Ternyata Ini Target Peringkat Dibidik Tim Indonesia di Olimpiade Tokyo

Sudah dua medali berhasil direbut

Bandar Lampung, IDN Times - Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Zainudin Amali, meyakini prestasi tim Indonesia sedang berjuang di Olimpiade Tokyo 2020. Diharapkan Indonesia menempati peringkat ke-40 atau lebih baik dari Olimpiade 2016 Rio de Janeiro peringkat 46.

“Insya Allah bisa terpenuhi target yaitu peringkat Olimpiade Tokyo lebih baik dari Olimpiade sebelumnya. Tim Indonesia masih ada yang bertanding,” kata Menpora dalam wawancara virtual pada program Dialog Indonesia Bicara TVRI, Senin (26/7/2021).

Sampai hari ini, Selasa (27/7/2021),Indonesia sudah meraih dua medali melalui lifter Windy Cantika Aisah dan Eko Yuli Irawan. Windy Cantika berhasil meraih medali perunggu pada  nomor 49 kg putri. Lifter masa depan Indonesia itu membukukan total angkatan 194 kg. Dara cantik tersebut mengangkat 84 kg di angkatan snatch dan 110 kg pada angkatan clean and jerk.

Sementara itu, Eko Yuli yang tampil di kelas 61 kg meraih medali perak. Hasil ini diraihnya usai melakukan angkatan total 302 kg, dengan rincian snatch 137 kg, clean and jerk 165 kg.

1. Target diusung dinilai realistis

Ternyata Ini Target Peringkat Dibidik Tim Indonesia di Olimpiade TokyoMonumen Cincin Olimpiade terlihat di depan kantor pusat Komite Olimpiade Jepang (JOC) dekat Stadion Nasional, stadion utama untuk perhelatan Olimpiade Tokyo 2020 yang ditunda ke 2021 akibat pandemi virus corona (COVID-19), di Tokyo, Jepang, Rabu (23/6/2021), di hari yang menandai satu bulan menjelang pembukaan Olimpiade. ANTARA FOTO/REUTERS/Issei Kato.

Menpora Amali menilai, target diusung Olimpiade Tokyo sangat realistis. Pasalnya, Menpora bersama akademisi, praktisi olahraga, serta stakeholder terkait telah melakukan hitung-hitungan peluang terhadap peluang Indonesia di Olimpiade Tokyo.

Itu juga ditambah grand design olahraga nasional semakin meyakinkan bahwa target tersebut bisa dicapai. “Sekarang ini lahir grand design olahraga nasional. Jadi kita tempatkan Olimpiade ini sebagai sasaran utama. Asian Games dan SEA Games menjadi sasaran antara. Oleh karena itu, atlet yang masuk Olimpiade ini mereka yang sudah teruji dari kualfikasi sebelumnya,” papar Amali.

Lebih lanjut disampaikannya, setiap Olimpiade ke depannya akan direncanakan untuk menaikkan target tim Indonesia dalam perbaikan peringkat. “Jadi kita ingin mendesign prestasi, tidak boleh lagi pratasi itu asal nemu. Semua harus dipersiapkan,” sambungnya.

Baca Juga: Sebelum Raih Medali Perak, Eko Yuli Irawan Sempat Video Call Keluarga

2. Beri bonus dan buka peluang jadi ASN

Ternyata Ini Target Peringkat Dibidik Tim Indonesia di Olimpiade TokyoIlustrasi ASN (ANTARA FOTO/Akbar Aprilio)

Amali menyatakan, pemerintah akan memberikan bonus kepada attlet beprestasi. Selain itu, pemerintah akan membuka peluang untuk mengangkat mereka sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) atau Pegawai Negeri Sipil dan anggota Polri/TNI sebagai jaminan kehidupan mereka jangka panjang.

"Pengalaman di Asian Games yang lalu, bagi mereka yang misalnya memilih jalur untuk ASN atau PNS kita fasilitasi. Hampir 300 orang (atlet jadi PNS) yang ada di tempat saya di Kemenpora dan tempat-tempat lainnya. Bahkan dengan TNI-Polri juga siap menerima para atlet-atlet yang sudah berjuang ini. Karena mereka ini pahlawan olahraga yang membawa harum nama bangsa dan negara," ujarnya.

Selain itu, pemerintah juga akan membuat training camp bagi para atlet untuk dilakukan pembinaan jangka panjang. Ini selaras Grand Design Olahraga Nasional yang telah disusun pemerintah bersama akademisi dan praktisi olahraga di berbagai perguruan tinggi.

"Tentu ini suatu bentuk perhatian pemerintah supaya mereka terpusat di dalam satu tempat latihan dan mereka akan diberikan fasilitas, baik untuk dirinya, kalau dia sekolah untuk sekolahnya," ujar Amali.

3. Bangun training camp di Cibubur

Ternyata Ini Target Peringkat Dibidik Tim Indonesia di Olimpiade Tokyofreepik.com/arthurhidden

Menpora Zainudin Amali mengatakan pemerintah akan membangun Trainning Camp berstandar internasional di Cibubur, Jakarta Timur sebagai pusat latihan elit olahraga nasional.  Hal tersebut dilakukan karena saat ini pemerintah sudah memiliki Grand Design Olahraga Nasional dalam melakukan pembinaan atlet dari usia dini dan menyiapkan atlet-atlet berprestasi nasional terutama di tingkat Olimpiade.

“Karena Olimpiade menjadi target utama, sementara Asian Games dan SEA Games hanya menjadi target antara. Sehingga, setiap Olimpiade ditargetkan ada peningkatan rangking, misalnya pada Olimpiade Rio De Jeneiro urutan 46 maka Olimpiade Tokyo diharapkan menempati posisi 40, kemudian Olimpiade 2024 di Paris, Olimpiade 2028 di Los Angeles dan seterusnya hingga 100 tahun Indonesia merdeka atau Olimpiade 2044,” paparnya.

Menurut Menpora Amali, ada 14 cabang olahraga unggulan dan 2 cabang olahraga yang disukai masyarakat yakni sepak bola dan bola voli akan pusat pelatihannya ditempatkan di Trainning Camp.

“Kecuali yang misalnya seperti Dayung, mereka (pusat latihan) punya sendiri. Kemudian Bulutangkis juga belum punya itu akan kita tempatkan camp di sana. Semuanya kita lengkapi termasuk sekolahnya, termasuk untuk sport sciencenya,” ucapnya.

4. Bibit atlet dibidik mulai tingkat SMP

Ternyata Ini Target Peringkat Dibidik Tim Indonesia di Olimpiade TokyoIlustrasi Pelajar (SMP). IDN Times/Mardya Shakti

Para atlet yang akan menempati Trainning Camp tersebut adalah para pelajar yang dipersiapkan sebagai atlet nasional dengan pola pembinaan yang ketat dan fasilitas yang lengkap. Dalam grand design itu yang dipandu mulai dari tingkat SMP.

“Kita nanti akan menghasilkan 150 atlet elite nasional untuk cabang-cabang olahraga unggulan kita. Itu kita hasilkan dari 250 ribu talenta seluruh Indonesia kemudian kita peras menjadi 37.500, kita peras lagi menjadi 3.750, naik lagi makin susah jadi 750 dan terakhir masuk di 150 elit nasional,” ujar Amali.

Ia menambahkan, 150 atlet usia dini dari hasil seleksi inilah yang akan dikirim ke semua ajang olahraga internasional single event maupun multi event dari masing-masing cabang olahraga. “Jadi begitu terperinci, begitu sistematis dan terencana serta jangka panjang yang kita siapkan dalam Grand Design Olahraga Nasional,” katanya.

Namun demikian, Menpora Amali menyebutkan, untuk sementara ini atau sebelum grand design disusun pemerintah masih mengandalkan atlet-atlet hasil binaan di Pusat Pendidikan dan Latihan Olahraga Pelajar (PPLP) dan Pusat Pelatihan Nasional (Pelatnas) bahkan yang dikirim ke Olimpiade Tokyo 2020.

Baca Juga: Eko Yuli Irawan Besok Ultah ke-32, Orangtua Berdoa Raih Emas Olimpiade

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya