TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Cara Simpel Hindari Peretasan Akun, Wajib Aktifkan Fitur Ini

Kalau sudah diaktifkan akun kamu gak bisa diambil alih

pexels.com/Andri

Bandar Lampung, IDN Times - Perkembangan teknologi semakin canggih memudahkan kita mengakses apa pun. Ada banyak fitur bisa dimanfaatkan untuk mempermudah urusan seperti belanja, bertemu kerabat yang jauh hingga mencari hiburan.

Namun dampak positif dihasilkan teknologi juga dibarengi dengan dampak negatif jika kita tidak hati-hati dalam mengaksesnya. Dampak paling mengancam bisa terjadi oleh siapa pun adalah peretasan akun.

Nah berikut IDN Times rangkum penjelasan dari Jupriyadi, Dosen Ilmu Komputer Universitas Teknokrat Indonesia bagaimana menghindari akun dari peretasan.

Baca Juga: Bikin Green Corner, UIN Lampung Olah Limbah Sendiri di Kampus

1. Hati-hati saat mengisi data pribadi

ANTARA FOTO/Destyan Sujarwoko

Jupriyadi menjelaskan, aplikasi tersedia saat ini umumnya mewajibkan para pengguna mendaftarkan nomor telepon, kemudian akan mengirimkan kode verifikasi melalui pesan untuk memastikan bahwa kita adalah pemilik nomor yang didaftarkan.

Selain itu, pengguna juga diminta data pribadi seperti tanggal lahir, alamat rumah dan lain sebagainya untuk kebutuhan tertentu.

Namun di sisi lain, para pengguna aplikasi atau masyarakat pada umumnya kurang memperhatikan sisi keamanan dari akun yang digunakan.

"Padahal ada ancaman cukup berbahaya di mana akun pengguna dapat diambil alih oleh orang lain yang tidak bertanggungjawab sehingga bisa merugikan pemilik akun mau pun orang lain," kata Jupriyadi.

Baca Juga: Program MBKM di Unila, Mahasiswa Bisa Magang di Google Loh

2. Pihak peretas kerap meminta pinjaman uang

Ilustrasi peretasan data (IDN Times/Sukma Shakti)

Menurut Jupriyadi, salah satu tanda bahwa akun sudah diretas adalah kamu tidak dapat masuk ke dalam aplikasi serta ada permintaan meminta ulang kode verifikasi akun.

"Ini adalah salah satu tanda bahwa kemungkinan besar akun kita sudah diambil alih oleh orang lain," terangnya.

Menurutnya, kasus peretasan sering ia temui adalah akun Watshapp milik rekannya yang digunakan untuk meminjam uang dengan nominal tertentu. "Padahal rekan saya tidak melakukannya. Hal ini tentunya akan banyak merugikan baik bagi pemilik akun maupun orang lain," ujarnya.

Baca Juga: Unila Campus Garden, Misi Konservasi Anggrek Terancam Punah

Berita Terkini Lainnya