TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Temuan Jejak Kaki, 2 Warga Lampung Barat Tewas Dimangsa Harimau Sama

Titik penemuan kedua jasad berjarak 10 Km

ilustrasi harimau sumatera berkeliaran (unsplash.com/Zulnuren Shariff)

Intinya Sih...

  • Dua warga Lampung Barat ditemukan tewas akibat konflik dengan harimau sumatera dalam kurun 2 minggu terakhir.
  • Jejak kaki harimau ditemukan di kedua lokasi penemuan jasad, menunjukkan kemungkinan harimau yang sama sebagai pelakunya.
  • Pemerintah setempat memberikan imbauan kepada masyarakat untuk menghindari aktivitas sendiri di kebun dan saat jam-jam agresivitas harimau.

Lampung Barat, IDN Times - Dua warga di Kabupaten Lampung Barat ditemukan meninggal dunia dengan kondisi mengenaskan akibat konflik satwa dalam kurun waktu 2 minggu terakhir diduga telah dimangsa harimau sumatera sama.

Kedua korban Gunarso (47) warga Desa Sumber Agung, Kecamatan Suoh ditemukan tewas, Kamis (8/2/2024) dan Sahri (28) warga Pekon Bumi Hantati, Kecamatan Bandar Negeri Suoh meninggal, Kamis (22/2/2024).

""Iya, kemungkinan itu satu harimau dan dari ciri-ciri jejak kaki (harimau) ditinggalkan di masing-masing lokasi kejadian hampir mendekati," ujar Camat Suoh, Dapet Jakson kepada IDN Times, Jumat (23/2/2024).

Baca Juga: Polri-BKSDA Bentuk Tim Evakuasi Harimau Mangsa 2 Warga Lampung Barat

1. Jarak penemuan kedua korban hanya 10 KM

Proses evakuasi jasad korban S, tewas diterkam harimau di Lampung Barat. (Dok. Polres Lampung Barat).

Berdasarkan lokasi penemuan, Dapet melanjutkan, titik jarak jasad korban Gunarso dengan Sahri hanya berselisih sekitar 10 kilometer. Alhasil, kuat kemungkinan harimau telah memangsa keduanya merupakan harimau sama.

Menindaklanjuti kemungkinan tersebut, dikatakan para pemangku kepentingan di Kecamatan Suoh dan Bandar Negeri Suoh telah menggelar musyawarah bersama. Itu guna memberikan imbauan kepada masyarakat ihwal kemunculan harimau tersebut.

"Hasil musyawarah kemarin ada sekitar 7 poin, pertama, kami meminta hindari aktivitas sendiri di kebun dan jika terpaksa diusahakan untuk berkelompok minimal tiga orang," katanya.

2. Warga diminta hindari aktivitas di jam-jam agresif harimau dan tidak membelakangi harimau

Tim gabungan evakuasi harimau sumatra di Lampung Barat. (IDN Times/Istimewa).

Lebih lanjut Dapet mengimbau, agar masyarakat menghindari keluar dan beraktivitas pada jam-jam agresivitas atau waktu berburu harimau mulai pukul 15.00 sampai jam 10.00 WIB. Namun bila bertemu dengan harimau, masyarakat diminta supaya tidak membelakangi satwa liat tersebut.

"Jika memungkinkan pakai topi terbalik atau menghadap ke belakang, ini kalau kata masyarakat sini sebagai salah satu cara untuk mengelabui harimau," terangnya.

Dikatakannua, populasi keberadaan harimau Sumatera di TNBBS merupakan populasi asli alias bukan hasil pelepasan liaran baru. "Mulai Kamis kemarin, tim TNBBS telah memasang perangkap untuk menangkap dan mengevakuasi harimau tersebut," tambah dia.

Berita Terkini Lainnya