Duh! Sejumlah Komoditas Ekspor Pertanian Lampung Dikembalikan Importir

Ada apanya kok dikembalikan produknya?

Bandar Lampung, IDN Times - Sejumlah komoditas pertanian asal Provinsi Lampung harus dikembalikan dari negara tujuan. Hal itu ditengarai lantaran dianggap tidak memenuhi persyaratan ekspor setibanya di negara tujuan.

Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas I Bandar Lampung, Muh. Jumadh mengatakan, sederet persyaratan ekspor tersebut di antaranya produk atau komoditas harus bebas dari hama penyakit da bebas cemaran kimia lainnya.

"Ini beberapa kendala yang memang harus dihadapi, meski ekspor produk pertanian Lampung notabene mengalami peningkatan. Maka pengembalian ini akan dikenal dengan reekspor," ujarnya, Senin (7/3/2022).

Baca Juga: Ekspor Lampung Januari 2022 Turun 104 Juta Dolar, tapi Impor Naik

1. Produk komoditas dikembalikan tidak banyak

Duh! Sejumlah Komoditas Ekspor Pertanian Lampung Dikembalikan ImportirSejumlah komoditas pertanian asal Provinsi Lampung harus dikembalikan dari negara tujuan, ditengarai lantaran dianggap tidak memenuhi persyaratan ekspor. (IDN Times/Istimewa)

Lebih lanjut Jumadh menjelaskan, beberapa produk pertanian sempat dikembalikan negara tujuan tersebut merupakan kumulatif pendataan berdasarkan notifikasi atau catatan diberikan pada 2021.

"Ternyata saat sampai di negara tujuan produk tersebut tidak memenuhi persyaratan, sehingga harus dipulangkan ke Lampung. Namun itu tidak banyak," katanya.

Oleh karena itu, guna mendukung peningkatan ekspor produk pertanian di Provinsi Lampung, ia pun meminta agar semua instansi terkait perlu terus bersinegi. "Mari di tahun 2022 ini kita bersama-sama jauh mendorong ekspor pertanian Lampung," sambung Jumadh.

2. Geliat ekspor Lampung 2021 terhitung meningkat dibanding 2019 dan 2020

Duh! Sejumlah Komoditas Ekspor Pertanian Lampung Dikembalikan ImportirSejumlah komoditas pertanian asal Provinsi Lampung harus dikembalikan dari negara tujuan, ditengarai lantaran dianggap tidak memenuhi persyaratan ekspor. (IDN Times/Istimewa)

Di tengah beberapa temuan kendala tersebut, Jumadh menyampaikan, Provinsi Lampung tetap menjadi salah satu daerah penghasil produk pertanian dan perkebunan terbesar di Indonesia. Mengingat, secara kualitas produk Lampung sudah sangat mampu menembus pasar ekspor dunia.

Sejumlah negara selama ini menjadi tujuan ekspor pertanian Lampung yaitu China, Jepang, Inggris, Amerika, dan banyak negara lain. Menurut data Iqfast (Indonesia Quarantine Full Automation System) dari Badan Karantina Pertanian (Barantan) di Karantina Pertanian Lampung, 2021 ekspor produk pertanian Lampung mengalami peningkatan, dibandingkan 2019 dan 2020.

"Peningkatan ekspor pertanian Lampung 2021 meningkat 36,61 persen atau sebesar 3.762 triliun rupiah, jika dibandingkan dengan 2020 atau mengalami peningkatan sebesar 72,06 persen senilai 5.878 triliun rupiah dibanding 2019," terang Jumadh.

3. Produk nanas ditargetkan bisa menembus pasar Tiongkok

Duh! Sejumlah Komoditas Ekspor Pertanian Lampung Dikembalikan ImportirSejumlah komoditas pertanian asal Provinsi Lampung harus dikembalikan dari negara tujuan, ditengarai lantaran dianggap tidak memenuhi persyaratan ekspor. (IDN Times/Istimewa)

Jumadh menjelaskan, komoditas ekspor unggulan Lampung kini meliputi kopi, tapioka, nanas, dan lada. Meski demikian, pendampingan oleh Karantina Pertanian Lampung terhadap produk potensial ekspor lainnya juga diklaim terus dilakukan.

Alhasil, Lampung mampu mengekspor buah manggis segar untuk pertama kali ke Eropa saat memasuki 2021.

"Kedepannya Karantina Pertanian Lampung akan melakukan pendampingan untuk produk nanas agar dapat menembus pasar China," tandas Jumadh.

Baca Juga: Kelompok Makanan Penyumbang Deflasi Lampung Terbesar Februari 2022

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya