Pemprov Lampung Pastikan Ketersediaan Air Musim Tanam Padi Aman
- Pemerintah Provinsi Lampung memastikan ketersediaan air irigasi aman untuk mendukung musim tanam padi.
- Perbaikan dan rehabilitasi jaringan irigasi terus dilakukan agar suplai air ke lahan pertanian tetap lancar.
- Usulan ke Kementerian Pertanian juga diajukan untuk peningkatan saluran irigasi tersier dan kuarter di 15 kabupaten/kota.
Bandar Lampung, IDN Times – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung memastikan ketersediaan air irigasi aman untuk mendukung musim tanam padi. Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Lampung, Budhi Darmawan, Kamis (29/5/2025).
“Komisi irigasi sudah menetapkan target dan pola tanam. Selama petani mematuhi itu, ketersediaan air akan aman,” katanya.
1. Kerusakan irigasi tinggal 20 persen
Budhi menjelaskan, perbaikan dan rehabilitasi jaringan irigasi terus dilakukan agar suplai air ke lahan pertanian tetap lancar. Saat ini, kemantapan jaringan irigasi di Lampung sudah mencapai 70–90 persen.
“Kerusakan tinggal sekitar 20–30 persen dan akan diperbaiki bertahap. Tapi meskipun ada perbaikan, irigasi tetap bisa digunakan untuk pengairan,” jelasnya.
2. Target swasembada pangan jadi prioritas
Budhi berujar, dengan suplai air yang terjaga produktivitas pertanian di Lampung akan meningkat dan mendukung percepatan target swasembada pangan.
“Harapannya swasembada pangan bisa segera terwujud. Kami terus awasi jaringan irigasi supaya semuanya berjalan lancar,” tambahnya.
3. Usulan peningkatan dan rehabilitasi irigasi
Sebagai informasi, panjang jaringan irigasi yang menjadi kewenangan Pemprov Lampung mencapai sekitar 221 kilometer tersebar di 19 daerah irigasi.
Pada 2024 lalu, Pemprov Lampung mengusulkan:
- Penambahan daerah irigasi baru seluas 3.225 hektare di Lampung Tengah,
- Rehabilitasi jaringan irigasi seluas 17.440 hektare di 18 daerah irigasi,
- Peningkatan 11 daerah irigasi seluas 4.565 hektare.
Selain itu, usulan ke Kementerian Pertanian juga diajukan untuk peningkatan saluran irigasi tersier dan kuarter di 15 kabupaten/kota dengan total panjang 104.050 meter.
