Evaluasi Pelaksanaan Haji 2023, Kemenag Lampung: Banyak Jemaah Lansia
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandar Lampung, IDN Times - Sebanyak 7.277 jemaah haji 2023 asal Provinsi Lampung telah pulang dari Tanah Suci. Pelaksanaan ibadah haji tahun ini menuai banyak sorotan hingga menyisakan sejumlah catatan.
Permasalahan dialami para jemaah haji asal Lampung tersebut mulai dari banyaknya jemaah meninggal dunia tercatat hingga 27 orang, korban terlantar, sampai menjadi korban kejahatan modus hipnotis.
Baca Juga: Jemaah Haji Lampung Sempat Hilang di Mekkah Dihipnotis, Rp6 Juta Raib!
1. Kendala dipengaruhi usia jemaah mayoritas kelompok usia
Menyikapi sederet permasalahan itu, Kabid PHU Kanwil Kemenag Provinsi Lampung, Anshori F Citra menyampaikan, salah satu kendala pelaksanaan haji 2023 ialah jemaah didominasi kelompok lanjut usia (lansia). Menurutnya, kendala ini bukan cuma pada jemaah asal Lampung, namun juga semua daerah.
Kendati demikian, pelaksanaan ibadah haji dikatakan masih kondusif baik di Padang Arafah hingga urusan penginapan. Termasuk saat jemaah mulai bergerak dari Arafah ke Musdalifah yang dilakukan waktu malam hari, hingga terdapat ketersediaan tenda relatif aman.
"Masalah mulai ada waktu jemaah mulai bergerak dari Musdalifah ke Mina, karena pergerakan jemaah mulai tengah malam hingga tidak ada tenda. Ini ditambah jemaah mayoritas lansia membuat perjalanan menjadi lambat," ujarnya, Selasa (8/8/2023).
2. Lansia banyak memaksakan kondisi kesehatan
Lebih lanjut permasalahan kesehatan jemaah kelompok lansia juga menjadi salah satu kendala pelaksanaan haji 2023. Dikatakan Ansori, banyak jemaah memaksakan tetap berangkat, meski kondisi kurang prima.
Akibatnya, membludaknya penggunaan kursi roda diluar prediksi, dikarenakan banyak jemaah lansia menggunakan kursi roda setibanya di Arab Saudi.
"Kenyataan di lapangan laporan awal dari kloter saat keberangkatan pengguna kursi roda itu rata-rata 10 orang, tapi waktu sampai kami sediakan 40 kursi roda untuk 1 kloter itu habis terpakai semua," ucap Ansori.
3. Petugas haji Arab Saudi kurang kooperatif
Ansori melanjutkan, evaluasi pelaksanaan ibadah haji 2023 juga menyorot sikap penyelenggara dari Arab Saudi tidak koperatif dalam urusan penanganan para jemaah. Misalnya, keberangkatan jemaah dari hotel sejatinya dilakukan per kelompok, kendati saat pelaksanaan terkesan semrawut.
Hasilnya, jemaah asal Indonesia juga terlambat menjalani tahapan ibadah sesuai jadwal. Bahkan petugas haji Indonesia harus memberhentikan bus, untuk mengangkut para jemaah.
"Keluhan kondisi ini juga sempat membuat Menteri Agama melayangkan protes ke pemerintah Arab Saudi," tandas Ansori.
Baca Juga: 7.277 Jemaah Haji 2023 Lampung Telah Pulang ke Tanah Air