Ekonomi Lampung Triwulan Dua 2022 Naik, Hampir 30 Persen dari Pertanian
Tiga agenda nasional di Lampung berikan kontribusi positif
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandar Lampung, IDN Times - Pertumbuhan ekonomi daerah diartikan sebagai tolak ukur atas kemampuan suatu daerah untuk dapat memproduksi barang dan jasa. Salah satu indiktor pertumbuhan ekonomi ini adalah Produk Domestik Regional Bruto (PDRB).
Dengan mengetahui PDRB, pemerintah dapat memperkirakan rencana, kebijakan daerah. Bahkan mengevaluasi hasil pembangunan, karena dapat memberikan informasi atas gambaran kinerja perekonomian daerah.
Selama April hingga Juni 2022, PDRB di Lampung mencapai Rp105,1 triliun. Jika dibandingkan triwulan II 2021, pertumbuhan ekonomi Lampung mengalami peningkatan sebesar 5,22 persen. Sedangkan dibanding triwulan I 2022 naik 9,12 persen.
Baca Juga: Nilai Ekspor Lampung Juni 2022 Capai Rp7,8 Triliun, Ini Pemicunya
1. Sektor pertanian pendongkrak pertumbuhan ekonomi triwulan kedua 2022
Pertumbuhan ekonomi bidang pertanian, kehutanan, dan perikanan triwulan II tahun ini adalah 15,89 persen. Meningkat dibanding triwulan I maupun triwulan II 2021. Bahkan terhadap pertumbuhan PDRB menurut lapangan usaha memberikan andil paling besar yaitu 29,66 persen.
“Pada triwulan II 2022, produksi komoditas tanaman pangan mengalami peningkatan baik q-to-q (triwulan ke triwulan) maupun y-on-y (tahun ke tahun). Secara q-to-q, komoditas unggulan adalah padi dan ubi kayu, nilai produksinya paling tinggi di Sumatra. Sedangkan secara y-on-y, komoditas utama adalah jagung, kedelai, dan ubi kayu,” kata Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Lampung, Endang Retno Sri Subiyandani dalam konferensi persnya, Jumat (5/8/2022)
Selain itu, kontribusi tinggi ini juga diakibatkan karena adanya panen raya padi di beberapa kabupaten yaitu Tulang Bawang, Mesuji, dan Way Kanan. Lalu ada panen jagung di Kabupaten Lampung Barat. Endang juga mengatakan ada peningkatan luas tanam padi palawija (WIP) seiring saluran irigasi mulai pulih
“Sedangkan produksi komoditas perkebunan meningkat disebabkan karena musim giling tebu sudah berjalan. Lalu adanya panen kopi di Lampung Barat, peluncuran Desa Devisa Lada Hitam di Kabupaten Lampung Timur, dan adanya program peningkatan intensifikasi tanaman perkebunan unggulan Lampung oleh pemerintah daerah,” jelasnya.
Kemudian untuk peningkatan pemotongan sapi dan kerbau, produksi daging ayam ras, dan produksi telur ayam ras, ia melanjutkan hal itu dikarenakan permintaan pasar yang meningkat, dan didorong oleh momen puasa, lebaran, dan cuti bersama yang jatuh pada triwulan II 2022.
Baca Juga: Selama Juni 2022, Hotel Bintang 3 di Lampung Lebih Banyak Dipilih