Dosen ITERA: 272,6 Ha Hutan Mangrove Teluk Lampung Hilang
Imbas konversi lahan jadi area tambak?
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Lampung Selatan, IDN Times - Dosen Program Studi Sains Kelautan (SLL) Institut Teknologi Sumatera (ITERA) Mohammad Ashari Dwiputra, meneliti terkait kondisi terkini hutan mangrove di Teluk Lampung. Penelitian dilakukan dengan cakupan area hutan mangrove di tiga kecamatan yaitu, Punduh Pedada, Marga Punduh dan Padang Cermin.
Dalam riset kali ini, Ashari tidak hanya memanfaatkan data kondisi tutupan mangrove Teluk Lampung saat ini saja. Namun membandingkannya dengan kondisi selama tiga puluh tahun ke belakang, sejak 1989-2019.
Berikut IDN Times ulas hasil penelitiannya.
Baca Juga: Kala 6 Bakal Calon Rektor ITERA Ngabuburit Bareng Sivitas Akademika
Monitoring ekosistem kawasan pesisir
Riset dilakukan menggunakan bantuan dana hibah mandiri ITERA ini, Ashari menggunakan teknologi penginderaan jauh dan sistem informasi geografis. Tujuannya, untuk melihat tren perubahan tutupan hutan mangrove tiap tahunnya.
Ashari mengatakan, penelitian ini penting dilakukan karena sebagai salah satu bentuk monitoring terhadap ekosistem kawasan pesisir. Sebab, sebagaimana salah satu fungsi ekosistem mangrove bagi lingkungan yaitu mampu meredam energi gelombang yang tiba di kawasan pesisir sehingga bencana abrasi/erosi pantai dapat dicegah.
Selain itu, secara ekologi fungsi ekosistem mangrove sebagai tempat biota laut seperti ikan, udang dan produk perikanan lainnya memanfaatkan kawasan ini sebagai tempat mencari makanan, daerah asuhan dan tempat memijahnya biota laut.
Baca Juga: Kasus Tabrak Lari Tewaskan Mahasiswi ITERA di Pringsewu Masuk Babak Baru