Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG-20250928-WA0001.jpg
Ilustrasi gambar untuk PON Beladiri. (IDN Times/istimewa)

Intinya sih...

  • 80 Atlet dari 9 Cabor beladiri siap tampil

  • Lampung mengirimkan 80 atlet, terdiri dari 51 atlet putra dan 29 atlet putri dari 9 cabang olahraga beladiri.

  • Desakan KONI

  • Riagus mengungkapkan ada wacana dari KONI Pusat untuk tidak mempertandingkan nomor lomba yang pesertanya kurang dari lima daerah.

  • Rusak semangat

  • Keputusan sepihak tersebut bisa merusak semangat dan mental atlet yang sudah lama berlatih.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bandar Lampung, IDN Times – Sebanyak 80 atlet kontingen KONI Provinsi Lampung dinyatakan lolos verifikasi tim keabsahan dari KONI Pusat untuk mengikuti Pekan Olahraga Nasional (PON) Beladiri II 2025 di Kudus, Jawa Tengah.

“Alhamdulillah, seluruh 80 atlet kita dinyatakan lolos verifikasi tim keabsahan. Jadi semua atlet dari sembilan cabang olahraga beladiri Lampung siap bertanding,” kata Wakil Ketua Umum II Bidang Pembinaan Prestasi KONI Lampung, Riagus Ria, Senin (6/10/2025).

1. 80 Atlet dari 9 Cabor beladiri siap tampil

Ilustrasi silat/ instgram

Lampung mengirimkan 80 atlet, terdiri dari 51 atlet putra dan 29 atlet putri dari 9 cabang olahraga, yakni judo, gulat, karate, kempo, pencak silat, sambo, taekwondo, tarung derajat, dan wushu.

Selain itu, Lampung juga membawa ofisial dan pelatih dengan kuota maksimal 50 perse + 5 dari total kontingen, termasuk pengurus KONI Provinsi.

Surat resmi keabsahan ditandatangani oleh Sekretaris PB PON Beladiri II/2025, Brigjen TNI (Purn) Ahmad Saefudin, dan diserahkan langsung kepada Riagus Ria.

2. Desakan KONI

Tarung derajat Lampung saat latihan. (IDN Times/KONI Lampung)

Riagus menjelaskan, ada wacana dari KONI Pusat untuk tidak mempertandingkan nomor lomba yang pesertanya kurang dari lima daerah.

“Sejak awal kami tidak pernah diberi tahu soal aturan itu. Kami dan KONI daerah lain tetap meminta agar nomor-nomor dengan peserta minim tetap dipertandingkan, karena dampaknya besar bagi atlet,” jelasnya.

3. Rusak semangat

Ilustrasi beladiri kickboxing. (Pixabay.com/Claudio_Scott)

Menurut Riagus, keputusan sepihak tersebut bisa merusak semangat dan mental atlet yang sudah lama berlatih.

“Mereka sudah berkorban banyak demi tampil di PON. Kalau tiba-tiba tidak boleh bertanding, itu sangat fatal bagi mental anak-anak,” tambahnya.

Diketahui PON Beladiri II 2025 akan berlangsung di Kudus, Jawa Tengah, pada 11–26 Oktober 2025.

Editorial Team