TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pencipta Nol Hingga Terapi Musik, Ini 6 Ilmuan Muslim Jenius Dunia!

Aladdin dalam Kisah 1001 Malam juga karya sastrawan muslim

Al-Farabi, ilmuan muslim penemu not musik. (Islami.co)

Bandar Lampung, IDN Times - Banyak ilmuan muslim memiliki peranan penting dalam perkembangan ilmu dan teknologi saat ini. Bahkan sampai sekarang, karya-karya mereka masih menjadi rujukan banyak ilmu terapan di dunia.

Hebatnya lagi, ilmuan-ilmuan muslim ini tidak hanya ahli dalam satu bidang saja, tapi hampir semuanya cakap dalam berbagai disiplin ilmu.

Dikutip dari berbagai sumber, kali ini IDN Times akan membagikan 6 ilmuan muslim jenius dunia sesuai keahlian menonjol dan karyanya yang terkenal.

1. Si ahli Matematika, Al-Khawarizmi

Al-Khawarizmi. (muslim.okezone.com).

Muhammad Ibnu Musa Al-Khawarizmi merupakan ilmuan muslim berkebangsaan Iran hidup pada Abad ke-8. Ia adalah pencipta sumber dari segala sumber adanya platform media online yang kita pakai sekarang ini. Bahkan pendiri Facebook, Mark Zuckerberg saja sangat mengidolakan ilmuan yang dijuluki Bapak Matematika ini.

Dia adalah pencipta Algoritma. Nama Algoritma sendiri berasal dari namanya. Al-Khawarizmi yang sering dipanggil oleh orang barat dengan nama Al Goritmi atau Al Cowarizmi sehingga sistem Matematika yang Ia kenalkan dinamakan Algoritma.

Selain Algoritma, Al-Khawarizmi juga pencipta sistem Aljabar dan mengenalkan bilangan angka ia kembangkan sendiri hingga kini dikenal oleh kita dengan angka nol (0). Beruntungnya, ilmu-ilmu Al-Khawarizmi dapat diturunkan ke murid-muridnya hingga sekarang karena ia juga pernah menjadi dosen di Sekolah Kehormatan di Baghdad.

Baca Juga: Limbah Batang Sawit Jadi Kertas Pendeteksi Kesegaran Makanan?

2. Dokter jenius, Ibnu Sina

Ibnu Sina. (Galamedia)

Ibnu Sina merupakan seorang ilmuan sekaligus dokter muslim lahir pada Abad ke-10. Karyanya yang terkenal adalah Al-Qanun Fith Thibb atau The Canon Of Medicine dan Asy-Syifa. Keduanya merupakan ensiklopedi kedokteran karya Ibnu Sina dijadikan referensi pembelajaran dunia kedokteran oleh bangsa barat dan meluas ke seluruh dunia hingga saat ini.

Hebatnya, Ibnu Sina sudah menjadi dokter sejak usia belasan tahun lho! Beberapa kitab ada yang menyebutkan 16 tahun, ada pula yang menyebutkan 17 dan 18 tahun. Ia juga menemukan teori penularan penyakit Tuberculosis dan manfaat etanol dalam ilmu kedokteran.

Tak hanya tentang medis, Ibnu Sina juga merupakan ahli filsafat dengan karyanya yang terkenal Al-Magest dan De Conglutineation Lagibun. Al-Magest berisi tentang astronomi.

Dalam buku itu Ia juga banyak mengemukakan bantahannya terhadap pandangan beberapa ilmuan, diantaranya pandangan Aristoteles yang menyamakan bintang-bintang tak bergerak. Sedangkan De Conglutineation Lagibun adalah kitab bahasa latin mengenai penciptaan alam.

3. Ibnu Khaldun, sang pakar ekonomi dan sosiologi

Ibnu Khaldun. (Idsejarah.net)

Ibnu Khaldun atau Abd Ar-Rahman bin Muhammad bin Khaldun Al-Hadrawi juga dikenal sebagai Bapak Sosiologi dan Ekonomi Islam. Karyanya yang paling terkenal adalah Muqadimmah.

Muqaddimah berisi tentang ilmu-ilmu atau gambaran awal sejarah universal manusia. Saat ini ilmu terapannya kita kenal dengan nama sosiologi, demografi, dan sosial budaya. Di sana juga dibahas tentang ekonomi, historiografi, akidah islam, dan ilmu pengetahuan lainnya.

Dalam Muqaddimah itu pula, Ibnu Khaldun mengungkapkan konsep ‘uang’ yang merupakan alat manusia untuk digunakan sebagai standar ukuran nilai harga, sebagai media transaksi penukaran, dan media penyimpanan.

4. Sastrawan termasyur, Abu Nawas

Abu Nawas. (Islami.co)

Abu Nawas atau Abu Ali Al-Hasan Ibnu Hani Al-Hakami merupakan ilmuan muslim lahir pada abad ke-8. Penulis sekaligus penyair ini dikenal sebagai sosok cerdik dan jenaka.

Karyanya paling terkenal adalah Kisah 1001 Malam. Buku ini mengisahkan tentang seorang Ratu bernama Syahrazad yang akan dihukum mati oleh suaminya sendiri, Raja Syahriar.

Namun untuk menunda hukuman mati tersebut, Syahrazad mulai bercerita satu kisah tiap malam kepada suaminya. Kisah itu begitu seru dan menegangkan sehingga raja selalu meminta Syahrazad melanjutkan kisahnya. Ia lakukan itu secara terus menerus, dan tak disangka Syahrazad telah bercerita selama seribu satu malam.

Salah satu dalam kisah-kisah itu, Abu Nawas juga menjadikan dirinya sendiri sebagai tokoh utama dalam cerita tersebut. Cerita Abu Nawas yang melegenda dalam buku itu diceritakan sebagai tokoh cerdik yang selalu menolong Sultan Harun Al-Rashid dalam berbagai masalah.

Baca Juga: Intip Trik Sukses Ngonten Ala Tiktokers Lampung Iam Guntara

Berita Terkini Lainnya