Wagub Lampung: Muli Mekhanai 2025 Bukan Sekadar Ganteng dan Cantik

Ajang tahunan yang sudah berlangsung sejak 1989 ini bertujuan mencari generasi muda terbaik sebagai duta pariwisata Lampung. Tahun ini, sebanyak 46 peserta terdiri dari 24 Muli dan 22 Mekhanai bersaing memperebutkan gelar prestisius. Mereka merupakan perwakilan dari 13 kabupaten/kota yang telah lolos seleksi daerah.

Menurut Jihan, ajang ini bukan hanya soal tampil cantik atau tampan saja, tapi juga penilaian terhadap bakat, attitude, intelektual, karakter, serta kecintaan terhadap tanah kelahiran.

Jihan juga menyoroti sejumlah tantangan yang masih dihadapi sektor pariwisata Lampung, seperti belum meratanya infrastruktur dan masih minimnya digitalisasi promosi budaya.

“Ini adalah tanggung jawab kita bersama, bagaimana menjadikan pariwisata dan budaya Lampung sebagai sektor pengungkit ekonomi,” katanya.

Jihan turut memberi pesan kepada para finalis agar tetap berkontribusi setelah kompetisi usai. Ia mengajak para pemenang untuk benar-benar menjalankan peran sebagai duta daerah.

“Untuk para pemenang, baru dimulai tugasnya menjadi duta pariwisata. Promosikan kekayaan Lampung dengan cara yang fresh, anggun, dan elegan,” tambahnya.
Ia juga mengapresiasi kualitas penyelenggaraan Muli Mekhanai dalam dua tahun terakhir yang dianggap lebih profesional dan memanfaatkan digitalisasi.

Utusan khusus presiden bidang Pariwisata, Zita Anjani, turut memberikan dukungan. Ia menekankan pentingnya promosi kreatif untuk membawa nama Lampung ke level nasional bahkan internasional.

“Kita harus bikin Lampung ‘naik permukaan’. Ngevlog, bikin konten, kita buzz, kita viralkan. Intinya, promosikan budaya dan pariwisata kita,” ucap Zita.

Ia juga mengingatkan agar generasi muda tidak hanya bergantung pada sumber daya alam, tetapi juga mengangkat kekuatan lokal seperti keramahan dan budaya.