TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mahasiswa ITERA Gagas Ambulans Drone, Cegah Korban Jiwa Kecelakaan Tol

Gagasan ini lolos dalam seleksi nasional PKM-VGK 2023

Ilustrasi Ambulance Drone tim PKM-VGK ITERA. (IDN Times/Istimewa)

Lampung Selatan, IDN Times - Mahasiswa Institut Teknologi Sumatra (ITERA) menggagas Ambulance Drone berbasis geolocation untuk mengurangi korban jiwa dalam kecelakaan di jalan tol.

Teknologi ini merupakan gagasan lima mahasiswa ITERA dalam Program Kreativitas Mahasiswa bidang Video Gagasan Konstruktif (PKM-VGK) 2023. Dengan ide brilian kelima mahasiswa tersebut, proposal PKM-VGK Ambulance Drone ini akhirnya dinyatakan lolos seleksi nasional.

Kelima anggota tim ini adalah Akbar Widiancoko, Safira Dinda Rifana, Agnesia Putri Maharani, dan Osland First purba dari Program Studi Teknik Biomedis, dan Nauval Abi Sopian dari Program Studi Teknik Fisika.

“Inovasi auto drone ambulance berbasis geolocation ini merupakan salah satu inovasi yang berpotensi untuk meningkatkan keselamatan dan kesehatan masyarakat. Inovasi ini diharapkan dapat menjadi solusi yang efektif dalam penanganan kecelakaan di jalan tol,” kata Akbar Widiancoko, salah satu anggota tim, Senin (16/10/2023).

Baca Juga: Dies Natalis ke 9, ITERA Akan Intensif Membahas Isu-Isu di Sumatra

1. Kecelakaan jalan tol merupakan penyebab kematian tertinggi menjadi ide pembuatan Ambulance Drone ITERA

Institut Teknologi Sumatera. (IDN Times/Rohmah Mustaurida).

Akbar menjelaskan ide dasar pembuatan Ambulance Drone ini berawal dari adanya studi dari World Health Organization (WHO). Kecelakaan di jalan tol merupakan salah satu penyebab kematian tertinggi di Indonesia.

WHO menyebutkan, kematian akibat kecelakaan lalu lintas menjadi penyebab kedelapan bertambahnya angka kematian pada tahun 2013. Diperkirakan di tahun 2030, kecelakaan lalu lintas akan menjadi penyebab kelima bertambahnya angka kematian.

“Keterlambatan memberikan bantuan medis kepada korban kecelakaan di jalan tol dapat menjadi penyebab kematian. Salah satu faktor yang menyebabkan keterlambatan tersebut adalah lokasi kecelakaan yang sulit dijangkau dengan ambulans konvensional,” kata Akbar.

2. Sistem kerja dapat mendeteksi korban meski gelap dan hujan

Ilustrasi Kecelakaan Kendaraan. (IDN Times/Aditya Pratama)

Akbar mengatakan, setelah timnya menawarkan gagasan inovasi ambulance berbasis auto drone dengan judul “Inovasi Auto Drone Ambulance Berbasis Geolocation Guna Mengurangi Angka Kematian Pasca Kecelakaan di Tol", tim mereka berhasil lolos seleksi.

Ia menjelaskan, inovasi ini dirancang untuk mempercepat waktu evakuasi korban kecelakaan di jalan tol karena berbasis geolocation. Di mana teknologi tersebut dapat mendeteksi dengan cepat lokasi kecelakaan bahkan mengevakuasi korban.

“Drone ambulance ini juga dilengkapi sistem deteksi visual yang terintegrasi dengan artificial intelligence (AI). Jadi sistemnya akan mendeteksi korban kecelakaan secara otomatis dan akurat, bahkan dalam kondisi gelap atau hujan,” paparnya.

Baca Juga: Kebun Raya Cara ITERA Komitmen Cegah Kepunahan Biodiversitas Sumatra

Berita Terkini Lainnya