Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Intip Proses Pembangunan RSPTN Unila, Lima Perusahaan Ajukan Penawaran

Potret RSPTN Universitas Lampung (IDN Times/Istimewa)
Intinya sih...
  • Universitas Lampung (Unila) membangun RSPTN sebagai RSP riset pertama di Pulau Sumatra dengan target selesai pada 2026.
  • RSPTN Unila akan menjadi pusat layanan unggulan untuk berbagai penyakit tropis, endokrinologi, geriatri, dan rehabilitasi medis.
  • Tim Pokja Tender RPSTN Unila menolak satu perusahaan yang tidak memenuhi persyaratan lelang pembangunan RSPTN, IRC, dan WWTP Unila.

Bandar Lampung, IDN Times - Universitas Lampung (Unila) tengah menggelar proyek pembangunan Rumah Sakit Pendidikan Tinggi Negeri (RSPTN), yang menjadi fokus utama sebagai RSP riset pertama di Pulau Sumatra. Melalui proyek Higher Education for Technology and Innovation (HETI) yang didanai pinjaman dari Asia Development Bank (ADB), RSPTN Unila ditargetkan akan diresmikan akhir 2025 atau awal 2026.

Proyek ini mencakup pembangunan RSPTN serta Integrated Research Center (IRC), dan telah memasuki tahap konstruksi dan pengembangan kapasitas sejak diluncurkan pada 11 Februari 2022, dengan rencana penyelesaian pada tahun 2026.

Manajer Unit Implementasi Proyek (PIU) HETI Unila, Prof Satria Bangsawan menyatakan, pembangunan RSPTN dan IRC sudah dimulai sejak 2024 dan saat ini fokus pada persiapan peralatan dan SDM yang akan mengelola rumah sakit tersebut.

 “RSPTN Unila akan dibangun dengan konsep ramah lingkungan, berbasis IT, efisiensi energi, tahan gempa, dan responsif terhadap gender serta disabilitas,” katanya melalui keterangan tertulis diterima IDN Times, Minggu (17/3/2024).

1. RSPTN Unila ditargetkan akan menjadi rumah sakit tipe C

Manajer Unit Implementasi Proyek (PIU) HETI Unila, Prof Satria Bangsawan (IDN Times/Istimewa)

Satria menjelaskan, keunggulan RSPTN Unila adalah integrasinya dengan pusat riset IRC, sehingga memungkinkan penelitian langsung di tempat. RSPTN ini nantinya akan menjadi pusat layanan unggulan untuk berbagai penyakit tropis, endokrinologi, geriatri, dan rehabilitasi medis.

Menurutnya, untuk mendukung center of excellence tersebut, sumber daya manusia RSPTN Unila akan dipersiapkan dengan matang. Satria menyebutkan, Unila akan merekrut spesialis IT dan Hospital Management Specialist akan diberikan pelatihan.

“RSPTN Unila ditargetkan akan menjadi rumah sakit tipe C dengan kapasitas 100 tempat tidur pada 2026 atau akhir tahun 2025, dengan rencana berkelanjutan untuk berubah status menjadi rumah sakit tipe B,” ujarnya.

2. Lima perusahaan ajukan dokumen penawaran

ilustrasi kerjasama proyek (pexels.com/Pixabay)

Berdasarkan data Tim Pokja Tender RSPTN Unila umumkan Pemenang Tender Pembangunan RSPTN, IRC dan WWTP Unila serta mengumumkan hasil evaluasi pengadaan civil works paket CWU untuk pembangunan tersebut.

Disampaikannya, laporan evaluasi tender telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan Guideline ADB dan menggunakan ADB Standard Bidding Document telah disetujui Asian Development Bank (ADB).

Menurutnya, tender untuk proyek ini dipublikasikan di SPSE Kemendikbudristek pada 5 Oktober 2023, dengan batas waktu pemasukan penawaran pada 6 November 2023 pukul 15.00 WIB. Sebanyak lima perusahaan mengajukan dokumen penawaran sebelum batas waktu ditentukan.

Adapun harga penawaran dari masing-masing penyedia meliputi, PT MAM Rp181,8 miliar; PT Nindya Karya Rp192,8 miliar; PT. Waskita Karya Rp204,1 miliar; PT Brantas Abipraya Rp208 miliar dan PT Adhi Karya Rp211,5 miliar.

3. Tahap pemenangan dan evaluasi tender

Potret RSPTN Universitas Lampung (IDN Times/Istimewa)

Lebih lanjut Satria menjelaskan, evaluasi terhadap penyedia dilakukan sesuai jadwal telah ditentukan. Tim Pokja Tender RSPTN Unila juga didampingi Inspektorat Jenderal (Irjen) Kemendikbudristek dalam proses tender ini. Tujuannya, memastikan kepatuhan terhadap regulasi yang mengatur penggunaan dana pinjaman dari luar negeri.

Tahapan dilalui sebelum menetapkan pemenang meliputi review dari Inspektorat Jenderal pada 4-8 Desember 2023 dan paparan di hadapan eselon 1 pada 22 Desember 2023. Bid Evaluation Report (BER) telah disampaikan ke ADB pada 28 Desember 2023 untuk mendapatkan No Objection Letter (NOL) sebelum diumumkan ke dalam LPSE.

Kemudian, hasil tender paket CWU Unila diumumkan setelah terbitnya NOL ADB dan Persetujuan KPA pada 14 Februari 2024. Selama masa sanggah dari 14 hingga 19 Februari 2024, terdapat surat sanggah yang masuk dari penyedia yang tidak berhasil dalam tender ini. Tim Pokja telah memberikan jawaban sesuai dengan ketentuan dan regulasi yang berlaku.

4. Tim Pokja Tender RPSTN Unila menolak salah satu perusahaan

RSPTN Unila ditargetkan akan diresmikan pada tahun 2026, atau akhir 2025 (IDN Times/Istimewa)

Menurutnya, hak jawab sanggah banding diberikan kepada penyedia yang ditolak juga telah disiapkan jadwalnya di dalam LPSE, namun tidak dipergunakan oleh penyedia. Sebab itu, PPK dapat menindaklanjuti dengan menerbitkan Surat Perintah Penyediaan Barang dan Jasa (SPPBJ) serta dokumen kontrak kepada penyedia peringkat terendah yang menang dalam tender ini, yaitu PT Nindya Karya.

Tim Pokja Tender RPSTN Unila juga memberikan penolakan kepada salah satu perusahaan yang tidak memenuhi persyaratan mengikuti lelang. Alasan utama penolakan adalah perusahaan tersebut tidak memenuhi persyaratan penyampaian Jaminan Penawaran (Bid Security) baik dalam bentuk hard copy maupun soft copy.

5. Berharap dapat mewujudkan impian memiliki RS telah digagas sejak 2008

Potret RSPTN Universitas Lampung (IDN Times/Istimewa)

Sekretaris PIU HETI Unila, Intanri Kurniati  menambahkan harapannya agar RSPTN Unila dapat menjadi rumah sakit pendidikan berbeda dari rumah sakit swasta, dengan memastikan SDM mumpuni.

“Proyek HETI Unila tetap berada di bawah pengawasan tim ADB, PMU melalui Kemendikbud, Kementerian Keuangan, dan Bappenas serta terus melaporkan perkembangannya kepada pimpinan Unila,” jelasnya.

Menurut Intanri, adanya dukungan pinjaman dari ADB, Unila berharap dapat mewujudkan impian memiliki RS yang telah digagas sejak 2008. Pihaknya berharap, hadirnya RSPTN dan IRC Unila dapat memberikan kontribusi besar bagi masyarakat Lampung dalam bidang kesehatan dan meningkatkan reputasi Unila sebagai world class university.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Silviana
Martin Tobing
Silviana
EditorSilviana
Follow Us