Tangisan PKL Imbas Kebijakan PPKM Level 4 Kota Bandar Lampung

PKL menjerit harapkan kompensasi

Bandar Lampung, IDN Times - Pedagang kaki lima (PKL) di Kota Bandar Lampung berkeluh kesah mengenai dampak penerapan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Mereka menilai, alih status PPKM Darurat menjadi PPKM Level 4 tak kunjung menghadirkan solusi.

Mereka ingin tetap menjalankan usahanya. Itu guna mencari nafkah dan menyambung kehidupan sehari-hari.

Aksi nekat para PKL tetap berjualan di tengah aturan PPKM Level 4 di Kota Bandar Lampung, bukan tanpa alasan. Pasalnya kebijakan tersebut dihadirikan tanpa memberikan solusi keadilan bagi para pedagang seperti halnya bantuan tunai.

Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung seakan menutup telinga, terkait keberlangsungan hidup para PKL dan hanya ingin menegakkan peraturan tanpa peduli dengan nasib para pedagang kecil.

1. Belum sekalipun menerima bantuan tunai selama PPKM

Tangisan PKL Imbas Kebijakan PPKM Level 4 Kota Bandar LampungLapak buah di Pasar Bambu Kuning (IDN Times/Tama Yudha Wiguna)

Lastri, salah satu penjual buah-buahan di sekitar Pasar Bambu Kuning mengatakan, terpaksa tetap membuka lapak miliknya. Itu guna memenuhi kebutuhan kehidupan sehari-hari. Terlebih, ia merupakan tulang punggung dalam keluarga.

"Saya di sini cuma untuk cari makan, sekedar ingin nyambung hidup untuk anak-anak di rumah. Kalau mau disuruh tutup-tutup saja, ya minta tolong pikirkan juga urusan perut kami," imbuhnya.

Selama penerapan aturan PPKM ini, Lastri juga mengaku belum sekalipun menerima bantuan secara tunai. "Pernah sekali, tapi itu dari kelurahan bukan khusus masalah penegakan PPKM," imbuh dia.

Baca Juga: Penjual Hewan Kurban Lampung: Penjualan Minim, Pembeli Minta Diskon

2. PPKM Level 4 omzet turun drastis

Tangisan PKL Imbas Kebijakan PPKM Level 4 Kota Bandar LampungLorong Pasar Bambu Kuning (IDN Times/Tama Yudha Wiguna)

Hal serupa disampaikan Sri. Penjaja bunga di tepi jalan Pasar Bambu Kuning ini ikut mengakui, adanya penerapan aturan PPKM Level 4 di Kota Bandar Lampung membuat omzetnya menurun secara drastis.

Selain harus tutup lebih cepat, penyekatan dalam kota ikut menjadi penyebab penurunan omzet. Sebab, kebijakan tersebut dinilai kian mempersulit orang-orang menuju lapak usaha miliknya.

"Aduh jangankan jualan mau habis. Sekadar buat bawa uang 50 ribu pulang ke rumah saat ini sangat sulit," ujar Sri.

3. Harapan bantuan berupa kompensasi

Tangisan PKL Imbas Kebijakan PPKM Level 4 Kota Bandar LampungLapak buah di Pasar Bambu Kuning (IDN Times/Tama Yudha Wiguna)

Bila pada akhirnya kebijakan PPKM Level 4 di Kota Bandar Lampung kembali diperpanjang, Sri berharap, Pemkot setempat dapat mempertimbangkan nasih para PKL.

Mengingat, umumnya para PKL sebagian besar hanya menggantungkan nasib mereka pada bidang pekerjaan tersebut.

"Ya kalau bisa ada kelonggaran lah untuk kita (PKL), lebih-lebih bisa ada kompensasi sebagai solusi saat harus tutup usaha sementara waktu," ucapnya.

4. Bantuan hanya diperuntukkan bagi warga terpapar COVID-19

Tangisan PKL Imbas Kebijakan PPKM Level 4 Kota Bandar LampungPersiapan paket sembako untuk warga Bandar Lampung yang terinfeksi COVID-19 (IDN Times/Istimewa)

Terkait hal itu, Pemkot Bandar Lampung mengklaim telah menyiapkan bantuan sosial berupa paket sembilan bahan pokok (sembako) bagi warga Bandar Lampung. Nahas, bantuan tersebut hanya diperuntukkan bagi orang terinfeksi COVID-19.

Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana mengatakan, paket sembako akan distribusikan melalui Satgas COVID-19 tingkat kelurahan dan kecamatan kepada pasien COVID-19 tanpa gejala (OTG) yang menjalani isolasi mandiri di rumah.

"Bunda berharap bantuan sembako bisa meringankan beban dan membantu warga selama di rumah," kata Eva.

Baca Juga: Permintaan Oksigen di Lampung Meningkat, Stok Tabung di Agen Minim

5. Rincian paket bansos Pemkot Bandar Lampung

Tangisan PKL Imbas Kebijakan PPKM Level 4 Kota Bandar LampungPembagian paket sembako untuk warga Bandar Lampung yang terinfeksi COVID-19 (IDN Times/Istimewa)

Menurut Eva, paket sembako akan didistribusikan ke warga sesuai tempat isolasi mandiri. Petugas juga akan mengambil foto bukti penyaluran sembako tersebut kepada pasien. Itu diharapkan agar bantuan dapat tepat sasaran.

Bantuan sembako terbungkus dalam kantong plastik berwarna merah itu berisi telur 1 Kg, mie instan 10 bungkus, minyak goreng 1 liter, sarden 3 kaleng, saus sambal 1 botol, kecap 1 botol dan beras 5 kilogram.

Eva mengatakan, pasien kategori OTG ingin mendapatkan bantuan paket sembako bisa menghubungi call center sesuai kecamatan nya masing-masing. "Camat telah menyiapkan call center khusus bagi pasien isolasi mandiri, pasein bisa menghubungi nomor tersebut," ujarnya.

Pihaknya berharap kepada warga Bandar Lampung sedang isoman terus semangat, tetap patuhi protokol kesehatan dan segera sehat sehingga bisa berkumpul bersama keluarga.

6. Polda ikut berkontribusi penyaluran bansos

Tangisan PKL Imbas Kebijakan PPKM Level 4 Kota Bandar LampungPolda Lampung salurkan ribuan baksos untuk masayarakat terdampak PPKM Darurat (IDN Times/Istimewa)

Polda Lampung juga telah menyalurkan sebanyak 3.721 paket sembako. Itu dibagikan kepada masyarakat terdampak masa PPKM Darurat di Kota Bandar Lampung.

"Paket-paket sembako ini baru tahap pertama dan tahap kedua berikutnya akan segara kami distribusikan, untuk waktunya kita akan lihat situasi," ujar Kapolda Lampung, Irjen Pol Hendro Sugiatno.

Terbaru, Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) menyerahkan sebanyak 10.000 paket sembako kepada Polda Lampung, penyerahan itu juga diterima langsung oleh Kapolda Lampung.

Ribuan paket sembako tersebut rencananya akan disalurkan kepada warga terdampak PPKM Level 4 di Kota Bandar Lampung dan masyarakat umum kurang mampu lainnya di Provinsi Lampung.

"10.000 paket kami berikan ini belumlah cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Lampung dan kami sendiri dari staf dan anggota PSMTI sangat susah, untuk mendistribusikan bantuan ini kepada masyarakat Lampung," ujar Pimpinan PSMTI, Christian Candra.

7. Update terkini penanganan COVID-19 di Lampung

Tangisan PKL Imbas Kebijakan PPKM Level 4 Kota Bandar LampungKadinkes Provinsi Lampung, Reihana (IDN Times/Tama Yudha Wiguna)

Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Provinsi Lampung, Reihana membeberkan update terkini penanganan COVID-19 di Lampung. Itu terkait Bed Occupancy Rate (BOR) rumah sakit rujukan, kebutuhan oksigen, dan lain-lain.

Menurutnya, update terkini BOR di rumah sakit rujukan di angka 76 persen. Pekan lalu BOR di kisaran 87 persen.

Sedangkan kebutuhan oksigen, Lampung rata-rata membutuhkan 570 ton oksigen per bulan. Oksigen yang ada saat ini dinilai kurang untuk penanganan pasien COVID-19.

Reihana mengatakan, kebutuhan oksigen untuk pasien gejala berat mencapai 13 liter oksigen per hari. Sedangkan pasien gejala sedang rata-rata 11 liter sehari.

Ia mencontohkan kebutuhan oksigen liquid di Rumah Sakit Umum Daerah Abdoel Moeloek (RSUDAM) sebanyak 10 ton sehari, tapi hanya terpenuhi 3 ton saja. Itupun pemakaian habis rata-rata hitungan jam saja per hari.

Baca Juga: Penyintas COVID-19: Kami Perlu Dukungan Moral, Bukan Dikucilkan

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya