TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Musuh Utama Bagi Kamu Sedang Mengupayakan Kedisiplinan

Sifat buruk apa saja yang masih ada dalam diri?

ilustrasi tidak disiplin (pexels.com/Yan Krukau)

Intinya Sih...

  • Kedisiplinan penting untuk kesuksesan, tapi sulit ditanamkan
  • Musuh utama kedisiplinan termasuk sikap plin-plan, ceroboh, dan menunda-nunda
  • Lingkungan sekitar dan ketidakpastian juga mempengaruhi upaya menanamkan kedisiplinan

Kedisiplinan turut berperan meningkatkan kualitas diri. Manfaatnya, kamu dikenal sebagai orang yang bertanggung jawab dan profesional.

Di sisi lain, menanamkan kedisiplinan juga bukan perkara gampang. Pada kenyataannya masih banyak orang belum mampu menanamkan kedisiplinan dalam diri.

Tentu ada banyak hal memengaruhi. Mulai dari cara berpikir, sampai kebiasaan buruk yang tidak disadari.

Kurang lebih ada enam musuh utama bagi kamu yang ingin menanamkan kedisiplinan. Sudah saatnya mengetahui hal tersebut sebagai langkah antisipasi.

1. Sikap plin-plan

ilustrasi tidak disiplin (pexels.com/Arina Krasnikova)

Disiplin adalah pilar pendukung kesuksesan. Saat sifat satu ini sudah tertanam dalam diri, kamu jadi orang yang bersungguh-sungguh dalam bekerja.

Keteraturan adalah nomor satu dan tidak bisa diganggu gugat. Namun sayangnya, menanamkan kedisiplinan dalam diri juga tidak bisa secara instan.

Terdapat musuh utama bagi orang ingin menanamkan kedisiplinan. Salah satunya mengenai sikap plin-plan. Sedari awal kamu tidak memiliki prinsip dan pendirian yang jelas. Dalam mengambil keputusan masih kerap terbawa arus.

2. Terlalu ceroboh

ilustrasi tidak disiplin (pexels.com/Karolina Grabowska)

Menanamkan kedisiplinan memang tidak mudah. Terdapat banyak hambatan yang menyertai. Baik dari segi pola pikir, atau kebiasaan buruk yang tidak kunjung dihilangkan. Kamu harus mempedulikan hal tersebut dengan baik.

Di antara musuh utama bagi kamu yang sedang menanamkan kedisiplinan adalah terlalu ceroboh. Dalam  bertindak tidak pernah mempertimbangkan segala sesuatunya dengan matang. Tapi hanya memenuhi keinginan sesaat, tanpa memikirkan dampaknya dalam jangka panjang.

Baca Juga: Mahasiswa UIN Raden Intan Baca Sari Tilawah Alquran Berbahasa Lampung

3. Kebiasaan menunda-nunda

ilustrasi tidak disiplin (pexels.com/Arina Krasnikova)

Menunda-nunda memang bukan kebiasaan yang baik. Selama masih ada waktu senggang, kamu lebih memilih bersantai. Seolah tidak peduli jika masih banyak tugas belum selesai. Padahal bergantung pada menit-menit terakhir belum tentu menjanjikan keberhasilan.

Kebiasaan menunda-nunda termasuk musuh utama bagi kamu ingin menanamkan kedisiplinan. Karena terlalu lama dengan kebiasaan tersebut, akhirnya tidak lagi memperhatikan keteraturan waktu. Aktivitas yang penting dan prioritas justru tidak diutamakan.

4. Tanggung jawab yang rendah

ilustrasi tidak disiplin (pexels.com/Karolina Grabowska)

Kedisiplinan berperan penting dalam membangun keberhasilan. Seseorang yang disiplin cenderung memperhatikan keteraturan. Ia berusaha memanfaatkan waktu dengan baik dan mematuhi sejumlah aturan yang ada.

Ternyata berusaha menanamkan kedisiplinan juga bukan persoalan gampang. Musuh utama pasti kamu hadapi adalah tanggung jawab yang rendah. Kamu tidak benar-benar serius dalam menyelesaikan tugas yang dikerjakan. 

5. Lingkungan tidak mendukung

ilustrasi tidak disiplin (pexels.com/Karolina Grabowska)

Upaya menanamkan kedisiplinan tidak hanya dipengaruhi dari pola pikir dan kebiasaan dalam diri. Tapi juga turut dipengaruhi oleh situasi di lingkungan sekitar. Terutama karakter dan kebiasaan orang-orangnya.

Jika lingkungan sekitar dipenuhi oleh orang-orang kurang mendukung kedisiplinan, kamu juga akan mengikuti tindakan serupa. Seolah tidak ada motivasi yang kuat untuk menjalani keteraturan. Kamu menganggap percuma disiplin jika orang-orang sekitar tidak memiliki karakter tersebut.

Verified Writer

Mutia Zahra

Be grateful for everything

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya