2. Axolotl, regenerasi ekstrem 

ilustrasi axolotl (h-its.org)

Axolotl adalah sejenis salamander air tawar berasal dari Meksiko. Hewan ini memiliki kemampuan regenerasi luar biasa.

Mereka bisa memulihkan anggota tubuh hilang atau rusak, termasuk kaki, ekor, jantung, paru-paru, dan bahkan otak. Mereka juga bisa menerima transplantasi organ dari individu lain tanpa menolaknya.

Para ilmuwan tertarik untuk mempelajari bagaimana axolotl bisa melakukan regenerasi dengan begitu sempurna, dan apakah kemampuan ini bisa ditiru oleh manusia untuk tujuan pengobatan. Beberapa penelitian telah mengungkap gen-gen dan jalur-jalur molekuler yang terlibat dalam proses regenerasi axolotl.

Baca Juga: 5 Perbedaan Wasabi dan Cabai, Keduanya Mengandung Vitamin C

3. Gurita peniru (Mimic Octopus), peniruan ekstrem 

ilustrasi mimic octopus (octonation.com)

Gurita peniru adalah sejenis gurita bisa meniru bentuk dan perilaku dari hewan-hewan lain untuk mengelabui predator atau mangsa. Hewan ini ditemukan di perairan tropis Asia Tenggara.

Mereka bisa mengubah warna dan tekstur kulit mereka sesuai dengan lingkungan atau hewan ingin mereka tiru. Beberapa contoh hewan bisa ditiru oleh gurita peniru adalah ular laut, ikan pari, ikan lepuh, ikan lionfish, ikan platyhelminthes, dan kepiting.

Gurita peniru memiliki sistem saraf sangat kompleks dan fleksibel memungkinkan mereka untuk mengontrol otot-otot dan sel-sel pigmentasi di kulit mereka dengan presisi tinggi. Mereka juga memiliki kemampuan belajar dan mengingat baik, sehingga mereka bisa memilih hewan mana yang paling cocok untuk ditiru sesuai dengan situasi.

4. Udang pistol (Snapping Shrimp), senapan kejut 

ilustrasi snapping shrimp (wired.com)

Udang pistol adalah sejenis udang kecil memiliki cangkang keras dan sepasang capit tidak seimbang. Salah satu capitnya sangat besar dan kuat, sehingga bisa digunakan untuk menembakkan gelembung udara dengan kecepatan tinggi.

Gelembung ini bisa mencapai suhu sekitar 5.000 derajat Celsius, hampir sama dengan suhu permukaan matahari. Gelembung ini juga menghasilkan gelombang kejut bisa melumpuhkan atau membunuh mangsa atau predator.

Udang pistol biasanya hidup berkoloni di terumbu karang atau lumpur. Mereka menggunakan capit besar mereka tidak hanya untuk berburu, tetapi juga untuk berkomunikasi dan bersaing dengan sesama udang pistol. Suara dihasilkan udang pistol sangat keras, sehingga bisa mengganggu peralatan sonar dan komunikasi bawah air.

5. Ubur-ubur Turritopsis, keabadian 

ilustrasi Ubur-ubur turritopsis (biodiscov.com)

Ubur-ubur Turritopsis adalah sejenis ubur-ubur kecil bisa mengubah dirinya kembali ke bentuk polip (stadium awal dalam siklus hidup ubur-ubur) setelah mencapai stadium medusa (stadium dewasa). Proses ini disebut transdiferensiasi, dimana sel-sel dewasa berubah menjadi sel-sel lain lebih muda.

Dengan demikian, ubur-ubur Turritopsis bisa menghindari kematian akibat penuaan atau penyakit, dan secara teoritis bisa hidup selamanya. Ubur-ubur Turritopsis berasal dari perairan Karibia, tetapi sekarang telah menyebar ke seluruh dunia melalui kapal-kapal membawa air balas.

Mereka bisa berkembang biak secara seksual maupun aseksual, sehingga jumlah mereka bisa meningkat dengan cepat. Namun, kemampuan mereka untuk hidup abadi tidak menjamin tidak akan mati akibat predator atau faktor lingkungan.

Baca Juga: 6 Fakta Unik Cacing Tanah, Bisa Meregenerasi Bagian Tubuh! 

6. Kaki seribu naga, menembakkan hidrogen sianida 

ilustrasi kaki seribu naga (jeevoka.com)

Kaki seribu naga adalah sejenis kaki seribu berwarna merah cerah ditemukan di Thailand pada 2007. Hewan ini memiliki kemampuan untuk menembakkan hidrogen sianida, sebuah senyawa kimia sangat beracun, dari kelenjar-kelenjar di sisi tubuhnya.

Hidrogen sianida bisa menghambat pernapasan sel dan menyebabkan kematian dalam beberapa menit. Kaki seribu naga menggunakan hidrogen sianida sebagai mekanisme pertahanan diri dari predator.

Warna merah cerahnya juga berfungsi sebagai peringatan bagi hewan-hewan lain untuk menjauh. Hewan ini hidup di gua-gua gelap dan lembap, dan memakan daun-daun membusuk.

7. Udang mantis, capit kuat 

ilustrasi udang mantis (jeevoka.com)

Udang mantis adalah sejenis krustasea memiliki sepasang capit sangat kuat dan cepat. Mereka bisa menggunakan capit mereka untuk memukul mangsa atau predator dengan kecepatan sekitar 80 kilometer per jam, setara dengan kecepatan peluru.

Pukulan ini bisa menghasilkan panas, cahaya, dan gelombang kejut bisa merobek kulit atau cangkang hewan lain. Udang mantis biasanya hidup di lubang-lubang di pasir atau karang.

Mereka memiliki mata sangat kompleks bisa melihat polarisasi cahaya dan warna-warna ultraviolet dan inframerah. Mereka juga memiliki sistem komunikasi rumit melibatkan gerakan-gerakan tubuh dan perubahan warna kulit.

8. Tuatara, mata ketiga 

ilustrasi tuatara (businessinsider.com)

Tuatara adalah sejenis reptil purba berasal dari Selandia Baru. Mereka adalah satu-satunya anggota dari ordo Sphenodontia, sudah punah di tempat lain di dunia.

Mereka memiliki beberapa ciri khas, salah satunya adalah adanya mata ketiga di tengah kepala mereka. Mata ketiga ini disebut mata parietal, dan memiliki lensa, retina, saraf optik, dan kelenjar pineal.

Mata parietal tuatara tidak digunakan untuk melihat secara detail, tetapi lebih untuk mendeteksi perubahan cahaya dan musim. Mata ini juga berperan dalam mengatur siklus tidur dan aktivitas hormon tuatara. Mata ini terlihat jelas pada bayi tuatara, tetapi tertutup oleh sisik pada dewasa.

9. Kadal terbang (Draco), terbang tanpa sayap 

ilustrasi kadal terbang (newscientist.com)

Kadal terbang adalah sejenis kadal bisa meluncur di udara menggunakan kulit membentang di antara tulang rusuknya. Kulit ini disebut patagium, dan berfungsi sebagai semacam sayap. Kadal terbang bisa meluncur hingga jarak 60 meter dari pohon ke pohon, dengan mengendalikan arah dan kecepatan dengan menggunakan ekor dan leher.

Kadal terbang biasanya hidup di hutan-hutan tropis Asia Tenggara. Mereka menggunakan kemampuan terbangnya untuk mencari makan, menghindari predator, dan menemukan pasangan. Mereka juga memiliki warna-warna cerah di bawah patagium digunakan untuk menarik perhatian lawan jenis atau menakut-nakuti musuh.

10. Katak beracun (Poison Dart Frog), racun mematikan 

ilustrasi poison dart frog (critter.science.com)

Katak beracun adalah sejenis katak kecil memiliki warna-warna mencolok, seperti merah, kuning, biru, atau hijau. Warna-warna ini berfungsi sebagai peringatan bagi hewan-hewan lain bahwa katak ini mengandung racun yang sangat berbahaya.

Racun ini disebut batrachotoxin, bisa menyebabkan kelumpuhan atau kematian dalam hitungan menit. Katak beracun berasal dari hutan-hutan hujan Amerika Selatan dan Tengah.

Mereka mendapatkan racunnya dari makanan mereka, yaitu serangga-serangga kecil yang juga mengandung racun. Beberapa suku asli menggunakan racun katak beracun untuk melumuri ujung panah atau sumpit mereka saat berburu.

Kemampuan super mengejutkan, hewan-hewan ini adalah bukti alam penuh dengan keajaiban dan keindahan tak terbatas. Semoga artikel ini bisa memberikan kamu wawasan dan inspirasi tentang kekayaan dan keragaman kehidupan di bumi.

Baca Juga: 5 Mamalia dengan Bentuk Gigi Paling Unik, Siap-Siap Heran!