Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Melihat Museum Perjuangan Desa Rejoagung, Simpan Cerita Kolonialisasi

Museum Perjuangan Desa di Desa Rejoagung, Kecamatan Batanghari Lampung Timur. (IDN Times/Istimewa).

Lampung Timur, IDN Times - Tak banyak desa di Lampung memiliki museum. Salah satu memiliki museum desa di Lampung adalah Desa Rejoagung, Kecamatan Batanghari Lampung Timur.

Yuk kita melongok sisi unik museum ini.

Dibangun lewat dana desa

Kepala Desa Rejoagung, Sugino mengatakan pembangunan museum diberi nama Museum Perjuangan Desa ini sebenarnya telah selesai 2020 lalu. "Dibangun lewat dana desa namun karena 2021 COVID sempat ditunda pengembangannya dan sekarang mulai kita coba hidupkan kembali," jelasnya, Senin (28/2/2022).

Sugino menambahkan, sejak Desa Rejoagung mulai dibuka 1940an silam, memang menyimpan sejumlah sejarah. "Desa ini menjadi salah satu desa basis gerilya saat agresi militer Belanda dan pernah menjadi markas pemerintahan darurat kala Belanda menguasai Metro," kenangnya.

Miliki cerita sejarah panjang

Museum Perjuangan Desa di Desa Rejoagung, Kecamatan Batanghari Lampung Timur. (IDN Times/Istimewa).

Guru Sejarah SMAN 1 Sekampung, Adi Setiawan menjelaskan letak museum desa ini cukup strategis yakni tak jauh dari Tugu Komando dan alun-alun desa.

"Desa ini memang memiliki cerita sejarah yang kental baik sejak dibuka pada era kolonisasi hingga dalam perjalanannya hingga saat ini. Hal ini nampak dari kehadiran bangunan-bangunan bersejarah lainnya seperti tugu komando dan gapura desanya," jelasnya.

Di dalam museum imbuhnya, terpanjang grafis menarik cerita terkait sejarah desa ditampilkan di sana. Selain itu, musuem ini juga menyimpan sejumlah barang-barang seperti bedug, kentongan dibuat pada tahun 1966 dan juga lesung.

"Foto-foto Kepala Desa Rejoagung yang pertama hingga hari ini dan para pahlawan desa juga tersimpan rapi dalam museum ini," jelasnya.

Diharapkan jadi daya tarik orang berkunjung ke desa

Museum Perjuangan Desa di Desa Rejoagung, Kecamatan Batanghari Lampung Timur. (IDN Times/Istimewa).

Aris, seorang pendamping Desa Rejoagung berharap, kehadiran museum ini akan menjadi pengingat bagi masyarakat desa khususnya dan juga mampu menjadi daya tarik orang untuk berkunjung ke Rejoagung.

"Selain menjadi media untuk pembelajaran baik warga dan generasi muda juga diharapkan museum ini dapat menjadi daya tarik bagi orang berkunjung ke desa ini," katanya. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Martin Tobing
EditorMartin Tobing
Follow Us