Pasukan Hijau 'Serbu' Rumah Asisten Eks Wedana Kota Metro
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Metro, IDN Times - Puluhan Pasukan hijau Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPKP) Kota Metro ‘menyerbu’ Rumah Asisten Eks Wedana Metro, Minggu (21/11/2021). Kehadiran DPKP Metro ini dalam rangka kerja bakti membersihkan areal bangunan diusulkan menjadi cagar budaya.
Kepala DPKP Metro, Syachri Ramadhan mengatakan, selain menjadi bagian dari penataan kota kerja bakti ini adalah upaya mendukung pelestarian cagar budaya. "Rumah Asisten Wedana ini memiliki nilai sejarah yang tinggi dalam perjalanan Kota Metro dan diperlukan kerjasama antar OPD dalam melestarikan, mengembangkan dan memanfaatkannya," jelasnya.
Baca Juga: IDI Metro Usulkan Nama dr.Sumarno Hadiwinoto Sebagai Nama RSUD Bantul
1. Penataan cagar budaya penting dilakukan
Kepala BPPRD Kota Metro, Arief Joko Arwoko mendukung kerja bakti tersebut. Bahkan pihaknya menyiapkan sejumlah penataan
"Kami juga merencanakan land clearing areal belakang dan pemagaran areal BPPRD untuk memudahkan pengelolaan cagar budaya tersebut ke depannya," jelasnya.
Menurutnya Arief, penataan cagar budaya penting untuk dilakukan agar sejarah tidak hilang sehingga dapat dipelajari oleh generasi ke depannya.
2. Makin banyak OPD peduli pelestarian cagar budaya
Heri Widarto dari TACB Metro mengapresiasi keterlibatan berbagai OPD untuk melestarikan cagar budaya yang ada di Kota Metro. "Alhamdulillah kini semakin banyak OPD di Metro yang memiliki kepedulian dalam pelestarian cagar budaya," katanya.
Kerja bakti membersihkan rumput-rumput liar dan sampah sampah ini juga diikuti oleh komunitas-komunitas pegiat cagar budaya. Febri dari Metro Walking tour berharap ke depan akan semakin banyak yang terlibat dalam pelestarian cagar budaya.
"Kami terus mendesain pengelolaan cagar budaya agar bisa didukung oleh berbagai kalangan tak terkecuali pihak swasta ahar kita bersama-sama menjaga,melestarikan dan mengembangkan kehadiran cagar budaya tersebut," ujarnya.
3. Metro historical walking tour
Febri menjelaskan, titik kumpul program Metro Historical Walking Tour di depan Pocadi Masjid Taqwa setiap Sabtu dan Minggu mulai pukul 07.30. Rute tur start dari Menara Masjid Taqwa, Rumah Asisten Wedana, Klinik Santai Maria, health centre dan Rumah Informasi Sejarah (dokterswoning).
"Ada tiga paket yang ditawarkan. Pertama, private tour 5-10 orang tarif Rp100 ribu per orang. Paket sudah termasuk t-shirt dan guide," jelasnya, Kamis (18/11/2021).
Kedua, silver tour 10-15 orang Rp50 ribu per orang. Paket sudah termasuk buku argoguruh dan guide. Ketiga, economic tour 20-25 orang. Benefitnya, satu pax Sekoli Kopi dan guide tarif Rp20 ribu per orang.
Baca Juga: Tertarik Ikut Metro Historical Walking Tour? Ini Caranya