TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Banjir Pasca Idul Fitri, 250 KK di Kampung Pasar Ambon Terdampak

Tiga kali banjir dalam sebulan terakhir

Kampung Pasar Ambon. (IDN Times/Rohmah Mustaurida)

Intinya Sih...

  • Warga Kampung Pasar Ambon Bandar Lampung, Ana (36), mengalami banjir tiga kali dalam sebulan terakhir
  • Banjir hari ini setinggi satu setengah meter, merendam barang-barang rumahnya dan 250 rumah warga lainnya di empat RT
  • Banjir disebabkan hujan deras yang membuat sungai meluap dan meninggalkan lumpur tebal, meski sudah ada sosialisasi pengelolaan sampah

Bandar Lampung, IDN Times - Malang benar nasib Ana (36) dan warga Kampung Pasar Ambon Bandar Lampung lainnya. Itu karena, Idul Fitri tahun ini kediaman mengalami banjir setinggi satu setengah meter.

Ana, warga RT 2 Kelurahan Gedong Pakuon Kecamatan Teluk Betung Selatan Bandar Lampung ini mengatakan selama Ramadan hingga hari ini, dirinya sudah mengalami tiga kali kebanjiran.

“Pertama menjelang bulan Puasa, terus kedua pas mau lebaran, sehari sebelum malam takbiran kalau gak salah, terus hari ini (12/4/2024). Tapi memang paling parah hari ini sih,” kata Ana, Jumat (12/4/2024).

Baca Juga: Cerita Pemudik Ngecas Mobil Listrik di SPKLU PLN Lampung

1. Sofa, makanan, hingga barang elektronik rusak karena banjir

Kampung Pasar Ambon. (IDN Times/Rohmah Mustaurida)

Ana menjelaskan, banjir mulai tinggi sekitar pukul 03.30 WIB dini hari tadi. Tinggi banjir sekitar satu setengah meter di rumahnya. Ia mengatakan, banjir hari ini termasuk terparah dalam satu bulan terakhir dikarenakan sebelumnya tak pernah setinggi ini.

“Banyak yang kerendam. Ada sofa, dagangan saya, kompor, beras, tisu, baju. Kalau elektronik ada kulkas yang kerendam tapi saya belum periksa rusak atau enggak, sama blender juga karena saya taruh di bawah. Biasanya gak kena, ini kena,” jelasnya.

Ia cukup bersyukur meski banjir terjadi mendekati dan pasca lebaran, kegiatan salat id dan halal bihalal di Kampung Pasar Ambon tidak ada kendala sedikirpun. “Soalnya di sini datangnya (banjir) cepat, surutnya juga cepat,” timpalnya.

2. Warga tak ada yang buang sampah sembarangan apalagi ke sungai

Kampung Pasar Ambon. (IDN Times/Rohmah Mustaurida)

Selain banjir, Ana melanjutkan yang menjadi kendala parahnya pasca banjir hari ini adalah lumpur sangat tebal. Ia mengatakan, banyak aparat dikerahkan untuk menguras lumpur di wilayah tersebut.

“Banjirnya karena sungai meluapbak. Tapi orang sini sebenarnya mah gak buang sampah ke sungai kok, soalnya hampir semua pakai jasa tukang angkut sampah. Kalau pun ada sampah di sungai mungkin dari (orang) luar atau dari pasar,” paparnya.

Disinggung mengenai lokasi rumahnya yang jadi langganan banjir, Ana mengaku pernah berpikir untuk pindah. Namun karena rumah tersebut merupakan rumah kelahirannya, ia enggan untuk meninggalkan rumah tersebut.

“Karena sudah dari kecil di sini, dagang juga di sini lumayan (ramai). Susah kalau diluar gak bisa jualan. Jadi (walau sering banjir) saya tetap nyaman di sini,” tambahnya.

Berita Terkini Lainnya