Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi atletik. (Pixels.com/Pixabay)
Ilustrasi atletik. (Pixels.com/Pixabay)

Intinya sih...

  • Porprov 2026 Lampung hanya mempertandingkan nomor atau kelas yang juga diperlombakan pada PON untuk menghindari pembengkakan anggaran.

  • Porprov merupakan ajang pembinaan berjenjang menuju PON, dengan atlet dan nomor pertandingan yang harus selaras dengan kebutuhan PON berikutnya.

  • KONI Lampung akan melakukan verifikasi ketat terhadap cabor yang akan ikut Porprov 2026, dengan syarat minimal memiliki delapan pengkab atau pengkot yang aktif.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bandar Lampung, IDN Times – Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Lampung 2026 dipastikan hanya akan mempertandingkan nomor atau kelas yang juga diperlombakan pada Pekan Olahraga Nasional (PON).

Kebijakan ini ditegaskan KONI Provinsi Lampung sebagai bagian dari penajaman pembinaan prestasi sekaligus pengendalian anggaran.

Wakil Ketua Umum II Bidang Pembinaan Prestasi dan Sport Science KONI Lampung, Riagus Ria, mengatakan kesepakatan tersebut wajib dipatuhi seluruh cabang olahraga (cabor). Porprov 2026 akan digelar di Kota Bandar Lampung sebagai tuan rumah.

“Dalam pertandingan setiap cabang olahraga, nantinya hanya nomor atau kelas yang juga dipertandingkan di PON. Di luar itu tidak dipertandingkan,” ujarnya, Sabtu (13/12/2025).

1. Hindari pembengkakan anggaran Porprov

Ilustrasi uang rupiah. (IDN Times/Pexels)

Menurut Riagus, kebijakan ini merujuk dari evaluasi pelaksanaan Porprov sebelumnya. Salah satu masalah utama adalah pembengkakan anggaran akibat terlalu banyak nomor pertandingan, termasuk nomor usia dini dan cadet.

Kondisi tersebut dinilai memberatkan KONI kabupaten/kota yang memiliki keterbatasan anggaran. Terlebih, saat ini pemerintah sedang menerapkan kebijakan efisiensi anggaran di berbagai sektor.

“Yang terpenting adalah nomor-nomor di PON saja yang dipertandingkan. Cabang olahraga harus mulai berpikir ke arah itu,” ujarnya.

2. Jenjang menuju PON

Atlet Lampung di PON Beladiri Kudus 2025. (IDN Times/KONI Lampung)

Riagus menekankan, Porprov merupakan ajang pembinaan berjenjang menuju PON. Karena itu, usia atlet dan nomor pertandingan harus selaras dengan kebutuhan PON berikutnya.

Ia menjelaskan, atlet yang bertanding di Porprov pada dasarnya mengacu pada kelompok usia PON, kecuali untuk cabor tertentu yang tidak memiliki batasan usia. “Bukan berarti anak-anak juga dipertandingkan. Ini terlalu jauh rentang waktunya,” jelasnya.

Jika ada cabor yang ingin menggelar nomor di luar PON, Riagus mempersilakan kegiatan tersebut dilakukan di luar agenda Porprov.

3. Verifikasi ketat

Ilustrasi melamar. (IDN Times/Istimewa)

KONI Lampung juga akan melakukan verifikasi ketat terhadap cabor yang akan ikut Porprov 2026. Setiap cabor diminta segera menyampaikan kesiapan keikutsertaannya.

Salah satu syarat utama adalah minimal memiliki delapan pengkab atau pengkot yang aktif dan memiliki atlet yang rutin berlatih.

“Nantinya tetap akan dilakukan verifikasi teknis dan fisik di lapangan. Kita akan bentuk tim khusus seperti sebelumnya,” ucapnya.

4. Ada perampingan

Atlet Pencak Silat Lampung (merah) saat bertanding di PON Beladiri Kudus. (IDN Times/Muhaimin)

Sebagai perbandingan, Porprov Lampung 2022 mempertandingkan 32 cabang olahraga, antara lain atletik, bola voli, bulutangkis, pencak silat, hingga e-sport dan futsal.

Dengan kebijakan baru ini, jumlah nomor dan bahkan cabor berpotensi lebih ramping. Namun diharapkan lebih fokus pada prestasi dan kesiapan atlet Lampung menuju PON.

“Kami ingatkan sejak awal agar proses penganggaran bisa diperkirakan dari sekarang. Harapannya, semua hal terkait Porprov sudah bisa berproses jauh hari,” tutur Riagus.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team