TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ketua MUI Ajak Warga Sambut Pemilu Riang Gembira dan Tidak Golput 

Saling menghormati pilihan tiap individu

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Lampung, Prof KH Mohammad Mukri. (IDN Times/Istimewa).

Intinya Sih...

  • Ketua MUI Lampung ajak masyarakat hadapi pemilu dengan damai dan riang gembira
  • Masyarakat heterogen di Lampung, perlu saling menghormati pilihan individu untuk hindari polarisasi
  • Golput tidak dibenarkan dalam pandangan Islam, semua elemen bangsa harus bersama-sama sukseskan Pemilu yang bermartabat

Bandar Lampung, IDN Times - Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Lampung Prof Moh Mukri mengajak masyarakat menghadapi jelang hari H pesta demokrasi Pemilu 14 Februari 2024 dengan damai dan riang gembira.

Menurutnya, di antara cara menyukseskan pemilu damai dan riang gembira ini dengan saling menghormati setiap pilihan individu, serta tidak menyalahkan pilihan orang lain dan terlalu mengunggul-unggulkan pilihannya masing-masing.

"Saya selaku ketua MUI mengimbau dan menyerukan kepada masyarakat agar menjaga kerukunan dan saling menghormati. Meski berbeda pilihan, hadapi pemilu ini dengan damai," ujarnya saat dimintai keterangan, Jumat (2/2/2024).

Baca Juga: Kirim Paket Durian Isi Sabu, 2 Pria di Lampung Dicokok Polisi

1. Keragaman masyarakat Lampung wajib dikelola baik

Dok. Kota Tangerang

Menurut Mukri, masyarakat di Lampung sangat heterogen dan komplek dengan berbagai macam suku, agama, budaya dan bahasa. Keragaman ini jika tidak dikelola dengan baik akan memunculkan polarisasi di tengah masyarakat pada tahapan selanjutnya bisa mengakibatkan disintegrasi.

"Masyarakat di Lampung ini majemuk. Jangan gara-gara beda pilihan, teman dan saudara yang tadinya tidak ada masalah, jadi bermusuhan atau terjadi perpecahan dan polarisasi antar kelompok," serunya.

Dijelaskannya, komitmen kebersamaan dan kerukunan harus diperkuat dan dikedepankan, hingga siapapun nanti terpilih terbaik untuk Indonesia. "Mereka adalah pemimpin bangsa yang akan memimpin masa depan Indonesia dan harus didukung oleh semua elemen bangsa," tambah dia.

2. Ajak masyarakat tidak golput

Dok. Pemkot Tangerang

Lebih lanjut Mukri juga mengajak masyarakat dapat menggunakan hak pilih dengan bijak dan tidak golput. Sebab, dalam syariat Islam kehadiran masyarakat di TPS untuk menyalurkan hak pilih merupakan sebuah kewajiban dalam rangka menjaga keberlangsungan pemerintahan sah.

Oleh karenanya, pilihan golput adalah sikap bertentangan dengan pandangan Islam terkait perintah tegaknya keberlangsungan pemerintahan sah.

"Apapun alasannya, golput merupakan tindakan tidak dibenarkan. Bayangkan kalau 80 persen masyarakat Indonesia golput? Situasi politik, ekonomi, hukum, sosial dan lain bidang lain akan menjadi berbahaya atau mudharat sangat besar karena tidak sesuai dengan dinamika demokrasi bangsa," jelas pria jabat Ketua PBNU tersebut.

Berita Terkini Lainnya