6 Potret Vihara Megah di Lampung, Cocok untuk Wisata Religi!

Menjadi tempat ibadah umat Buddha pertama di Lampung, Vihara Thay Hin Bio pertama kali didirikan pada 1850 dan saat itu masih berbentuk cetiya (tempat peringatan umat Buddha). Semakin bertambah tahun, cetiya ini akhirnya dibangun dan menjadi bangunan vihara besar dan menjadi tempat paling banyak dikunjungi oleh masyarakat Tionghoa di Lampung.

Bangunan Vihara Thay Hin Bio memiliki ciri khas warna merah terang dan memiliki banyak ornamen khas Tionghoa baik di dalam bangunan maupun luarnya. Pada hari besar umat Buddha vihara ini makin cantik dengan dekorasi. Uniknya, meski telah berusia ratusan tahun, bangunan vihara ini tetap kokoh dan terlihat baru.

Selain itu, lokasi vihara ini cukup strategis. Dekat dengan pasar ikan Gudang Lelang, Chandra Superstore, wisata kuliner nusantara, hingga oleh-oleh. Lokasi vihara ini ada di Jalan Ikan Kakap, Pesawahan, Teluk Betung Selatan, Bandar Lampung beroperasi mulai pukul 06.00 sampai 18.00 WIB, 

Vihara Suvanna Dipa merupakan salah satu vihara binaan Sangha Theravada di Bandar Lampung. Lokasinya cukup strategis yakni di Jalan Basuki Rahmat Gang Kaswari Nomor 14, Sumur Putri, Telukbetung Utara, Bandar Lampung dan terletak di dataran tinggi sehingga pengunjung bisa menikmati pemandangan kota dan laut Bandar Lampung dari gedung vihara.

Vihara ini terdiri dari dua lantai yakni lantai 1 sebagai ruang untuk kegiatan sekolah minggu dan lantai 2 digunakan untuk kegiatan keagamaan. Vihara ini tidak terbuka secara umum (untuk agama non Buddha) namun jemaatnya sering mengadakan acara bakti sosial untuk masyarakat sekitar yang notabene beragama Islam.

Seperti Vihara Thay Hin Bio, Vihata Amurwa Bhumi Graha juga berlokasi di Kelurahan Pesawahan, Kecamatan Teluk Betung Selatan, Kota Bandar Lampung. Vihara ini merupakan vihara terbesar dan termegah di kawasan tersebut.

Selain bangunan tiga lantainya, vihara ini juga memiliki banyak patung Buddha di dalam dan luar gedung, ornamen khas Buddha, mural-mural indah, serta kolam ikan dan air mancurnya. Beraliran tantrayana, kamu bisa melihat tradisi sembahyang api homa di sini.

Tak hanya bagi umat Buddha, vihara ini terbuka untuk umum. Bahkan banyak wisatawan muslim berkunjung hanya untuk melihat bangunan, mengetahui sejarah, atau ingin tahu tentang tradisi dan upacara agama umat Buddha.

Jika kamu mencari vihara dengan banyak tradisi imlek di dalamnya, Vihara Bodhisattva bisa menjadi salah satunya. Pada hari besar termasuk imlek biasanya vihara ini akan mengadakan makan malam bersama, pertunjukan barongsai, tarian seribu tangan, penyalaan lentera dan lainnya.

Bukan saat perayaan imlek pun, vihara ini memiliki dekorasi gaya China yang kental seperti lampion-lampion dan bangunan khas dengan ornamen naga. Lantai satu vihara ini digunakan sebagai ruang baktisala dan lantai dua sebagai ruang dharmasala.

Vihara Senapati juga termasuk vihara tua karena sudah ada sejak 1898 dan saat ini sedang dipromosikan oleh Pemerintah Kota Bandar Lampung sebagai tempat wisata budaya dan religi. Lokasi vihara ini ada di Jalan Yos Sudarso Nomor 1, Panjang Selatan, Kecamatan Panjang, Kota Bandar Lampung.

Vihara ini mendapat revitalisasi pertama kali pada 1961, setelah itu bangunannya terus mengalami renovasi dan akhirnya sampai pada bangunan saat ini. Vihara ini terdiri dari aula utama, aula tengah, aula belakang, ruang serba guna dan dapur.

Vihara ini terbuka untuk umum, sehingga masyarakat diluar agama Buddha dan Konghuchu pun dapat mengunjungi vihara untuk wisata religi. Misalnya untuk menumpang minum atau hanya sekadar foto-foto. Vihara ini buka setiap hari, sejak pagi sampai jam 7 malam. Khusus untuk hari Jumat, ada acara kebaktian sehingga tutupnya jam 10 malam.

Vihara ini menjadi salah satu ikon vihara termegah di Bandar Lampung lantaran bangunannya cukup besar dan terletak di atas bukit Jalan Raya Suban, Pidada, Kecamatan Panjang, Bandar Lampung.

Tak heran, karena bangunan tersebut juga merupakan ruang belajar bagi mahasiswa STIAB (Sekolah Tinggi Ilmu Agama Buddha) Jinarakkhita dengan tiga program studi agama Buddha.

Vihara ini memiliki interior modern, ruangan yang sangat luas, dan jauh dari keramaian sehingga banyak jamaah mengatakan vihara ini sangat cocok untuk sarana menenangkan diri dan meditasi. 

Itulah 6 vihara terbesar dan banyak dijadikan sebagai kunjungan wisata religi bagi penganut agama Buddha maupun agama lain di Lampung. Kamu pernah berkunjung ke vihara-vihara ini?