Cerita Rakyat Asal Usul Lampung dan Dongeng Penuh Makna

Generasi Z dan milenial bisa nostalgia dari cerita rakyat

Intinya Sih...

  • Cerita rakyat adalah warisan budaya tak lekang oleh waktu, menjadi medium pembelajaran moralitas dan keberanian.
  • Generasi Z dan milenial bisa merasakan nostalgia serta relevansi dari cerita-cerita rakyat klasik hingga legenda lokal.
  • Cerita-cerita rakyat Lampung seperti asal-usul nama Lampung, siluman buaya di Tulang Bawang, dan kisah Sultan Domas menarik untuk disimak.

Bandar Lampung, IDN Times - Cerita rakyat adalah warisan budaya tidak lekang oleh waktu. Bukan hanya sebagai hiburan, cerita rakyat juga menjadi medium pembelajaran umumnya tentang moralitas, keberanian, hingga kekuatan cinta.

Generasi Z dan milenial bisa merasakan sensasi nostalgia sekaligus relevansi dari cerita-cerita ini. Mulai dari dongeng klasik hingga legenda lokal, cerita rakyat adalah bukti kisah-kisah kuat selalu punya tempat di hati dan di zaman apapun, bahkan di tengah gempuran teknologi dan konten instan.

Dari mulut ke mulut, cerita-cerita ini diturunkan, menjaga identitas dan kearifan lokal setiap daerah. Lampung juga memiliki cerita rakyat menarik tentang asal-usul Lampung dan dongeng-dongen memiliki makna mendalam. 

Berikut IDN Times akan merangkum cerita-cerita rakyat asal Lampung. Simak selengkapnya di bawah ini ya. 

Baca Juga: Hasil Temuan Komnas HAM Masalah Pra Pilkada 2024 di Lampung

1. Cerita rakyat asal usul daerah Lampung berasal dari warga Tapanuli

Cerita Rakyat Asal Usul Lampung dan Dongeng Penuh MaknaIlustrasi seorang ibu membacakan dongeng (pexels.com/@olly)

Cerita rakyat ini menceritakan awal mula terciptanya nama Lampung. Kisah ini bermula ketika empat bersaudara bernama Ompung Silamponga, Ompung Silitonga, Ompung Silatoa, dan Ompung Sintalaga memutuskan meninggalkan Tapanuli untuk menyelamatkan diri dengan berlayar menggunakan rakit. Berhari-hari mereka terombang-ambing di lautan, menghadapi kelelahan dan persediaan makanan semakin menipis.

Sesekali mereka berhenti di daratan untuk mencari makanan, namun perjalanan tetap melelahkan. Suatu saat, Ompung Silamponga jatuh sakit.

Kondisinya semakin parah, tetapi ia tetap bersikeras untuk melanjutkan perjalanan. Ketiga saudaranya, sudah sangat lelah, memutuskan untuk berpisah dengannya. Mereka menempatkan Ompung Silamponga di rakit lain yang mereka temukan dan membiarkannya terombang-ambing sendirian.

Setelah terpisah dari saudara-saudaranya, Ompung Silamponga kini kian lemah dan akhirnya terdampar di sebuah pantai. Anehnya, setelah sampai di sana, ia merasakan kesehatannya pulih kembali.

Ia pun bergegas menjelajahi daerah tersebut, menemukan sungai dengan air jernih, dan memutuskan untuk menetap di sana. Namun, setelah beberapa lama, ia mulai bosan dan menjelajahi lebih jauh hingga mencapai puncak bukit  menawarkan pemandangan luas. Dengan penuh rasa takjub, ia berteriak "Lappung! Lappung! Lappung!" dalam bahasa Tapanuli berarti luas.

Setelah turun dari bukit, Ompung Silamponga membuka perkampungan baru di wilayah tersebut dan menamainya Lappung. Ia hidup berdampingan dengan penduduk asli tinggal di sekitarnya.

Seiring waktu, daerah itu berkembang dan menjadi tempat tinggalnya sampai akhir hayat. Nama Lampung dipercaya berasal dari dua hal, yaitu dari teriakan Ompung Silamponga di bukit serta sebagian dari namanya sendiri,  kemudian dikenal sebagai asal-usul nama daerah Lampung.

2. Cerita rakyat Tulang Bawang berjudul Buaya Perompak

Cerita Rakyat Asal Usul Lampung dan Dongeng Penuh Maknailustrasi kegiatan belajar di kelas (unsplash.com/Husniati Salma)

Cerita rakyat ini berasal dari daerah Tulang Bawang. Dikisahkan dahulu di sungai Tulang Bawang dikenal dengan buayanya.

Orang-orang yang melintas di sungai Tulang Bawang haruslah berhati-hati jika ingin melintasi sungai Tulang Bawang dengan aman. Sudah banyak sekali korban hilang dan tewas karena keganasan buaya-buaya.

Suatu hari, warga sekitar sungai kembali dikejutkan dengan menghilangnya salah satu perempuan cantik dan jelita di desa mereka. Menghilangnya perempuan tersebut sangat misterius dan tak dapat dicari satu jejak pun. Sementara warga masih mencari keberadaan perempuang tersebut.

Di suatu tempat, di dalam gua luas nan gelap, perempuan itu pun terbangun. Ia sangat terkejut ketika terbangun, ia melihat sekelilingnya penuh dengan emas dan harta berharga. 

Ternyata perempuan tersebut telah diculik oleh lelaki yang telah dikutuk menjadi siluman buaya karena kerakusannya mencuri harta para saudagar. Lelaki itu pun menjelaskan ia telah membangun terowongan untuk dapat ke pasar membeli kebutuhan makannya dengan menukarkan harta dan emas di dalam gua ini.

Lelaki itu pun menyuruh perempuan tersebut untuk  tinggal bersamanya dan bisa menggunakan seluruh emas di dalam gua ini untuk kebutuhannya. Namun, perempuan tersebut terpaksa menuruti kemauan lelaki tersebut karena ia ketakutan.

Setelah cukup lama tinggal dalam gua tersebut, suatu ketika ia mendapatkan kesempatan untuk pergi dari gua tersebut karena lelaki itu sedang tertidur dan lupa mengunci pintu terowongan menuju desa. Perempuan tersebut pun langsung mengambil kesempatan itu dan ia akhirnya ia pun berhasil kabur dari gua milik siluman buaya tersebut dengan membawa beberapa emas. 

3. Cerita rakyat asal Lampung Timur tentang Sultan Dolmas baik hati

Cerita Rakyat Asal Usul Lampung dan Dongeng Penuh Maknailustrasi baca buku (pexels.com/cottonbro studio)

Cerita rakyat ini berasal dari daerah Lampung Timur. Mengisahkan seorang pemuda bernama Domas. Ia adalah seorang pemuda miskin dan tinggal di Sukadana, Lampung Timur.

Kehidupannya penuh kesulitan setelah orang tuanya meninggal, dan ia kerap dihina oleh penduduk desa. Suatu hari, saat ia kembali dari mencari kayu bakar, menemukan gubugnya telah dibakar.

Tak punya tempat berlindung, ia tidur di bawah pohon dan bermimpi bertemu seorang kakek dan memerintahkannya mencari sungai besar di selatan. Tanpa ragu, Domas pun mengikuti petunjuk itu, melewati berbagai rintangan hingga menemukan sungai dikelilingi hutan lebat, tempat itu kini dikenal sebagai Way Sekampung.

Setelah menetap di sana, Domas mulai membuka ladang dan menjalani hidup sederhana dengan hasil kebunnya serta ikan dari sungai. Hidupnya berjalan tenang, dan di sela-sela kesendiriannya, ia sering bersemedi.

Hingga suatu hari, ia diberi kesaktian berupa pedang dan tongkat kayu berbentuk ular. Kekuatan ini membuatnya semakin dihormati oleh penduduk sekitar, yang mulai datang ke daerahnya untuk mencari penghidupan.

Domas pun dikenal sebagai Sultan Domas, sosok bijaksana dan sering menolong penduduk dari serangan hewan buas, seperti buaya dan ular. Meskipun banyak dihormati, ada juga orang-orang iri terhadap Sultan Domas.

Sekelompok pencuri berusaha mengambil pusaka miliknya, namun upaya mereka digagalkan oleh kekuatan gaib melindungi pondok Sultan Domas. Ketika Sultan Domas kembali, ia malah menjamu pencuri-pencuri itu dengan ramah.

Setelah kejadian tersebut, kabar tentang kebaikan dan kesaktian Sultan Domas tersebar luas, membuat Way Sekampung semakin ramai oleh pendatang. Pada akhirnya, Sultan Domas yang dulu sering dihina, menjadi pemimpin dihormati dan dikagumi oleh semua orang.

Ternyata cerita rakyat asal usul nama Lampung kaya akan sejarah ya.

Baca Juga: Pendaftaran Dawam-Ketut Ditolak, Senior PDIP Semprot KPU Lampung Timur

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya