Libur Panjang, Cek Puncak Arus Mudik dan Balik Bandara Radin Inten II
- Bandara Radin Inten II Lampung mencatat puncak arus mudik libur panjang dengan 4.600 pergerakan penumpang dan 35 pergerakan pesawat.
- Prediksi lonjakan aktivitas penumpang dan pesawat akan terjadi pada puncak arus balik Rabu, 29 Januari 2025.
- Bandara memaksimalkan pelayanan sesuai SOP, konsisten menjaga fasilitas agar berfungsi baik, serta tetap mengutamakan keselamatan dalam kondisi cuaca ekstrem.
Lampung Selatan, IDN Times - Bandara Radin Inten II Lampung telah mengalami puncak arus mudik libur panjang bertepatan perayaan Isra Mikraj-Imlek tahun ini, Sabtu, 25 Januari 2025 dan memprediksi puncak arus balik baru akan terjadi, Rabu, 29 Januri 2025.
Executive General Manajer (EGM) Bandara Radin Intan II, Khairul Assidiqi mengatakan, bandara setempat mencatatkan puncak arus mudik liburan panjang kali ini ada sebanyak 4.600 pergerakan penumpang dan 35 pergerakan pesawat.
"Ini tertinggi terjadi Sabtu kemarin menjadi puncaknya arus mudik, ada 35 pergerakan pesawat dan 4.600 penumpang, untuk Jumat ada di 4.300 dan Minggu cenderung turun dikarenakan penumpang rata-rata telah melakukan perjalanan sebelumnya," ujarnya dikonfirmasi, Senin (27/1/2025).
1. Bersiap menyambut puncak arus balik
Khairul melanjutkan, jumlah pergerakan penumpang dan pesawat pada akhir pekan kemarin tergolong signifikan, bila dibandingkan dengan rata-rata pergerakan di hari normal dengan hanya 22-26 pergerakan pesawat dan 3 ribu pergerakan penumpang per hari.
Selain itu, bandara setempat memprediksi lonjakan aktivitas penumpang dan pesawat baru akan kembali terjadi pada puncak arus balik, Rabu (29/1/2025).
"Kemungkinan kami prediksi arus baliknya ada di Rabu besok, sebab, masyarakat umumnya sudah kembali bekerja dan anak-anak akan masuk sekolah," ucapnya.
2. Memaksimalkan pelayanan sesuai SOP
Mengantisipasi lonjakan penggunaan jasa penerbangan, Khairul menyebutkan, Bandara Radin Inten II tidak memperlakukan persiapan secara khusus. Namun akan tetap konsisten memaksimalkan pelayanan sesuai SOP berlaku.
Utamanya, pemaksimalan sarana dan prasarana meliputi fasilitas pelayanan secara umum seperti kesiapan runway pesawat, ruang tunggu penumpang, toilet, dan lain-lainnya.
"Jadi apa yang harus dipersiapkan, tetap kita jaga konsistensinya dengan pelaksanaan sesuai SOP yang sudah berjalan dan memastikan fasilitas dapat berfungsi dengan baik," katanya.
3. Kedepankan faktor keselamatan dan keamanan
Terkait antisipasi kondisi cuaca ekstrem, Khairul mengatakan, layanan penerbangan bakal tetap mengedepankan dan mematuhi faktor keselamatan serta keamanan, dengan berkoordinasi dengan instansi maupun stakeholder terkait.
"Ketika kondisi tidak memungkinkan baik menyangkut cuaca atau teknis, armada dan lain-lain, maka tentu penerbangan tidak akan dilanjutkan, sebaliknya bila diterbangkan berarti semua faktor sudah memenuhi standar penerbangan berlaku," tegasnya.
