampai Desember 2021, Gaslink C-cyl telah hadir melayani pelanggan di Jakarta, Tangerang, Surabaya hingga Lampung dari berbagai sektor industri, restoran hingga perhotelan.

Rata-rata penyaluran 0.025 BBTUD per bulan. Ke depan, Gaslink C-cyl direncakan akan memperluas jangkaunnya ke beberapa kota seperti Semarang, Cilegon dan Batam.

3. Alternatif penyaluran gas bumi mengusung konsep HER

Hotel dan Restoran Bandar Lampung Ternyata Ada Pakai Gaslink C-CylGaslink C-cyl saat ini  ditampilkan kemasan lebih praktis dan menarik bagi pelanggan. (IDN Times/Istimewa).

Direktur Utama Gagas, Muhammad Hardiansyah menjelaskan, Gaslink C-cyl adalah alternatif penyaluran gas bumi yang mengusung konsep HER atau Honest, Efficient and Reliable.

“Selain menyasar target industry dan komersial, Gaslink C-cyl utamanya juga kami tujukan untuk pelanggan di sektor UMKM. Kami berharap berbagai kemudahan yang ditawarkan oleh Gaslink C-cyl, termasuk sistem pembayarannya, dapat memberikan nilai tambah bagi penggunanya," katanya.

Salah satu pengguna Gaslink C-cyl yang telah merasakan manfaat menggunakan Gaslink adalah Restoran Pagi Sore Sunter. Bambang, Manager Operasional dari Restoran Pagi Sore Sunter menyampaikan, selain lebih aman, penggunaan Gaslink C-cyl dapat memberikan efisiensi sekitar 10 persen-15 persen untuk penggunaan bahan bakar dalam proses memasak.

“Apalagi skema pembayarannya juga sangat memudahkan, kita pakai dulu gas-nya setelah itu baru bayar,” ujarnya.

Baca Juga: LNG Hub Arun Berperan Monetisasi Gas Bumi ke Mancanegara dan Domestik

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya