Program Pinjaman Tanpa Bunga IKM Bandar Lampung Belum Terealisasi
- 42 IKM dan UKM di Bandar Lampung belum mendapatkan kepastian terkait program pinjaman tanpa bunga dari Bank BNI.
- Program pinjaman sebesar Rp25 juta hingga Rp50 juta untuk pelaku IKM dan UKM terkendala dalam proses persetujuan.
- Pemkot Bandar Lampung mencari solusi dengan merencanakan usulan program serupa melalui Bank BRI dan menghadapi kendala BI Checking.
Bandar Lampung, IDN Times – Sebanyak 42 Industri Kecil dan Menengah (IKM) serta Usaha Kecil dan Menengah (UKM) binaan Dinas Perindustrian Kota Bandar Lampung masih belum mendapatkan kepastian terkait program pinjaman tanpa bunga yang diajukan melalui Bank BNI.
Kepala Dinas Perindustrian Kota Bandar Lampung, Dedeh Ernawati, mengadakan, pengajuan pinjaman tersebut telah dilakukan melalui bagian perekonomian. Namun, hingga saat ini, belum ada satupun pengajuan yang disetujui oleh pihak terkait.
“Semua proses pengajuan ini melalui bagian perekonomian, tetapi hingga sekarang belum ada yang di-ACC,” katanya, Senin (23/12/2024).
1. Pinjaman hingga Rp50 juta
Program ini menawarkan pinjaman sebesar Rp25 juta hingga Rp50 juta dengan peluang yang sama bagi seluruh pelaku IKM dan UKM.
Namun, kendala dalam proses persetujuan membuat program ini belum dapat direalisasikan pada tahun 2024.
"Kami dari Pemkot Bandar Lampung terus mencari solusi agar program ini dapat berjalan. Salah satu langkah yang direncanakan adalah mengusulkan program serupa melalui Dinas Koperasi dan UMKM sebagai pihak penggerak utama," ujarnya.
2. Sarankan alternatif
Meski terkendala, Dedeh memastikan pihaknya tidak tinggal diam. Ia menyebut rencana alternatif sedang disiapkan, yakni mengusulkan kembali program ini melalui BRI.
“Kami akan mencoba mengusulkan kembali program pinjaman tanpa bunga ini, tetapi melalui Bank BRI. Kami harap proses ini dapat berjalan lebih lancar dengan dukungan dari Dinas Koperasi dan UMKM,” tambahnya.
3. Kendala BI checking
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Bandar Lampung, Riana Apriana, menjelaskan l, kendala utama yang dihadapi adalah BI Checking.
Ia menuturkan, banyak pelaku UMKM yang sudah memiliki pinjaman di lembaga keuangan lain, sehingga pengajuan mereka sulit disetujui.
“Kebanyakan UMKM binaan kami sudah memiliki pinjaman di tempat lain, dan ini menjadi penghambat utama dalam proses pengajuan mereka,” tuturnya.
