Kenali Penyebab Katarak, Berasal dari Beberapa Penyakit Lain

Jika kamu mengidap diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2, harus sangat berhati-hati untuk mengontrol gula darah. Kadar gula darah tinggi yang berlangsung dalam waktu lama bisa menyebabkan komplikasi ke berbagai organ tubuh, salah satunya adalah lensa mata.

Itulah kenapa, pengidap diabetes memiliki risiko penyakit katarak lebih cepat jika dibandingkan dengan orang-orang pada umumnya.

Katarak juga dapat terjadi akibat trauma fisik. Trauma itu bisa terjadi jika kamu mengalami cedera akibat benturan, tusukan, atau tekanan yang berlebihan di area kepala dan mata. Nah, benturan, tusukan, atau tekanan pada area mata bisa menyebabkan kerusakan pada jaringan-jaringan lensa di dalam mata.

Nantinya, kerusakan tersebut dapat meningkatkan risiko mengalami mata katarak.

Kemudian, katarak pada masa kanak-kanak atau childhood cataract merupakan katarak yang terbentuk pada saat lahir. Bisa juga penyakit ini baru terasa pada masa kanak-kanak atau remaja. Nah, katarak yang muncul sejak lahir disebut sebagai katarak kongenital.

Katarak kongenital biasanya disebabkan oleh kelainan genetik atau karena infeksi kuman yang diderita oleh ibu pada masa kehamilannya.

Ada banyak jenis infeksi yang telah tercatat berpengaruh terhadap perkembangan lensa mata selama bayi tumbuh di dalam kandungan.

Beberapa di antaranya yaitu virus rubella, parasit toksoplasma, cytomegalovirus, virus varicella-zoster penyebab cacar air, dan virus herpes simplex.

Selanjutnya, Galaktosemia adalah penyakit keturunan yang membuat tubuh bayi tidak mampu mengubah galaktosa, yaitu senyawa khusus dari karbohidrat, menjadi glukosa. Akibatnya, galaktosa menumpuk dalam darah.

Galaktosa akan diubah menjadi galaktitol, di mana keduanya akan menumpuk di dalam lensa mata. Lalu penumpukan keduanya akan menarik air masuk ke dalamlensa mata Anda. Jika tidak segera ditangani, lensa mata akan menjadi buram.

Di antara bayi dengan galaktosemia, sekitar 75 persennya akan mengalami pembentukan katarak di kedua mata bahkan pada beberapa minggu pertamanya sejak lahir.

Selanjutnya, Galaktosemia adalah penyakit keturunan yang membuat tubuh bayi tidak mampu mengubah galaktosa, yaitu senyawa khusus dari karbohidrat, menjadi glukosa. Akibatnya, galaktosa menumpuk dalam darah.

Galaktosa akan diubah menjadi galaktitol, di mana keduanya akan menumpuk di dalam lensa mata. Lalu penumpukan keduanya akan menarik air masuk ke dalamlensa mata Anda. Jika tidak segera ditangani, lensa mata akan menjadi buram.

Di antara bayi dengan galaktosemia, sekitar 75 persennya akan mengalami pembentukan katarak di kedua mata bahkan pada beberapa minggu pertamanya sejak lahir.