Atlet Lampung Citra Febriyanti Ketiban 'Rezeki' Perak Olimpiade London
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandar Lampung, IDN Times - Kisah dramatis menyelimuti perjalanan karier Citra Febriyanti, seorang mantan atlet angkat besi putri asal Provinsi Lampung, yang berhasil meraih medali perak Olimpiade London 2012.
Pasca 6 tahun rampungnya kompetisi olahraga terbesar dan terkemuka di dunia itu, International Olympic Committee (IOC) secara resmi menetapkan Citra sebagai peraih medali perak di kelas cabang olahraga yang diikutinya.
Lalu, kenapa Citra baru ditetapkan sebagai peraihan gelar juara? Berikut IDN Times rangkum kisahnya.
1. Dua orang peraih medali terganjar kasus doping
Sebagai salah satu atlet yang mengikuti Olimpiade London 2012, Citra turun di kelas 53 kilogram cabang angkat besi putri. Saat itu, wanita asal Pringsewu tersebut, harus puas berada posisi keempat.
Kalau itu peringkat pertama ditempati Zulfiya Chinshanlo asal Kazakhstan, kedua Hsu Shu-ching asal Taiwan, dan peringkat ketiga Christina Lovu asal Moldova.
Namun pada 2016, Zulfiya Chinshanlo dan Christina Lovu terbukti secara sah menggunakan doping. Tak ayal, IOC mendiskualifikasi sekaligus mencabut Zulfiya Chinshanlo sebagai peraih emas dan Christina Lovu peraih perunggu.
2. Kini berprofesi sebagai ASN di Dispora Provinsi
Atas keputusan IOC tersebut, badan organisasi berbasis di Lausanne, Swiss itu, secara resmi menetapkan Citra sebagai peraih medali perak melalui surat yang dikirimkan pada 19 November 2020 lalu
Wanita kini berusia 33 tahun tersebut sudah memilih pensiun sebagai atlet angkat besi. Itu terjadi sejak 2014 atau tepatnya usai Citra mengalami sebuah cedera.
Namun kini, Citra sudah alih profesi sebagai salah satu ASN dari atlet berprestasi bertugas di Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Lampung.
Baca Juga: Asa Percasi Lampung 'Bumikan' Catur, Bidik Chelsie Monica Jadi Influencer
3. Dapat hadiah Rp100 juta
Melihat perjuangan dan prestasi salah satu putri daerah tersebut, Gubernur Lampung Arinal Djunaidi ikut mengapresiasi dan memberi hadiah kepada Citra dan sang pelatih Eddy Santoso.
Atlet dan pelatih asal Lampung ini masing-masing mendapatkan uang tunai sebesar Rp100 juta (untuk Citra) dan Rp50 juta (untuk ddy Santoso). "Selamat atas prestasi yang membanggakan ini," ujar Arinal, Minggu (6/6/2021).
Menurutnya, terlepas dari kasus doping peserta lain, Citra memang sudah sepantasnya meraih medali perak di Olimpiade London 2012, lantaran ia bertanding secara sportif tanpa bantuan apapun. "Ini hak kamu, karena murni untuk mencapai kemenangan," imbuh dia.
4. Gubernur janji fasilitasi atlet daerah
Arinal menuturkan, publik sejatinya sudah mengetahui, bila Provinsi Lampung mampu melahirkan atlet-atlet peraih juara nasional bahkan internasional
Maka dari itu, Arinal menyebutkan bersama KONI Provinsi Lampung, akan terus membantu memfasilitasi para atlet untuk menggapai prestasi.
"Bersama KONI kita akan terus membantu memfasilitasi sarana prasarana olahraga dan para atlet," katanya.
5. Minta atlet mantan juara lebih diperhatikan
Ketua KONI Provinsi Lampung M Yusuf Sulfarano Barusman beserta para pengurus dan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Lampung Hannibal hadir dalam kegiatan ini.
Arinal meminta agar para atlet mantan juara asal Lampung untuk terus dirangkul, guna memberikan motivasi kepada atlet generasi peraih juara masa depan.
"Mereka jangan pernah dilupakan, bangun terus silaturahmi dan juga memberikan motivasi kepada regenerasi," tandas dia.
Baca Juga: Atlet PON Open Water Swiming Lampung Naufal Rizki Latihan ala Marinir