Para pemain Badak Lampung FC mengikuti latihan perdana di Stadion Sumpah Pemuda, PKOR Way Halim, Bandar Lampung, Selasa (25/8/2020). (IDN Times/Martin L Tobing).
Saepuloh, Kapten Badak Lampung FC menganggap keputusan federasi memang terlambat namun menurutnya itu sudah menjadi pilihan terbaik dari federasi. Sehingga ke depan federasi dan LIB bisa lebih fokus untuk mematangkan musim baru.
Terkait keputusan manajemen untuk membubarkan tim atau tidak, pihaknya mengaku belum mendapat konfirmasi. “Nah ini kita belum dapat konfirmasi dari manajemen setelah kemarin ada keputusan dari federasi,” ujarnya.
Terkait hal itu, Dany menyatakan, untuk sementara kegiatan tim memang diliburkan dan pemain dipulangkan. Namun di luar tim utama, untuk soccer school tetap bergulir.
Menurutnya, sambil menunggu kejelasan manajemen juga akan membuat program seperti kepelatihan untuk pelatih Sekolah Sepak Bola (SSB) sebagai kontribusi Badak Lampung terhadap pelatih yang ada di Provinsi Lampung.
“Kalau kita dapet izin dari kepolisian kita mau buat festival usia 11 di Lampung. Serta kalau memang nanti diizinkan direksi kami juga akan menyeleksi tim U 19 di Lampung untuk meregenerasi calon-calon pemain Badak Lampung ke depan,” terang Dany.
Dia juga berharap, adanya pergantian Kapolri ini kemudian kongres PSSI Februari mendatang, ada penyegaran serta gairah untuk dunia sepak bola. Kemudian juga belajar dari kejadian sebelumnya agar tidak terjadi lagi.
“Jangan sampai kemarin 2020 tidak ada kompetisi hingga 2021 ini tidak bergairah. Mudah-mudahan Kapolri ini bisa melihat dari sudut pandang yang berbeda sehingga liga atau kompetisi kita bisa berjalan seperti di negara lain pada umumnya,” harapnya.