Peternak Beberkan Penyebab Tingginya Harga Telur Ayam di Lampung
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandar Lampung, IDN Times - Pinsar Petelur Nasional (PPN) Wilayah Lampung membeberkan dan mengeluhkan kenaikan harga telur ayam terjadi saat ini. Hal itu dipicu karena naiknya harga pakan ternak berbahan baku dari jagung.
Hal itu disampaikan Ketua PPN Wilayah Lampung, Yeni Sulistyowatis saat menghadiri audiensi Pemprov Lampung dengan anggota DPD RI Abdul Hakim di Mahan Agung, Senin (3/1/2021).
Baca Juga: Bravo! 2021 Kanwil DJP Ungkap 5 Pengemplang Pajak di Lampung
1. Gubernur Lampung jamin atas permasalahan pakan ternak
Terkait naiknya harga pakan ternak ditanggapi Gubernur Lampung Arinal Djunaidi. Menurutnya, Lampung merupakan penghasil jagung tertinggi nomor 3 nasional.
Hasil panen jagung 2,83 juta ton dari luas panen 474,9 ribu hektare. Ke depan, ia bakal menjamin terkait ketersediaan pakan ternak.
"Saya akan buat kebijakan, tapi saya harap kebijakan itu tidak merugikan berbagai pihak. Petani jagungnya jalan, peternak juga jalan," ucapnya.
Terkait mahalnya pakan ternak, Gubernur pun meminta kepada Dinas terkait dan PPN untuk memetakan titik-titik sentra penghasil jagung. "Kita juga harus mendata besaran kebutuhan jagung bagi kebutuhan peternak," sambung Arinal.
2. Minta peternak ikut program KPB
Gubernur juga menyampaikan, bagi para peternak untuk dapat bergabung dalam Program Kartu Petani Berjaya (KPB). Melalui program ini, peternak dapat memperoleh banyak manfaat, termasuk keluhan terhadap masalah tingginya pakan ternak ayam.
"Para petani nanti bisa mengakses KUR (Kredit Usaha Rakyat) yang dapat digunakan untuk modal membeli pakan ternak," katanya.
3. Distribusikan telur ke Jakarta sebanyak 70 ton
Provinsi Lampung kini merupakan salah satu provinsi sebagai penyangga kebutuhan telur bagi ibukota. Rata-rata per hari, Lampung mampu distribusikan telur ke Jakarta sebanyak 70 ton.
"Untuk memaksimalkan serapan surplus telur ini, kami telah bekerjasama dengan Dinas Kesehatan untuk mengkampanyekan konsumsi telur, khususnya terkait dalam permasalahan mengatasi stunting dan penguatan lembaga dengan membentuk Koperasi," ujar Yeni.
Baca Juga: Upaya Balai Karantina Pertanian Lampung Pangkas Birokrasi Ekspor