TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Penyebab Rasa Malas Berkepanjangan, Overwhelmed Salah Satunya

Ganggu banget!

ilustrasi malas (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Intinya Sih...

  • Rasa malas bisa disebabkan oleh kekurangan motivasi dan tujuan hidup yang tidak jelas.
  • Kebanyakan tugas dan kurangnya waktu istirahat dapat membuat seseorang merasa overwhelmed dan lelah secara fisik dan mental.
  • Kurangnya rencana, pengakuan, dan perbandingan sosial di media sosial juga bisa menjadi penyebab rasa malas yang signifikan.

Kamu pernah merasakan rasa malas terus-menerus menghantui? Kadang rasa malas ini membawa ketenangan namun pada akhirnya membuatmu kewalahan dengan pekerjaan yang menumpuk.

Nah, di artikel ini, kamu akan menemukan enam hal bisa jadi penyebabnya. Yuk, simak bareng-bareng!

1. Kekurangan motivasi dan tujuan

Kadang-kadang, kekurangan motivasi bisa jadi biang keladi dari rasa malas terus-menerus datang. Kamu mulai merasa seperti gak punya arah atau tujuan yang jelas. Nah, ini bisa membuat semangat dan antusiasme dalam melakukan sesuatu menurun drastis.

Kamu perlu meresapi lagi apa saja tujuan hidupmu atau apa yang ingin kamu capai dalam waktu dekat. Dengan memiliki tujuan yang jelas, kamu bakal lebih termotivasi dan gak mudah menyerah.

Selain itu, gak ada salahnya juga buat mengevaluasi apakah tujuan kamu punya itu benar-benar sesuai dengan nilai dan passion yang kamu miliki. Terkadang, rasa malas muncul karena kamu merasa gak terhubung secara emosional dengan tujuan tersebut. Jadi, mulai merumuskan tujuan lebih personal dan bermakna buatmu dari sekarang, ya.

2. Overwhelmed dengan beban tugas

Kebanyakan tugas bisa membuat siapa saja merasa overwhelmed. Ini bisa jadi salah satu penyebab rasa malas berkepanjangan. Kamu mulai merasa gak bisa menyelesaikan semuanya atau merasa tertekan dengan deadline yang mendekat. 

Cobalah untuk merinci tugas-tugas perlu kamu selesaikan dan prioritaskan yang paling penting. Mungkin ada beberapa bisa kamu delegasikan atau bahkan tolak dengan baik.

Ingat, gak semua tugas harus kamu tangani sendiri. Dengan mengatur beban kerja dengan lebih bijak, kamu bisa mengurangi rasa overwhelmed dan memberikan ruang bagi produktivitas lebih baik.

Baca Juga: 6 Tips Melarikan Diri dari Self Judgement, Pernah Merasakannya? 

3. Kurangnya istirahat dan keseimbangan hidup

Hidup itu seperti roda yang berputar, ada waktunya bekerja dan ada waktunya beristirahat. Kalau kamu terus-menerus bekerja tanpa memberi dirimu cukup waktu untuk istirahat, ini bisa jadi penyebab munculnya rasa malas. Kamu mulai merasa lelah secara fisik dan mental, sehingga sulit untuk memotivasi diri.

Mulailah dengan memberikan dirimu waktu istirahat yang cukup setiap harinya. Bukan berarti kamu harus tidur sepanjang hari, tapi jangan lupakan pentingnya refreshing untuk pikiran dan tubuhmu. Sisihkan waktu untuk melakukan aktivitas yang kamu nikmati di luar pekerjaan, seperti berolahraga, membaca buku, atau sekadar bersantai dengan teman-teman.

Menciptakan keseimbangan hidup yang baik, kamu bisa mengatasi rasa malas dan lebih siap menghadapi tugas-tugasmu.

4. Rencana dan strategi yang gak jelas

Kadang, rasa malas muncul karena kurangnya rencana dan strategi. Kamu mulai bingung harus mulai dari mana atau bagaimana menyusun langkah-langkah untuk mencapai tujuanmu.

Jangan khawatir, ini gak berarti kamu gak kompeten atau gak mampu. Semua orang butuh panduan, kok!

Mulailah dengan membuat rencana kecil untuk mencapai tujuanmu. Bagi tugas-tugas besar menjadi langkah-langkah kecil yang lebih mudah diatasi.

Sisipkan waktu untuk merencanakan setiap hari atau minggu dan pastikan setiap langkahmu sesuai dengan tujuan akhir yang ingin kamu capai. Dengan memiliki rencana yang jelas, kamu bisa merasa lebih terorganisir dan termotivasi untuk melangkah maju.

5. Kurangnya pengakuan dan apresiasi

Kurangnya pengakuan dan apresiasi bisa jadi penyebab rasa malas yang cukup signifikan. Kamu mulai merasa seperti bekerja keras tapi gak mendapatkan penghargaan atau pujian yang seharusnya. Hal ini bisa membuat semangatmu merosot dan akhirnya kamu merasa gak bersemangat lagi untuk memberikan yang terbaik.

Jangan ragu untuk mengakui pencapaianmu sendiri dan memberikan waktu untuk merayakan keberhasilan, sekecil apapun itu. Selain itu, komunikasikan pencapaianmu kepada atasan atau rekan kerja.

Bukan untuk pamer, tapi sebagai bentuk transparansi dan pengakuan atas kontribusimu. Dengan begitu, kamu bisa merasa lebih dihargai dan termotivasi untuk terus memberikan yang terbaik.

Verified Writer

KAZH

Scaredy Cat

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya