Rumah Warga Pringsewu Ludes Terbakar, Dipicu Anak Disabilitas

Dalam peristiwa tersebut, Juniko mengungkapkan, tetangga korban mulanya melihat kepulan asap tebal keluar dari bagian tengah rumah. Kemudian warga bergegas masuk untuk memastikan kondisi penghuni rumah, hingga menemukan api sudah membesar dari kamar tengah.

Saat itu, warga sempat panik karena anak korban berinisial S (35) masih berdiam diri di dalam kamar. Alhasil, mereka akhirnya membuka jendela secara paksa dan meminta S segera keluar.

"Di waktu kejadian, korban Kasiran sedang membersihkan pekarangan belakang rumah. Ia baru mengetahui rumahnya terbakar setelah diberi tahu tetangganya," ucap dia.

Juniko melanjutkan, warga setempat bersama aparat bahu-membahu berusaha memadamkan api dengan peralatan seadanya. Namun, korban api langsung cepat meluas ke seisi rumah dikarenakan banyak material mudah terbakar.

"Baru sekitar satu jam kemudian, dua unit mobil pemadam tiba di lokasi dan berhasil menjinakkan kobaran api," katanya.

Pasca api berhasil dipadamkan, beruntung tidak ada korban jiwa maupun luka-luka dalam insiden kebakaran tersebut.

"Dari perkiraan, kerugian material ditaksir mencapai Rp40 juta,” lanjut dia.

Berdasarkan hasil penyelidikan, Juniko mengungkapkan, insiden kebakaran itu dipicu oleh ulah anak pemilik rumah Kasiran berinisial S merupakan penyandang disabilitas mental. S diduga membakar tumpukan kain di dalam kamar hingga api menjalar ke seluruh ruangan.

Lebih lanjut diakui Kasiran, sang anak S memang sudah lama menjalani pengobatan gangguan kejiwaan. Namun sejak beberapa bulan terakhir, S tidak lagi mengonsumsi obat secara rutin sehingga kondisinya kerap kambuh.

"Kami masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait penyebab kebakaran ini, dugaan sementara api dipicu oleh tindakan S saat kondisinya tidak stabil," kata dia.