Gubernur Lampung Kecam Video Viral Wabup Ardito Wijaya Joget di Pesta

Arinal akan panggil Ardito dan pemimpin daerah lainnya

Bandar Lampung, IDN Times - Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi menyesalkan tindakan dugaan pelanggaran protokol kesehatan (prokes) Wakil Bupati Lampung Tengah, Ardito Wijaya. Itu terkait viralnya video di acara resepsi pernikahan di Desa Lempuyang Bandar, Kecamatan Way Penghubuan, Kabupaten Lampung Tengah.

Sebagai seorang pemimpin daerah, Arinal menyebut, tindakan Ardito selayaknya tidak dilakukan di muka umum, terlebih dirinya merupakan seorang tenaga medis atau dokter.

"Saya menyesalkan tindakan itu. Tolong sampaikan, kita sedang punya persoalan (pandemik), kenapa harus mengajar masyarakat seperti itu," ucap Arinal, usai menghadiri kegiatan di Launching Program Dokter Spesialis Pulmonologi dan Respirasi Fakultas Kedokteran (FK) Unila, Senin (28/6/2021).

1. Gubernur akan panggilan Ardito dan pemimpin daerah lainnya

Gubernur Lampung Kecam Video Viral Wabup Ardito Wijaya Joget di PestaWakil Bupati Lampung Tengah Ardito Wijaya (instagram/@ardito_wijaya).

Atas peristiwa viral tersebut, orang nomor satu di Provinsi Lampung ini akan melakukan pertemuan dengan mengundang seluruh bupati/wali kota beserta para wakilnya. Itu guna mengupayakan kejadian serupa tidak kembali terulang.

"Boleh jenuh, tapi caranya tentu tidak seperti itu. Saya tidak akan mentolerir para pemimpin mana pun, yang melakukan seperti hal itu," kata Arinal.

Bukan tanpa alasan, Arinal menginginkan, saat ini Lampung bahkan seluruh penjuru negeri, tengah mengalami darurat kesehatan. "Hukum tertinggi di dalamnya yaitu, menyelamatkan anak bangsa. Jadi bukan joget-joget," tegasnya.

2. Kehadiran prodi baru sebagai kebanggaan masyarakat Lampung

Gubernur Lampung Kecam Video Viral Wabup Ardito Wijaya Joget di PestaKegiatan peresmian di FK Unila (IDN Times/Istimewa)

Sebelum menanggapi video viral Ardito, Arinal menyempatkan diri menghadiri peresmian Program Dokter Spesialis Pulmonologi dan Respirasi di FK Unila. Ia berharap FK Unila dapat lebih berkontribusi dalam penanganan COVID-19 dan penyakit paru di Provinsi Lampung.

Menurutnya, hadirnya program studi tersebut juga merupakan kebanggaan tersendiri bagi masyarakat Lampung tersebut.

"Dengan kondisi yang ada, kebutuhan minimal dokter spesialis Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi baru akan terpenuhi, kurang lebih dalam jangka waktu 12 tahun bahkan hingga 15-20 tahun ke depan," terangnya.

3. Dokter Spesialis Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi masih minim di Lampung

Gubernur Lampung Kecam Video Viral Wabup Ardito Wijaya Joget di PestaKegiatan peresmian di FK Unila (IDN Times/Istimewa)

Berdasarkan data 2021, Provinsi Lampung memiliki 15 dokter Spesialis Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi. Catatan itu, idealnya untuk menangani kasus penyakit paru akibat kerja, per kabupaten harus memiliki satu orang dokter spesialis di bidang tersebut.

Arinal menyampaikan, angka tersebut saat ini sebarannya belum merata di seluruh penjuru Provinsi Lampung. Selain itu, pada tahun 2020, data nasional jumlah dokter spesialis Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi adalah sejumlah 1109 dokter spesialis.

"Padahal, maraknya pandemi COVID-19 saat ini, menuntut untuk tersedianya tenaga kesehatan dan pakar Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi yang cukup dalam menangani COVID-19," pungkas dia. 

4. Tindak lanjut imbauan menteri kesehatan

Gubernur Lampung Kecam Video Viral Wabup Ardito Wijaya Joget di PestaKegiatan peresmian di FK Unila (IDN Times/Istimewa)

Berkaitan dengan hal tersebut, menteri kesehatan Republik Indonesia mengimbau kepada menteri pendidikan dan kebudayaan RI, untuk membuka/meningkatkan PPDS Prodi Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi.

Pembukaan itu, merupakan salah satu upaya dalam menindaklanjuti imbauan menteri kesehatan, terkait pandemik COVID-19 dalam memenuhi kebutuhan dokter spesialis di bidang ini, khususnya bagi Provinsi Lampung.

"Ini adalah peluang untuk dapat memberikan kontribusi besar dalam menghasilkan dokter spesialis Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi yang berkualitas, menguasai Iptek kedokteran, serta bermoral dan beretika yang tinggi. Sehingga, berkontribusi dalam meningkatkan kualitas dan derajat kesehatan masyarakat," jelas Arinal.

Baca Juga: Kapolda Tindak Lanjuti Dugaan Pelanggaran Prokes Bupati Ardito Wijaya

5. Pemerintah daerah dukung penuh program FK Unila

Gubernur Lampung Kecam Video Viral Wabup Ardito Wijaya Joget di PestaKegiatan peresmian di FK Unila (IDN Times/Istimewa)

Pemerintah Provinsi Lampung juga akan memberi dukungan penuh pembukaan PPDS Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi di FK Unila.

Dukungan itu meliputi penyediaan RSUD Dr. H. Abdul Moeloek, sebagai RS Pendidikan Utama bagi FK Unila beserta seluruh sarana dan prasarana yang diperlukan sebagai upaya dalam mendukung proses pembelajaran di FK Unila. Hal itu dikarenakan sebanyak 70 persen proses pembelajaran program spesialis akan berlangsung di Rumah Sakit.

Fasilitas disediakan di antaranya adalah membangun gedung Paru 4 tingkat senilai Rp22 miliar, dengan ruang pendidikan disediakan di lantai 4 RSUD Dr. H. Abdul Moeloek. Salah satu RS daerah ini juga akan dilengkapi sarana dan prasarana seperti Spirometri, Bronkoskopi, ruang tindakan untuk Pleural Efusi, pemasangan WSD, juga akan dibuka ruang HCU respirasi yaitu ruang ICU khusus Paru.

"Pemerintah juga senantiasa bersedia dan akan terus memberikan dukungan penuh, terhadap pengembangan Fakultas Kedokteran Universitas Lampung," beber Arinal.

6. Fakultas terus berupaya kembangkan prodi baru

Gubernur Lampung Kecam Video Viral Wabup Ardito Wijaya Joget di PestaKegiatan peresmian di FK Unila (IDN Times/Istimewa)

Rektor Universitas Lampung, Karomani menjelaskan, Unila terus berupaya melakukan pengembangan prodi-prodi baru, khususnya Fakultas Kedokteran yang telah menunjukkan peningkatan yang sangat luar biasa.

"Diusianya yang ke-19, Fakultas Kedokteran Unila sudah memiliki lima prodi yaitu pendidikan dokter, profesi dokter, farmasi, magister kesehatan masyarakat, dan PPDS Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi," kata dia.

Sejak berdiri hingga saat ini, Karomani menyampaikan, FK Unila telah melalui proses panjang dalam membuat fakultas semakin baik. Tentunya, ini tak lepas dari dukungan berbagai pihak.

"Terimakasih kepada Gubernur Lampung Arinal Djunaidi yang terus mendukung pembangunan Unila, khususnya Fakultas Kedokteran Unila. Bahwa kita mendapat sumbangan pembangunan gedung untuk proses pembelajaran kedokteran," terangnya.

7. Diharapkan mampu mencetak dokter spesialis berkualitas

Gubernur Lampung Kecam Video Viral Wabup Ardito Wijaya Joget di PestaIlustrasi konsultasi dokter (IDN Times/Mardya Shakti)

Ketua Kolegium Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi Indonesia, Faisal Yunus mengungkapkan, rasa bahagia dan bangga serta berterimakasih kepada gubernur Lampung, rektor Unila, dan berbagai pihak telah mendukung pendirian PPDS Universitas Lampung.

"Pandemi COVID-19 saat ini, membuat dokter paru sangat dibutuhkan dimana-mana. Oleh karena itu, PPDS ini sangat dibutuhkan. Kita berharap dapat mencetak dokter spesialis yang berkualitas, sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Indonesia," ucap dia.

Sementara itu, Dekan Fakultas Kedokteran Unila, Dyah Wulan Sumekar menyampaikan, sejarah awal mula berdirinya FK, dan sarana prasarana dimiliki hingga saat ini.

Terkait BPPDS ini, ia mengungkapkan, ini merupakan PPDS pertama yang dimiliki Fakultas Kedokteran Unila dan Rumah Sakit Abdul Moeloek, dan PPDS ini merupakan satu-satunya di Sumatera Selatan.

"Kita harap meluluskan dokter spesialis berkualitas, dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Indonesia, Lampung khususnya," tandasnya.

Baca Juga: Viral Video Wabup Lamteng Ardito Wijaya Berbuntut Laporan ke Polda 

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya