ITERA Tawarkan Konsep Kota Aerotropolis di Provinsi Lampung

Bandara Raden Intan II potensial jadi wilayah aerotropolis

Intinya Sih...

  • Institut Teknologi Sumatera (ITERA) menawarkan konsep Aerotropolis Provinsi Lampung dalam FGD.
  • Aerotropolis sebagai kota berpusat pada bandara, dengan infrastruktur terhubung oleh transportasi massal.
  • Bandara Raden Intan II memiliki potensi menjadi Aerotropolis Lampung, namun memerlukan pembebasan lahan yang cukup besar.

Bandar Lampung, IDN Times - Institut Teknologi Sumatera (ITERA) menawarkan prospek pengembangan konsep Aerotropolis Provinsi Lampung dalam focus group discussion (FGD) di selenggarakan oleh Dinas Perhubungan Provinsi Lampung.

Konsep tersebut dipaparkan Dosen Program Studi Teknik Sipil, Muhammad Abi Berkah Nadi Dalam forum yang membahas Pengembangan Aerotropolis Lampung dan Transportasi pada kawasan aglomerasi.

Menurutnya, Aerotropolis sebagai sebuah kota dengan tata letak, infrastruktur, dan sektor ekonomi berpusat pada Bandar Udara (bandara) sebagai Kota Bandara.

"Seperti halnya konsep kota metropolis, konsep kota aerotropolis pun memiliki kawasan sup-urban atau pinggir kota. Kawasan ini pun terhubung oleh infrastruktur dan transportasi massal," jelas Abi, Sabtu (23/11/2023).

Baca Juga: Anugerah Humas ITERA 2023, Rektor: Kreatif Bermedsos Membangun Kampus

1. Kunci pengembangan kota kawasan wilayah berpusat pada transportasi publik

ITERA Tawarkan Konsep Kota Aerotropolis di Provinsi Lampungilustrasi transportasi umum (unsplash.com/Alex Eckermann)

Muhammad Abi Berkah juga menjabat sebagai Sekretaris Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) menyampaikan, kunci dari pengembangan kota kawasan wilayah berpusat pada transportasi publik.

Teknis dalam pelaksanaan pengembangan wilayah diperlukan beberapa sektoral dalam angkutan feeder untuk menunjang integrasi moda.

“Harapannya Provinsi Lampung dapat terus menata sistem transportasi  terpadu di kawasan aglomerasi. Melalui berbagai program dan kebijakan, Dinas Perhubungan Provinsi Lampung juga berkomitmen menyediakan sarana, prasarana, serta sistem transportasi yang aman, nyaman, dan berkeselamatan di kawasan perkotaan dan wilayah penyangganya,” terangnya.

2. Mengembangkan Aerotropolis diperlukan support system

ITERA Tawarkan Konsep Kota Aerotropolis di Provinsi Lampunginstagram/bandarayogyakarta

Terkait masukan coba ITERA tawarkan, Abi menyampaikan dalam mengembangkan wilayah Aerotropolis diperlukan support system dari beberapa sektoral, tak hanya dari pusat pemerintah melainkan juga dari stakeholder swasta di Lampung dalam mengembangkan kawasan yang memiliki harapan kota maju pada Provinsi Lampung.

Abi juga berharap permasalahan transportasi publik di Provinsi Lampung dapat segera terakomodir secara langsung.

“Sebab kita ketahui saat ini minim angkutan feeder pada beberapa wilayah. Maka dari itu harus ditingkatkan transportasi umum untuk diperkotaan yang memiliki kepadatan yang tinggi,” ujar Abi.

3. Pemerintah perlu merencanakan prospek pembangunan hingga 25 tahun

ITERA Tawarkan Konsep Kota Aerotropolis di Provinsi LampungBandara Dhoho Kediri. (Instagram.com/sfast.official)

Abi menilai, Bandara Raden Intan II memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi Aerotropolis Lampung. Tetapi yang menjadi polemik banyak permukiman membutuhkan pembebasan lahan cukup besar.  

Menurutnya, secara teknis apabila ingin mengembangkan wilayah Aerocity maka pemerintah perlu merencanakan prospek pembangunan hingga 25 tahun.

"Mapping dalam pengembangan kawasan wilayah harus ditentukan dan diperlukan sektoral di bidang tertentu dalam mendukung pelaksanaan agar menjadi kota maju seperti di Pulau Jawa," tandasnya. 

Baca Juga: Inilah 5 Inovasi dan Riset Baru ITERA, Siap Launching 2024!

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya