TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Triwulan I 2022 Pertumbuhan Ekonomi Lampung 2,96 Persen, Melambat! 

Lampung provinsi terendah nilai inflasi Mei 2022 di Sumatera

Seminar Kantor Perwakilan BI Provinsi Lampung di FEB Unila. (IDN Times/Istimewa)

Bandar Lampung, IDN Times - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Lampung memastikan pemulihan perekonomian wilayah setempat masih terus berlanjut. Hal itu dibuktikan capaian pertumbuhan ekonomi triwulan I 2022  diangka 2,96 persen (yoy), seiring kian terkendalinya pandemik COVID-19.

Deputi Kepala Perwakilan BI Provinsi Lampung, Irfan Farulian mengatakan, capaian tersebut dikatakan cukup baik namun masih mengalami perlambatan, bila dibandingkan realisasi pertumbuhan ekonomi triwulan IV 2021 sebesar 5,15 persen (yoy).

"Dari sisi perkembangan harga, inflasi Lampung relatif terkendali jika dibanding dengan provinsi lainnya di Sumatera. Tercermin dari realisasi inflasi tahun kalender Mei 2022 tercatat sebesar 2,41 persen (ytd)," ujarnya saat seminar Laporan Perekonomian Provinsi Lampung periode Triwulan I 2022, di Student Center FEB Unila, Selasa (21/6/2022).

1. BI Lampung tegaskan pemulihan ekonomi Lampung

Kantor BI Perwakilan Provinsi Lampung. (IDN Times/Tama Yudha Wiguna)

Dari catatan inflasi 2,41 persen tersebut, Irfan melanjutkan, itu merupakan capaian terendah di antara provinsi-provinsi lainnya di Pulau Sumatera. Meski demikian, risiko tekanan inflasi ke depan tetap perlu diwaspadai.

"Pemerintah daerah wajib mewaspadai terkait adanya disrupsi rantai pasokan global, pengaruh cuaca yang bisa mempengaruhi ketersediaan supply pangan," imbuhnya.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung, Budiyono menambahkan, pemulihan ekonomi Lampung harus terus berlanjut, meski tensi geopolitik dan dinamika ekonomi global dan nasional menjadi tantangan pertumbuhan ekonomi Lampung kedepan.

"Perlu adanya penguatan sinergi dan kolaborasi dari semua pihak untuk menjaga stabilitas ekonomi, sekaligus mempertahankan pemulihan ekonomi Lampung," kata dia.

Baca Juga: Aplikasi Bank Digital Bebas Biaya Administrasi, Bunga Lumayan Lho

2. Upaya pemulihan ekonomi dapat dilakukan melalui UMKM

Budiyono melanjutkan, upaya peningkatan pemulihan ekonomi dapat ditempuh melalui stakeholder terkait di Provinsi Lampung. Tujuannya, menyusun rekomendasi kebijakan dan action plan untuk menjaga keberlanjutan pemulihan ekonomi.

"Salah satunya upaya untuk mendorong kinerja UMKM dengan berkolaborasi antara perguruan tinggi dan pelaku UMKM, itu melalui pelaksanaan Kampus Merdeka di beberapa pelaku UMKM di Lampung," ingatnya.

3. Penyerapan dana DAK perlu disegerakan

Kantor Pemerintah Provinsi Lampung (IDN Times/Tama Yudha Wiguna)

Dari sisi fiskal, Kepala Kanwil DJPb Provinsi Lampung, Mohammad Dody Fachruddin menyampaikan, realisasi pendapatan wilayah Lampung sampai dengan triwulan I 2022 pada APBN 2022 mengalami peningkatan sebesar Rp230,52 miliar atau 12,27 persen (yoy).

“Kenaikan ini berpotensi mendorong percepatan realisasi belanja Pemda Lampung. Di tengah meningkatnya realisasi pendapatan wilayah Lampung, realisasi belanja daerah Provinsi Lampung pada triwulan I 2022 tercatat turun 11,50 persen (yoy)," ucapnya.

Oleh karenanya, Pemda Lampung perlu segera mempercepat penyerapan dana transfer telah dianggarkan, terutama terkait penyaluran DAK Fisik yang mengalami keterlambatan. "Pencairan dana dan realisasi belanja pemerintah di Provinsi Lampung dapat mendukung terjaganya momentum pemulihan ekonomi,” lanjut Dody.

4. PDRB Lampung triwulan I 2022 tercatat lebih tinggi dibandingkan level pra-pandemik

Seminar Kantor Perwakilan BI Provinsi Lampung di FEB Unila. (IDN Times/Istimewa)

Chief Economist Bank Permata, Josua Pardede menyampaikan, IMF, The World Bank, dan lembaga lainnya merevisi ke bawah proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia seiring dengan adanya kebijakan zero COVID-19 di Tiongkok, disrupsi rantai pasokan global, dan pengetatan kebijakan moneter oleh bank sentral di sebagian besar negara.

“Dampak eskalasi tensi geopolitik antara Rusia dan Ukraina terhadap kinerja perdagangan dan investasi Indonesia diperkirakan terbatas. Namun indirect impact yang mendorong kenaikan energy dan raw materials cost berpotensi menghambat pemulihan daya beli masyarakat," kata dia.

Terkait kinerja perekonomian Lampung, Josua menjelaskan, bahwa PDRB Lampung pada triwulan I 2022 tercatat lebih tinggi. Itu jika dibandingkan level pada pra-pandemik. Namun demikian, secara struktural, beberapa sektor dengan multiplier effect yang tinggi terhadap perekonomian cenderung memiliki pertumbuhan yang lebih lambat.

“Diperlukan upaya peningkatan produktivitas sektor pertanian dan diversifikasi sektor utama Provinsi Lampung, yaitu pertanian dan industri makanan dan minuman, dengan mendorong investasi untuk mengakselerasi kinerja sektor potensial yang memiliki multiplier tinggi” sambung Josua.

Baca Juga: IKM Bakal Topang PAD Terbesar? Ini Kata Pemprov Lampung

Berita Terkini Lainnya