TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Disusupi Provokator, Massa Aliansi Lampung Menggugat Bubarkan Diri

Sempat terjadi aksi saling dorong dan lempar batu ke polisi

Massa Aliansi Lampung Menggugat membubarkan diri dalam aksi demontrasi digelar di depan gedung DPRD Provinsi Lampung, Jumat (23/8/2024) sekitar pukul 15.00 WIB. (IDN Times/Martin L Tobing)

Intinya Sih...

  • Massa Aliansi Lampung Menggugat membubarkan diri setelah bentrokan dengan polisi.
  • Pembubaran aksi dilakukan untuk menghindari chaos, akan ada evaluasi dan rencana aksi susulan.
  • Insiden anarkis diduga dilakukan oleh kelompok provokator, tetapi tidak ada informasi pasti tentang identitas mereka.

Bandar Lampung, IDN Times - Massa Aliansi Lampung Menggugat membubarkan diri dalam aksi demontrasi digelar di depan gedung DPRD Provinsi Lampung, Jumat (23/8/2024) sekitar pukul 15.00 WIB.

Jenderal Lapangan Aliansi Lampung Menggugat, Nauval Alman Widodo mengatakan, pembubaran aksi tersebut terpaksa dilakukan setelah berkoordinasi dengan masing-masing koordinator lapangan demonstran. Itu setelah terjadinya upaya saling dorong dan lemparan batu dengan aparat kepolisian.

"Kami paham polisi hanya menjalankan tugasnya, tetapi terjadi bentrokan dan kami menghindari terjadinya chaos, untuk menjaga gerakan Lampung hari ini tetap eksis dan ada," ucapnya pascamassa membubarkan diri.

Lebih lanjut Nauval menyebutkan, pihaknya menarik diri untuk melakukan evaluasi terhadap insiden terjadi dalam aksi tersebut, sekaligus merumuskan kembali bakal aksi unjuk rasa susulan." Aksi lagi itu mungkin akan kami agendakan lanjutan, pasti akan ada. Kami masih perlu evaluasi," ucapnya.

Nauval melanjutkan, insiden upaya paksa menerobos barisan barikade kepolisian hingga lemparan baru sempat mewarnai aksi tersebut jelas di luar kesepakatan notulensi kegiatan aksi telah disepakati masing-masing koordinator lapangan.

Tindakan-tindakan anarkis di antara barisan peserta aksi tersebut, diduga kuat dilakukan oleh kelompok-kelompok penyusup menjadi provokator memicu kerusuhan dan menginginkan para demonstran lainnya terlibat bentrok dengan kepolisian.

"Kehadiran kami di sini banyak golongan yang memelesetkan hasil dari notulensi tersebut dan memancing ketidaknyamanannya dari masing-masing korlap sehingga mereka memilih untuk mundur," tukasnya.

Meski demikian, Nauval tidak menyebutkan dan mengetahui secara pasti pihak kelompok provokator diduga telah memicu keributan tersebut. "Saya juga kurang paham, saya full di mokom (mobil komando) karena takutnya ada boikot mobil mokom," ucapnya.

Pascadilakukan evaluasi dan konsolidasi ulang, ia memastikan bakal ada aksi unjuk rasa lanjutan dalam waktu dekat." Kami tentu tidak menutup diri, tapi akan lebih berkomitmen lagi pada akhirnya tidak ada hal-hal seperti itu lagi," tandasnya.

Baca Juga: Demo Aliansi Lampung Menggugat Diwarnai Saling Dorong dan Lempar Batu

Berita Terkini Lainnya