TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Apakah Anaconda Ada di Indonesia? Mari Cek Faktanya!

Anaconda merupakan ular terbesar di dunia

Anaconda (inaturalist.org/registroanimal)

Intinya Sih...

  • Ular anaconda tidak ada di Indonesia, meski banyak kesaksian dan foto yang mengatakan sebaliknya.
  • Anaconda merupakan ular terbesar di dunia, dengan panjang mencapai 8 meter dan berat sekitar 200 kg.
  • Beberapa spesies ular besar di Indonesia seperti sanca kembang, sanca bodo, ular kadut belang, dan ular karung sering disangka sebagai anaconda karena mirip ciri fisiknya.

Selama ini masyarakat Indonesia didoktrin oleh anggapan kalau ular terbesar di dunia, yaitu anaconda menghuni wilayah nusantara, khususnya di Pulau Kalimantan. Hal ini terjadi karena film Anacondas: The Hunt for the Blood Orchid yang berlatar di pulau tersebut.

Di film itu diceritakan kalau Pulau Kalimantan merupakan habitat alami dari anaconda dan akibatnya banyak masyarakat yang percaya akan hal tersebut. Tapi itu hanya cerita di film yang mana banyak film merekayasa ceritanya demi menarik penonton. 

Tak cuma itu, ada banyak kesaksian dari masyarakat yang mengaku telah melihat anaconda di hutan, sawah, kebun, dan sungai. Di media sosial juga bertebaran foto atau video penampakan anaconda yang sering dipercayai masyarakat.

Namun apakah semua itu nyata adanya? Untuk mengungkap hal tersebut artikel ini akan mengupas tuntas mengenai misteri keberadaan anaconda di Indonesia!

1. Apa itu ular anaconda?

Sebelum menyelam lebih dalam tentunya perlu mengenal ular ini secara detail. Anaconda merupakan sebutan bagi ular yang berasal dari genus Eunectes. Dilansir iNaturalist.LU, anaconda memiliki lima spesies yang masih hidup, yaitu Eunectes akayima, Eunectes murinus, Eunectes beniensis, Eunectes deschauenseei, dan Eunectes notaeus. 

Ular ini juga masuk dalam famili Boidae dan termasuk ular tidak berbisa yang memanfaatkan lilitannya untuk melumpuhkan mangsa yang berupa mamalia dan reptil. Walau tidak berbisa anaconda bisa jadi ular yang berbahaya karena punya gigi yang tajam, lilitan yang kuat, dan ukuran yang besar.

Bahkan ular ini termasuk ular terbesar di dunia dengan panjang yang mencapai 8 meter dan berat sekitar 200 kg. Ia juga termasuk ular semi akuatik sering berada di perairan. Anaconda juga mudah dikenali dari badan besarnya dan tubuhnya yang berwarna hijau, cokelat, kekuningan dan dihiasi pola totol.

2. Anaconda tidak dapat ditemukan di Indonesia

Dilansir Britannica, anaconda merupakan ular endemik Amerika Selatan dan tidak bisa ditemukan belahan bumi lain. Ia menghuni beberapa negara seperti Ekuador, Peru, Brazil Kolombia, Venezuela, Guyana, Suriname, Argentina, dan Paraguay.

Populasi anaconda juga berlimpah di hutan hujan terbesar di dunia, yaitu Hutan Amazon. Karena hal tersebut sudah bisa dipastikan kalau anaconda tidak dapat ditemukan di Indonesia.

Mengingat jarak Amerika dan Indonesia yang jauh juga sangat tidak mungkin bagi ular ini untuk berpindah atau berenang ke Indonesia. Biasanya anaconda menghuni beberapa tipe habitat seperti hutan, sungai, danau, genangan air, daerah lembab, sawah, dan padang rumput.

Ular ini juga sangat suka berdiam diri di dasar sungai sembari mencari mangsa. Di dalam air ular ini bisa bergerak dengan lincah dan cepat, namun saat naik ke daratan gerakannya melambat. Tak jarang anaconda juga terlihat memanjat pohon yang tidak terlalu tinggi.

Baca Juga: 11 Spesies Hewan Ternyata Dianggap Introvert, Pernah Lihat?

3. Ular besar ada di Indonesia

Jika mendengar kesaksian masyarakat Indonesia mengenai ular raksasa di kebun, sawah, atau hutan bisa disimpulkan mereka melihat jenis ular lain. Di Indonesia terdapat berbagai jenis ular ukuran besar yang bahkan ukurannya menyamai anaconda.

Beberapa di antaranya adalah Malayopython reticulatus (sanca kembang), Python bivitattus (sanca bodo), atau Simalia amethistina (sanca patola). Beberapa di antaranya bahkan bisa tumbuh hingga panjang 9 meter dan berat lebih dari 200 kg.

Habitatnya juga mirip dengan anaconda, yaitu hutan, kebun, sawah, rawa, daerah lembab, dan perairan. Sekilas ciri fisik ular-ular tersebut juga serupa dengan anaconda dengan badan yang panjang, besar, berotot, warna yang gelap, dan corak yang tidak jauh berbeda.

Akhirnya karena ketidaktahuan masyarakat mengenai jenis ular merekapun mengira ular yang mereka temui adalah anaconda karena ukurannya yang sangat besar.

4. Ular di Indonesia mirip dengan anaconda

Tak hanya ular besar, beberapa spesies ular lain juga ada yang sangat mirip dengan anaconda entah dari kebiasaan sampai ciri fisik. Kemiripan ciri fisik ini merupakan contoh dari evolusi konvergen.

Evolusi konvergen adalah keadaan di mana beberapa organisme yang tidak berkerabat dekat punya ciri fisik yang serupa karena adanya kesamaan lingkungan, terang ScienceDirect.

Beberapa spesies ular di Indonesia yang sangat mirip dengan anaconda adalah Homalopsis buccaa (ular kadut belang) dan Acrochordus javanicus (ular karung). Keduanya merupakan ular akuatik yang hidup di perairan seperti sungai dan rawa serta sangat suka berdiam diri di dasar air.

Tak cuma itu, warna dan ciri fisiknya juga menyerupai anaconda dengan badan yang besar, kepala membulat, tubuh berwarna hijau dan kehitaman, serta mata yang berada di atas kepala. Namun mereka merupakan ular tidak berbahaya dan panjangnya hanya sekitar 1 meter.

Verified Writer

Arzha Ali Rahmat

Mahasiswa Unnes yang suka ular.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya