Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ketua KONI Lampung, Taufik Hidayat saat diwawancarai. (IDN Times/Muhaimin)
Ketua KONI Lampung, Taufik Hidayat saat diwawancarai. (IDN Times/Muhaimin)

Intinya sih...

  • Jadi laboratorium prestasiMenjadikan perguruan tinggi sebagai laboratorium prestasi untuk analisis fisik, pengembangan strategi, dan riset keolahragaan.

  • Prestasi dari prosesPrestasi olahraga adalah produk dari proses panjang, bukan tekanan dari angka-angka target.

  • Sinergi jadi budayaMengusung tagline “Sinergi untuk Prestasi” dengan kerja kolektif antara pengurus, pelatih, cabor, akademisi, hingga masyarakat.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bandar Lampung, IDN Times – Ketua Umum KONI Provinsi Lampung, Taufik Hidayat mencoba mengubah arah pembinaan olahraga di provinsi ini. Jika selama ini fokus olahraga identik dengan kejar target medali, kali ini KONI Lampung ingin membangun sistem pembinaan yang berbasis sains dan kolaborasi lintas sektor.

Ia menyampaikan, langkah itu dimulai lewat kerja sama antara KONI Lampung dengan sejumlah perguruan tinggi di Bandar Lampung, seperti Universitas Lampung (Unila) dan Institut Teknologi Sumatera (Itera).

“Di perguruan tinggi itu ada atlet, ada fasilitas latihan, ada dosen dan ahli olahraga. Kalau semua disinergikan, ini bisa jadi kekuatan luar biasa,” katanya, Kamis (9/10/2025).

1. Jadi laboratorium prestasi

Ilustrasi medali. (Pexels.com/Nataliya Vaitkevich)

Menurut Taufik, kerja sama dengan kampus bukan sekadar simbolik. KONI Lampung ingin menjadikan perguruan tinggi sebagai laboratorium prestasi tempat analisis fisik, pengembangan strategi, hingga riset keolahragaan dilakukan secara terukur.

“Kami tidak ingin pembinaan olahraga hanya soal jadwal latihan dan pertandingan. Harus ada pendekatan ilmiah, karena atlet butuh dukungan data, nutrisi, psikologi, dan analisis performa yang kuat,” jelasnya.

Melalui konsep ini, Lampung diharapkan tidak hanya mencetak atlet yang berprestasi, tetapi juga berwawasan dan siap bersaing dalam ekosistem olahraga modern.

2. Prestasi dari proses

Ketua umum KONI Lampung, Taufik Hidayat. (IDN Times/Muhaimin)

Taufik juga menegaskan, paradigma baru ini muncul dari refleksi atas kondisi KONI Lampung yang baru dua bulan terbentuk namun langsung dihadapkan dengan PON Beladiri II di Kudus, Jawa Tengah, 11–26 Oktober 2025.

“Kami ingin mengubah cara pandang. Prestasi itu produk dari proses panjang, bukan tekanan dari angka-angka target. Makanya kami ajak semua pihak memahami dulu tahapannya,” ujarnya.

KONI Lampung kini sedang mendampingi sembilan cabang olahraga beladiri untuk memperkuat aspek non-teknis, seperti manajemen latihan, mentalitas, dan dukungan finansial.

3. Sinergi jadi budaya

Ilustrasi kolaborasi. (Pexels.com)

Mengusung tagline “Sinergi untuk Prestasi”, Taufik menekankan pentingnya kerja kolektif antara pengurus, pelatih, cabor, akademisi, hingga masyarakat.

“Kami ingin membangun ekosistem olahraga yang sehat dan kolaboratif. Jadi bukan hanya KONI yang bekerja, tapi semua pihak ikut bergerak,” ujarnya.

Ia juga menambahkan, beberapa atlet Lampung tidak diturunkan di PON Beladiri karena sudah masuk program nasional untuk SEA Games dan Kejuaraan Dunia.

Keputusan ini, kata Taufik, bagian dari strategi jangka panjang agar Lampung punya representasi di level internasional.

4. Membangun ekosistem olahraga

Tarung derajat Lampung saat latihan. (IDN Times/KONI Lampung)

Taufik mengajak masyarakat untuk tidak hanya menilai olahraga dari hasil akhir, tapi juga menghargai proses pembinaannya.

“Orang sering lupa, di balik satu medali emas ada proses latihan bertahun-tahun dan banyak pihak yang berperan. Jadi mari kita ubah cara pandang, bahwa mendukung olahraga juga berarti memahami perjalanannya,” tuturnya.

Dengan arah baru ini, Taufik berharap Lampung bukan hanya dikenal karena jumlah medali, tapi karena sistem pembinaan yang berkelanjutan dan berbasis ilmu pengetahuan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team