Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Atlet Kodrat Lampung yang meraih perak di Kejurnas. (IDN Times/istimewa)
Atlet Kodrat Lampung yang meraih perak di Kejurnas. (IDN Times/istimewa)

Intinya sih...

  • Medali Perak: Bramantyo (kelas 77 Kg Greeco Roman) kalah dari pegulat Jawa Timur, Raditya Alfian Wiratama. Medali Perunggu: John Billy Mulia Parasian Gultom (kelas 67 Kg Greeco Roman) bersama pegulat Kabupaten Solok, Muhammad Ananda Rizki.

  • Evaluasi untuk PON Beladiri: Maktub menyoroti kelemahan para pegulat Lampung, terutama soal stamina dan teknik. Fokus utama menuju PON Beladiri Oktober nanti.

  • Pengalaman berharga: Pelatih Dedi Gultom menilai hasil Kejurnas Padang Open 2025 menjadi pengalaman berharga. Anak-anak harus lebih banyak ikut kompetisi agar mental dan pengalaman bertambah.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bandar Lampung, IDN Times – Tim gulat Lampung berhasil menorehkan prestasi dengan meraih dua medali pada Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Padang Open 2025. Medali tersebut terdiri dari satu perak dan satu perunggu lewat perjuangan pegulat muda di kelas Greeco Roman.

Ketua Pengprov Persatuan Gulat Seluruh Indonesia (PGSI) Lampung, Maktub Djaiz, mengapresiasi capaian anak asuhnya. Namun ia menegaskan, masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan.

“Alhamdulillah dua pegulat kami bisa tembus empat besar, bahkan satu sampai final dan dapat perak. Tapi secara menyeluruh, anak-anak masih perlu kerja keras,” katanya, Minggu (7/9/2025).

1. Rincian medali

Ilustrasi medali. (Pexels.com/Nataliya Vaitkevich)

Medali Perak: Bramantyo (kelas 77 Kg Greeco Roman) usai kalah dari pegulat Jawa Timur, Raditya Alfian Wiratama.

Medali Perunggu: John Billy Mulia Parasian Gultom (kelas 67 Kg Greeco Roman) bersama pegulat Kabupaten Solok, Muhammad Ananda Rizki.

Sementara medali emas di kelas 67 Kg diraih Zidane Zidan (DKI Jakarta), dan perak milik M. Ivanto (Kaltim).

2. Evaluasi untuk PON Beladiri

Ilustrasi Pencak Silat. (Pexels.com/Pok Rie)

Meski bangga dengan raihan dua medali, Maktub menyoroti kelemahan mendasar para pegulat Lampung, terutama soal stamina dan teknik.

“Untuk teknik harus banyak uji tanding keluar daerah. Sedangkan fisik, itu fokus utama kami menuju PON Beladiri Oktober nanti,” tambahnya.

3. Pengalaman berharga

Ilustrasi belajar diri. (Pexels.com/cottonbro studio)

Pelatih gulat Lampung, Dedi Gultom menilai, hasil yang didapat pada Kejurnas Padang Open 2025 ini menjadi pengalaman yang sangat berharga.

“Kami tidak bisa puas dulu. Anak-anak harus lebih banyak ikut kompetisi agar mental dan pengalaman bertambah, karena persaingan gulat di nasional sangat ketat,” tegasnya.

Dalam Kejurnas awal Agustus lalu, Lampung menurunkan 11 atlet putra dan putri di berbagai kelas, mulai dari 48 Kg hingga 92 Kg.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team