TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kejam! 9 Peradaban Melakukan Pengorbanan Anak di Masa Lampau

Mereka melakukannya untuk ritual keagamaan

cyber-breeze.com

Jika kalian mengkaji sejarah, kalian pasti tahu kalau beberapa peradaban di masa lampau memiliki beberapa (atau bahkan banyak) praktik keagamaan tidak bermoral dan tidak berperikemanusiaan. Sepanjang sejarah, manusia akan melakukan kekerasan sebagai upaya terakhir untuk mempertahankan status sosial atau sekadar bertahan hidup.

Namun, beberapa agama merenggut dua aspek eksistensi ini, lalu menuntut pengorbanan manusia kepada kekuatan supernatural hanya demi berkah dan keberuntungan semata. Dari Mesopotamia sampai Mesoamerika, berikut 9 peradaban melakukan pengorbanan anak dalam ritual keagamaan mereka.

1. Babilonia

myjewishlearning.com

Di masa lampau, masyarakat Babilonia sering melakukan pengorbanan manusia untuk dewa utama mereka, Marduk, serta dewa lainnya seperti Anu. Mereka pun menggelar festival tahunan di mana mereka akan mengorbankan anak-anak ke Dewa Anu. Seperti dijelaskan dalam Britannica, pengorbanan manusia adalah hal yang biasa dilakukan di Kekaisaran Babilonia.

Baca Juga: 5 Hal Dapat Terjadi Bila Timor Leste Tak Berpisah dari Indonesia

2. Kanaan

ncregister.com

Kanaan adalah wilayah kuno yang mencakup Israel, Palestina, Lebanon, Suriah, sebagian Yordania dan sebagian kecil Mesir. Dalam banyak referensi, disebutkan kalau masyarakat Kanaan menyembah dewa yang bernama Molech (atau Moloch) dan sering melakukan pengorbanan manusia atas namanya.

Oleh karena itu, Molech sering disebut sebagai "dewa pengorbanan anak" oleh beberapa orang. Molech dianggap sangat senang dengan persembahan, terutama anak-anak, yang dibakar dalam api. Dalam Kitab Imamat (Alkitab), disebutkan kalau Tuhan melarang praktik ini.

Hal ini dijelaskan dalam Imamat 18, "Tuhan berfirman kepada Musa: 'Berbicaralah kepada orang Israel dan katakan kepada mereka: Akulah Tuhan, Allahmu. Janganlah kamu berbuat seperti yang diperbuat orang di tanah Kanaan, ke mana Aku membawa kamu; janganlah kamu hidup menurut kebiasaan mereka.'"

3. Israel kuno

myjewishlearning.com

Sebelum ada larangan di dalam Kitab Imamat, bangsa Israel sering melakukan pengorbanan manusia kepada Dewa Ba'al. Dalam Kitab Raja-raja, dijelaskan kalau bangsa Israel pernah menyembah dewa-dewa palsu dan terlibat dalam ritual pengorbanan anak-anak manusia.

Alkitab menggambarkan kalau anak-anak Israel kuno sering digunakan untuk persembahan layaknya binatang ternak. Bahkan, ada yang menyebutkan kalau mereka juga melakukan pengorbanan anak untuk menenangkan Yahweh. Namun, beberapa sejarawan dengan keras membantah klaim ini.

4. Aztek

medium.com

Kalian semua mungkin tahu tentang peradaban Aztek dan pengorbanan manusia yang sering mereka lakukan. Melansir dari Ancient Origins, pada Oktober 2017 para arkeolog menemukan bukti praktik ini dalam sebuah lubang silinder yang secara khusus digali dan dilapisi dengan batuan vulkanik. 

Setelah digali lebih dalam, mereka menemukan jasad seorang anak yang, menurut perhitungan, dikorbankan sekitar tahun 1400-an. Jasad itu sendiri ditemukan di kaki Templo Mayor, sebuah kuil Aztek di Tenochtitlan. Besar kemungkinan kalau anak itu, yang disebut sebagai "Persembahan 176," dibunuh untuk menenangkan dewa perang Aztek, Huitzilopochtli.

Baca Juga: 10 Makhluk Halus Terseram Berbagai Negara, Bikin Merinding!

5. Olmek

sciencemag.org

Olmek adalah salah satu peradaban tertua di masa prasejarah Mesoamerika. Budaya dan pengaruh mereka menjangkau sebagian besar benua Amerika termasuk wilayah yang mencakup negara-negara seperti Belize, Kosta Rika, El Salvador, Honduras, dan Guatemala.

Banyak arkeolog meyakini kalau Olmek adalah peradaban pertama di Mesoamerika yang melakukan pengorbanan manusia. Sekitar 300 SM, Suku Olmek menghilang secara misterius, hanya menyisakan peninggalan budaya mereka.

Setelahnya, para arkeolog pun menemukan beberapa bukti pengorbanan anak yang dilakukan oleh Suku Olmek, yakni ribuan tulang anak-anak dan perempuan yang berserakan di dalam Gua Teror Tengah Malam di Belize dan kuil suci El Manati. 

6. Maya

thoughtco.com

Sama seperti peradaban Aztec dan Olmek, peradaban Maya juga memiliki praktik pengorbanan manusia untuk dewa-dewa mereka. Melansir dari Ancient Origins, bukti ini ditemukan oleh para arkeolog sedang menggali di kota Ceibal, Guatemala, di mana mereka menemukan batu obsidian dikubur di tempat ritual pengorbanan anak.

Terbentuk dari lava yang mendingin, Suku Maya percaya kalau obsidian adalah batu yang berasal dari dewa. Pada saat itu, Suku Maya akan mengorbankan anak-anak kecil kepada para dewa mereka, kemudian menguburnya bersama dengan batu obsidian.

7. Toltek

history.com

Jika peradaban lainnya melakukan pengorbanan anak dalam skala kecil, maka peradaban Toltek melakukannya dalam skala besar. Toltek adalah peradaban yang eksis di wilayah Meksiko sebelum kehadiran suku Aztek.

Di dekat Tula, Meksiko, sebuah kuburan massal berisi setidaknya 24 anak-anak ditemukan oleh para arkeolog. Semua bukti di sana menggambarkan pembunuhan massal dan pengorbanan anak-anak Toltek kepada dewa mereka. Diyakini kalau anak-anak itu telah dibunuh dan dikuburkan antara tahun 950 M dan 1150 M.

8. Inca

ticketmachupicchu.com

Suku Inca memang "terpisah" dari sebagian besar peradaban Mesoamerika lainnya. Namun, mereka tampaknya hanya melakukan pengorbanan anak-anak alih-alih orang dewasa juga. Praktik ini masih berlangsung sampai bangsa Eropa tiba di sana.

Bagi Suku Inca, anak-anak yang paling kuat dan sehat akan dikorbankan karena dianggap menyenangkan bagi para dewa mereka. Bahkan, merupakan sebuah kehormatan bagi anak-anak Inca dan keluarga mereka yang dipilih untuk menjadi korban.

Melihat kekejian ini, bangsa Eropa pun berusaha keras untuk menghentikan praktik pengorbanan anak di sana, meskipun ritual tersebut tetap dilakukan secara rahasia.

Baca Juga: Melihat Museum Perjuangan Desa Rejoagung, Simpan Cerita Kolonialisasi

Verified Writer

Shandy Pradana

"I don't care that they stole my idea. I care that they don't have any of their own." - Tesla // I am a 20% historian, 30% humanist and 50% absurdist // For further reading: linktr.ee/pradshy

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya