TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Gerhana Matahari Total, OAIL ITERA Kirim Tim Ekspedisi Aruna Leste 

Gerhana terjadi dari Samudera Hindia hingga Pasifik

gerhana matahari cincin (vitotechnology.com via starwalk.space)

Bandar Lampung, IDN Times -  Gerhana Matahari Total (GMT) dari wilayah Distrik Lautem, Timor Leste diprediksi terjadi 20 April 2023. Dalam ekspedisi ini, Tim Pusat Observatorium Astronomi ITERA Lampung (OAIL) dan Program Studi Sains Atmosfer Keplanetan (SAP) ITERA akan mengadakan eksedisi Aruna Leste, dalam rangka pengamatan fenomena langka.

Tim yang dikirim terdiri dari dosen luar biasa Prodi SAP ITERA Hakim L Malasan, Koordinator Prodi SAP ITERA, Deni Okta Lestari, dua orang dosen SAP Hendra Agus Prastyo dan Alfiah Rizky serta Laboran OAIL Aditya A Yusuf. 

Kepala Pusat OAIL, Moedji Raharto dalam keterangan tertulisnya menyampaikan, fenomena Gerhana Matahari diperkirakan terjadi 20 April 2023, adalah jenis Gerhana Matahari Hibrida. Itu karena, akan ada dua jenis Gerhana Matahari yaitu Gerhana Matahari Cincin dan Gerhana Matahari Total.

Gerhana ini akan diawali dan diakhiri dengan Gerhana Matahari Cincin terjadi di Samudera Hindia dan Samudra Pasifik. Disampaikan Moedji, gerhana dimulai dari Samudera Hindia akan menjadi Gerhana Matahari Total dan terus bergerak ke utara melintasi Australia bagian barat di wilayah Exmouth, lalu melintasi Timor Leste, Maluku Barat Daya, Maluku Tengah, Papua Barat, Papua, dan akhirnya berakhir di Samudera Pasifik sebagai Gerhana Matahari Cincin kembali.

“Atas fenomena langka tersebut, OAIL yang menjadi laboratorium keantariksaan yang dibangun untuk mendukung aktivitas Tridarma ITERA, dan Prodi SAP di bawah Jurusan Sains, dirasa sangat penting untuk melakukan dpengamatan dan penelitian fenomena tersebut,” ujarnya dalam keterangan resmi, Sabtu (6/4/2023).

Baca Juga: 2.005 Peserta Lolos SNBP ITERA, Cek Prodi dengan Pendaftar Terbanyak!

1. Alasan memilih Distrik Lautem Timor Leste

OAIL ITERA memberikan edukasi astronomi pada guru dan komunitas (Instagram.com/oail.itera)

Moedii mengatakan, Tim Ekspedisi Aruna Leste ini akan melakukan Pengamatan Gerhana Matahari Total di Distrik Lautem, Timor Leste, salah satu lokasi di Timor Leste yang dilewati jalur Gerhana Matahari Total. Lautem dipilih karena selain menjadi pusat gerhana, daerah ini juga memiliki kemungkinan cerah cukup tinggi dibandingkan dengan daerah lain di sekitar Indonesia dan juga memiliki akses jalan darat.

Menurutnya, saat Gerhana Matahari Total, tim Aruna Leste ITERA berencana mengambil data penelitian astronomi dan meteorologi yang penting dan hanya ada saat ketika terjadi Gerhana Matahari Total.

“Tim juga akan berusaha mengirimkan informasi dan tangkapan citra matahari secara langsung ke Tim Pengamat Gerhana Matahari Sebagian di Kampus ITERA, untuk ditampilkan secara live di YouTube atau Instagram dari OAIL,” ujar Moedji.

2. Rangkaian kegiatan tim Ekspedisi Aruna Leste

Observatorium Astronomi ITERA Lampung (OAIL) akan mengadakan pengamatan hilal 1 Syawal 1443H/2022, Minggu (1/5/2022). (Dok. ITERA).

Lebih lanjut Moedji menjelaskan, tujuan dari ekspedisi tersebut adalah guna melaksanakan penelitian sains atmosfer dan keplanetan pada fenomena Gerhana Matahari Total 20 April 2023 di Lautem, Timor Leste. Selain itu, melaksanakan edukasi publik tentang sains atmosfer dan keplanetan berkaitan dengan Gerhana Matahari Total, memperkenalkan ITERA, hingga mempererat kerja sama Indonesia dan Timor Leste. 

Moedji juga menjelaskan makna dari nama tim Ekspedisi Aruna Leste. Aruna berarti Matahari, Leste berarti Timur. Tim ini akan mengejar Gerhana Matahari di Timur Pulau Timor. 

Tim Aruna Leste akan menjadi satu-satunya tim seluruhnya dari Indonesia melakukan pengamatan Gerhana Matahari Total di Timor Leste, merekam fenomena yang menakjubkan dekat wilayah Indonesia.

Menurutnya, tim Ekspedisi akan melakukan serangkaian kegiatan, di antaranya kegiatan langka merekam peristiwa seputar Gerhana Matahari Total dari serangkaian fenomena Gerhana Hibrida. Jalur Gerhana Hibrida di wilayah Indonesia timur dan Timor Leste. Di jalur utama gerhana tersebut, dapat di saksikan gerhana Matahari Cincin atau gerhana Matahari Total.

“Hal ini bisa terjadi akibat selama gerhana berlangsung terjadi perubahan jarak Bumi Bulan maupun jarak Bumi Matahari, sehingga diameter bundaran Bulan bisa sedikit lebih besar atau sama dgn bundaran Matahari atau bundaran Bulan lebih kecil bundaran Matahari,” kata Moedji.

Baca Juga: Mahasiswa ITERA Sabet Juara 1 Festival Ilmiah, Kalahkan Kampus Ternama

Berita Terkini Lainnya